Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Bagaimana Tanda Dan Gejala Demam Berdarah?



Di saat musim hujan seperti sekarang ini, berbagai penyakit muncul, contohnya penyakit demam berdarah. Haduh, penyakit ini termasuk ke dalam kategori mematikan karena sudah banyak korban yang meninggal karena penyakit ini.

Kalian tahu tidak teman – teman, apa sih yang menyebabkan penyakit ini?

Penyebab dari penyakit ini yaitu gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Jadi, berhati – hatilah di saat musim hujan seperti sekarang ini.

Demam berdarah termasuk penyakit virus tropis yang sudah menjadi masalah di seluruh dunia. Parahnya, penyakit ini terus meningkat sejak tahun 1960-an. Bahkan, setiap tahun penyakit ini terus menjangkiti lebih banyak orang yaitu dari 50 hingga 390 juta orang.

Ngeri ya? Hingga saat ini, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini menjadi endemik di lebih dari 110 negara di dunia. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Salah satunya yaitu penyebaran di skala global.

Wow, beberapa serotipe dari virus dengue ini adalah DENV-1, DENV-2, DENV-3 & DENV-4. Jika seseorang terinfeksi dari salah satunya, hal ini akan memberikan kekebalan seumur hidup.

Di sisi lain, infeksi berikutnya dengan serotipe lain bisa menimbulkan komplikasi parah. Ngeri deh! Infeksi yang terjadi bisa hanya karena satu kali gigitan. Nyamuk penyebab demam berdarah ini biasanya keluar di waktu siang hari khususnya di pagi dan sore hari.

Jika kamu atau keluarga kamu terinfeksi gigitan nyamuk Aedes Aegypti, maka gejala yang terjadi bervariasi. Hal ini bergantung pada tingkat keparahannya. Jika kondisi yang terjadi termasuk ringan, maka gejala yang terjadi hingga 7 hari setelah nyamuk menggigit penderita.

Seseorang yang terkena gigitan nyamuk ini bahkan tidak memiliki gejala atau tanda tanda. Biasanya mereka baru akan mengalami demam tinggi hingga 400 C, nyeri di bagian otot dan persendian, sakit kepala, sakit di belakang mata, ruam kemerah merahan, mual dan muntah.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan semakin parah menjadi Demam Berdarah Dengue (DBD). Jadi, kalau kalian mengalami salah satu gejala atau tanda di atas, segera periksa ke dokter ya.

Karena jika perawatan yang dilakukan tidak tepat, maka akan berakibat fatal. Gejala lain yang lebih parah yaitu pendarahan dari mulut atau hidung, pendarahan internal sehingga penderita akan mengalami muntah hitam dan feses berwarna gelap, jumlah trombosit rendah, bintik – bintik drah di bawah kulit dan perut akan muncul. Penderita harus dirawat di Rumah Sakit agar mendapatkan perawatan intensif.

Kondisi yang lebih parah lainnya yaitu sindrom syok dengue. Jika tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat maka juga bisa berakibat fatal. Gejala dan tanda dari kondisi ini yaitu sakit perut yang hebat, disorientasi, perdarahan hebat, hipotensi mendadak, mutah dan kebocoran cairan dari pembuluh darah.



Satu – satunya perawatan yang bisa dilakukan untuk penderita demam berdarah yaitu perawatan intensif di rumah sakit. Karena tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial dan tidak ada pengobatan khusus.

Perawatan dan pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghilangkan gejala dan mendukung pemulihan. Jika penderita masih mengalami demam berdarah ringan biasanya akan mendapatkan resep berupa rehidrasi dan obat penghilang rasa sakit.

Selain itu, OAINS seperti aspirin tidak akan diberikan untuk menghindari resiko terjadinya pendarahan. Bagi kondisi yang lebih parah, suplemen cairan intravena (infus IV) dan transfusi darah bisa diberikan untuk menjaga keseimbangan cairan.

Upaya pencegahan tentu sangat penting untuk melawan demam berdarah. Demam berdarah bisa dicegah dengan cara mengendalikan populasi nyamuk dan mencegah gigitan nyamuk.

Cara ini termasuk penggunaan insektisida dan obat nyamuk, menggunakan pelindung dan jaring dan mencegah terjadinya genangan air. Seperti pepatah, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.


This post first appeared on Tumi Indonesia, please read the originial post: here

Share the post

Bagaimana Tanda Dan Gejala Demam Berdarah?

×

Subscribe to Tumi Indonesia

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×