Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Profil Jakpro, BUMD di Balik Renovasi JIS dan Taman Ismail Marzuki

Jakarta International Stadium atau JIS akan diusulkan pemerintah sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17. Namun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PSSI menyatakan ada berbagai kekurangan di stadion ini sehingga akan dilakukan renovasi.

Kekurangan yang dimaksud mulai dari akses yang hanya memiliki satu gerbang, rumput yang tidak mengikuti aturan FIFA. Masalah lainnya terkait dengan tempat parkir yang terlalu sempit untuk bus yang mengangkut para pemain.

Di sisi lain, perusahaan konsultan Inggris, Buro Happold, menjelaskan pembangunan JIS tidak mengikuti panduan desain awal yang mereka buat sejak Desember 2018 hingga Maret 2019. Ruang lingkup pekerjaan konsultan ini dalam proyek tersebut adalah membuat panduan desain. , evaluasi teknis dan komersial, menyusun rencana induk di sekitar stadion, dan peta jalan implementasi proyek untuk memenuhi standar FIFA.

Setelah pekerjaan utama selesai, Buro Happold diminta meninjau konsep desain yang dikeluarkan PT Jakarta Konsultindo atau Jakkon. Hasil review menunjukkan bahwa terdapat beberapa aspek yang tidak sesuai dengan pedoman desain awal. “Temuan ini telah disampaikan dalam surat tersendiri,” tulis perseroan beberapa waktu lalu.

Dengan kata lain, konsep desain yang dibuat Jakkon tidak memenuhi standar FIFA. Jakkon merupakan anak perusahaan dari badan usaha milik daerah alias BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo alias Jakpro. Tak hanya JIS, BUMD ini juga bertanggung jawab atas perencanaan Kampung Susun Bayam dan kebangkitan Taman Ismail Marzuki.

Warga Kampung Bayam belum bisa menempati perumahan (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.)

Dari Waduk Pluit ke Gelanggang Olahraga

Jejak awal Jakarta Propertindo adalah rencana pemerintah DKI Jakarta membangun Waduk Pluit pada 1960. Pembangunan ini kemudian dilakukan oleh PT Pembangunan Plut Jaya alias PPJ. Sebagai bentuk pengembangan strategis jangka panjang, PPJ diresmikan sebagai BUMD.

Badan Keuangan Negara mendaftarkan Jakarta Propertindo alias Jakpro sebagai BUMD terhitung sejak 5 Agustus 1997. BUMD ini lahir dari penggabungan PPJ dengan PT Pembangunan Utara Jakarta.

Pada tahun 2000, Jakpro mengembangkan anak perusahaan baru, Jakarta Konsultindo alias Jakkon. Anak perusahaan ini menyediakan layanan korporasi di berbagai sektor untuk mengembangkan Jakarta.

Diversifikasi bisnis dimulai pada tahun 2005, ketika Jakpro memasuki bisnis infrastruktur. Delapan tahun kemudian, tepatnya tahun 2013, Jakpro sudah memiliki tiga holding kecil yakni real estate, infrastruktur, dan utilitas. Baru pada 2014 Jakpro mulai menggarap sektor energi dengan mendirikan Jakarta Utilitas Propertindo alias JUP.

Jakpro mendapat proyek besar untuk membangun infrastruktur jelang Asian Games 2018. Sejak 2016, BUMD ini telah mendirikan Lintas Raya Baru alias LRT Jakarta, Jakarta International Velodrome, dan Jakarta Pulomas International Equestrian Park.

Setelah sukses membangun infrastruktur tersebut, pada 2019 Pemprov DKI Jakarta menugaskan Jakpro untuk berbagai proyek. Mulai dari kebangkitan Taman Ismail Marzuki, penyelenggaraan kegiatan Formula E, hingga fasilitas Pengolahan Sampah Menengah di kota tersebut.

Tahun lalu, Jakpro menyelesaikan proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki dan Jakarta International Stadium. BUMD ini juga bertanggung jawab atas Kampung Susun Bayam Residence alias HKSB dan menjadi penyelenggara Jakarta E Prix (Foruma E) 2022 di Jakarta International E Prix Circuit.

PEMBANGUNAN SIRKUIT E-PRIX INTERNASIONAL JAKARTA (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat/rwa.)

Daftar Proyek untuk Setiap Bidang Usaha

Dari lini bisnis real estate, Jakpro mengelola Apartemen De Paradiso yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara. BUMD juga telah bergerak di bidang infrastruktur sejak tahun 2006 dengan berinvestasi di jalan tol, salah satunya Tol Priok. Selain itu, Jakpro juga menata Base Transmitter Station alias BTS di DKI Jakarta.

Total ada enam seksi Tol Dalam Kota yang dipegang Jakpro di Tol JORR W2 Utara atau Ruas Kebon Jeruk-Ulujami. Kemudian BTS dan microcell tower, Formula E, dan LRT Velodrom–Kelapa Gading.

Bisnis utilitas Jakpro mencakup energi, manajemen aset, pengolahan air, dan manajemen area parkir. Di sektor energi, Jakpro memiliki sembilan SPBU di bawah naungan PT Jakarta Utilitas Propertindo.

Perseroan memiliki delapan SPBU yang tersebar di Rawa Buaya, Mampang, Kampung Rambutan, dan Kramat Jati. SPBG juga ada di Perintis Kemerdekaan, Ancol, dan Pluit. Lainnya adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum alias SPBU di Kamal Muara.

Dua instalasi pengolahan air alias LPA milik Jakpro berada di dua lokasi, yakni di Pluit dan di Hutan Bandar. IPA Pluit memiliki kapasitas air 40 liter per detik, sedangkan IPA Hutan Kota 500 liter per detik.

Untuk pengelolaan parkir, Jakpro menata 18 kavling off road dan satu kavling on road di Muara Karang. Untuk 18 kawasan off-road tersebar mulai dari Taman Takungan Pluit, Velodrome, hingga MRT Fatmawati.

The post Profil Jakpro, BUMD di Balik Renovasi JIS dan Taman Ismail Marzuki appeared first on FENUZ.COM.



This post first appeared on Gambar Desain Rumah Minimalis Modern Terbaru | 19000 Contoh, please read the originial post: here

Share the post

Profil Jakpro, BUMD di Balik Renovasi JIS dan Taman Ismail Marzuki

×

Subscribe to Gambar Desain Rumah Minimalis Modern Terbaru | 19000 Contoh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×