Perusahaan desain, teknik, dan jasa konsultasi kelas dunia asal Inggris, Buro Happold, menyebut pembangunan beberapa aspek Stadion Internasional Jakarta tidak mengikuti pedoman mereka.

Dalam penjelasannya, Buro Happold menjelaskan, dalam proyek JIS mereka hanya diminta meninjau konsep desain yang dibuat oleh konsultan yang ditunjuk Jakarta Konsultindo (Jakkon). “Kami mengidentifikasi beberapa aspek yang tidak sesuai dengan pedoman konsep desain asli dari Buro Happold,” tulis mereka dalam pernyataan tersebut.

Penjelasan ini dikeluarkan di tengah polemik tentang kemungkinan JIS sebagai stadion untuk menggelar Piala Dunia U-17. Kontroversi dimulai ketika pemerintah pusat mengusulkan untuk merenovasi stadion termasuk mengganti rumput dan menambah akses ke stadion untuk pemain bus dan ofisial tim.

Alasan modifikasi adalah untuk memenuhi standar FIFA. Bahkan, JIS diklaim dibangun sesuai standar internasional dan sesuai standar FIFA.

Buro Happold Limited, Warisan Sir Edmund Happold

Sir Edmund ‘Ted’ Happold adalah pendiri firma arsitektur terkemuka dunia bernama Buro Happold pada 1 Mei 1976. Sebelum mendirikan kantor arsitekturnya sendiri, Ted bekerja di firma arsitektur besar Arup.

Saat menjadi bagian dari Arup, dia terlibat dalam pengerjaan beberapa proyek besar Arup seperti Sydney Opera House dan Pompidou Centre. Ted dikenal karena keahliannya dalam struktur ringan dan struktur tarik.

Oleh karena itu, sejak ia mendirikan Buro Happold, perusahaan tersebut telah banyak membuat proyek yang melibatkan struktur tenda seperti proyek Millennium Dome yang menjadi salah satu objek arsitektur paling menarik di London, Inggris.

Ted membuka kantor pertama Buro Happold di Gay Street, Bath, Inggris. Ada delapan mitra selama Buro Happold pertama yaitu Edmund Happold sendiri, Michael Dickson, William Ian Liddell, Peter Bucktorp, Terry Ealey, Rod McDonald, John Morrison dan John Reid.

CEO Buro Happold Oliver Plunkett mengatakan visi perusahaan saat ini adalah untuk berkontribusi pada dunia yang lebih adil. “Memungkinkan pelanggan dan mitra kami untuk mengembangkan lingkungan binaan yang lebih baik bagi manusia, lingkungan, dan planet ini,” katanya dalam laporan tahunan perusahaan tahun 2022.

Plunkett mengatakan Buro Happold adalah konsultan untuk semua. “Kami semua berperan dalam memecahkan kebutuhan utama klien kami, memenuhi komitmen mereka, dan mewujudkan strategi mereka. Baik melalui pengembangan singkat, desain kreatif, pemodelan dan analisis mendalam, keahlian teknis khusus, manajemen proyek, penanganan data, atau desain organisasi,” dia dikatakan. .

Dalam laporannya, Buro Happold menyebutkan pertumbuhan 25% dalam layanan konsultasi hingga tahun 2022. Untuk mendukung pertumbuhan yang lebih tinggi ini, Buro Happold menunjuk Phil Rice, mantan Kepala Konsultasi Global di Lloyd’s Register, untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan klien dan menjadikan hubungan tersebut lebih baik. berhasil. ketat

Selain itu, perusahaan berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mengatasi krisis iklim dengan menetapkan target untuk mengurangi emisi karbon dari operasi sebesar 21% pada tahun 2025. Pada tahun 2030, mereka menargetkan semua proyek pembangunan baru dirancang untuk mengadopsi emisi nol bersih di semua operasi.

