Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Belajar dari Perempuan Vietnam

Ilustrasi perempuan Vietnam yang bekerja keras (Photo by Manan VATSYAYANA / AFP - inquirer.net)

Vietnam bisa jadi anutan masa depan Perempuan di seluruh dunia. Kemandirian perempuan Vietnam dalam berkarya dan menghasilkan uang, sangat mengagumkan.

Duong Thi Thanh contohnya, ia memulai bisnis tekstil global dari sebuah ruangan kecil di jalan tikus Hanoi, dengan beberapa ember besar berisi bakteri. Thanh merupakan perajin pakaian tradisional yang menggunakan teknik tidak biasa.

Setiap hari, ia mengumpulkan daun tanaman nila dari wilayah pegunungan, dan memfermentasi daun itu dalam ember plastik yang diisi anggur beras.

"Setiap malam saya menuangkan anggur ke dalam ember, kemudian mengaduknya. Bakteri itu selalu tidur. Mereka sangat malas, tapi suka sekali minum," ujar Thanh seraya tertawa kecil saat ditemui BBC.

Thanh membungkuk dan mengambil air dari dalam ember dengan tangannya. "Warnanya biru muda dengan sedikit campuran warna hijau. Tetapi, ketika alkohol diaduk, warnanya berubah menjadi biru. Lihatlah, anggur yang membangunkan mereka (bakteri)," tukasnya.

Saat pertama kali membangun bisnisnya, ia begitu berjuang mati-matian untuk memproduksi beberapa ratus meter kain dalam setahun. Perjuangan itu dilakukan setiap hari sampai 24 tahun berlalu.

Setelah puluhan tahun itu terlewat, kini ia sudah bisa menikmati hasilnya. Pelanggannya hadir dari seluruh dunia dan tinggal memesan secara daring (online). Salah satu pembeli terbesarnya datang dari Australia dan Jepang.

Para wanita pekerja tekstil di Vietnam (foto: shutterstock

Thanh, hanya satu dari sekian ribu pengusaha perempuan yang menjadi "roda" perekonomian Vietnam. Mereka begitu berkembang sejak pembatasan operasional berusaha dicabut pada 1980. Negara itu mulai terbuka bagi perdagangan dan investasi global saat itu.

Namun bukan berarti itu awal perjuangan mereka. Jiwa pengusaha "gila" memang sudah ada pada perempuan-perempuan Vietnam bahkan sebelum diperbolehkan berjualan secara bebas. Mereka telah menjalankan bisnis apapun di pasar abu-abu demi menambah pendapatan rumah tangga.

Saat ini, dunia usaha vietnam lebih banyak dijalankan perempuan. Sektor usaha kecil dan menengah berkontribusi hingga 40% terhadap produk domestik bruto (PDB) negara Asia Tenggara tersebut.

Situasi ini bisa menjadi pembelajaran penting bagi semua negara. Perempuan bisa mengambil posisi sebagai pencari nafkah utama juga.

Motivasi utama mereka untuk bekerja ialah rasa tanggung jawab memenuhi kebutuhan finansial keluarga. Mereka memiliki mimpi besar dan tidak malu mengumumkan ambisinya untuk hidup lebih baik.

Bagaimana denganmu?


This post first appeared on Tumi Indonesia, please read the originial post: here

Share the post

Belajar dari Perempuan Vietnam

×

Subscribe to Tumi Indonesia

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×