Tidak hanya itu, mereka menetapkan target pengurangan emisi sebesar 50% pada tahun 2030 dari intensitas karbon yang terkandung di semua bangunan baru, renovasi besar, dan proyek infrastruktur. “Kami sedang dalam perjalanan menuju tujuan ini,” tulis Plunkett.

Proyek Big Buro Happold

Didirikan pada tahun 1976 oleh arsitek struktur tenda terkenal, Buro Happold memiliki portofolio besar. Salah satunya adalah desain kanopi yang menyerupai payung untuk menaungi pelataran Masjid Nabawi di Madinah.

Perusahaan tersebut berada di balik desain Emirates Stadium yang merupakan markas klub sepak bola Inggris, Arsenal, di London. Selain itu, Buro Happold juga terlibat dalam pembangunan Ascot Racecourse, sebuah arena balap super elit di Inggris.

Sedangkan bangunan museum di Inggris yang digarap oleh Buro Happold antara lain The British Museum Queen Elizabeth II Great Court Roof, Liverpool Museum, Riverside Museum dan Robert Burns Birthplace Museum.

Di luar Inggris, beberapa proyek besar yang dilakukan termasuk Pusat Kebudayaan Dunia Raja Abdulaziz, Louvre Abu Dhabi, atap Halaman Robert dan Arlene Kogod dari Museum Seni Amerika Smithsonian, Gedung Opera Nasional Denmark di Kopenhagen dan The High Line Park di New York.

Hubungi JIS

Dalam situs resmi Buro Happold disebutkan bahwa perusahaan ini diminta oleh Jakarta Konsultindo (JakKon) untuk memberikan panduan desain stadion yang canggih guna memberikan pengalaman terbaik bagi penonton di stadion berkapasitas 82 ribu kursi tersebut. Pengembangan ini juga dibarengi dengan misi membawa manfaat bagi masyarakat sekitar stadion.

Durasi proyek dari Desember 2018-Maret 2019 atau 3 bulan saja. Buro Happold bersikeras tidak diminta merancang stadion JIS dan tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi yang sedang dilakukan.

Lingkup pekerjaan yang diberikan oleh JakKon terbatas pada layanan konsultasi dan pedoman desain publikasi. “Termasuk persiapan pembuatan panduan desain, evaluasi aspek teknis dan komersial, konsep master plan kawasan sekitar stadion, serta peta jalan pelaksanaan proyek,” tulis Buro Happold dalam penjelasannya. penyataan.

Selain itu, pihak perusahaan memastikan bahwa desain seluruh aspek pembangunan stadion telah sesuai dengan standar FIFA. Proyek juga harus layak secara finansial untuk menghindari subsidi publik jangka panjang.

Tujuan pembangunan JIS tidak hanya untuk membangun stadion megah berstandar internasional. “Stadion ini harus berkelanjutan dan memperkuat kohesi sosial sehingga bisa menjadi tolok ukur proyek pembangunan perkotaan di Jakarta ke depan,” tulis Buro Happold dalam situsnya.

Aspek utama dari pekerjaan perusahaan, yang menghasilkan pendapatan sebesar £171,9 juta pada 2016/2017, dibagi menjadi tiga fase, yaitu melakukan penilaian risiko lingkungan dan potensi dalam tata kelola yang ada, memberikan pedoman desain stadion sesuai dengan komersialnya. strategi, dan akhirnya mengusulkan rencana, konsep induk dan penilaian keuangan awal.

Dalam situsnya, Buro Happold menegaskan bahwa desain dan pembangunan stadion dilakukan oleh pihak lain tanpa melibatkan Buro Happold. Namun, berdasarkan tinjauan tersebut, perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang tidak sesuai dengan pedoman konsep desain asli dari Buro Happold.

tantangan JIS

Dalam situs resminya, perusahaan menjelaskan berbagai tantangan, termasuk penurunan muka tanah yang sangat kuat di Jakarta Utara yang membuat lokasi tersebut rawan banjir. Selain itu, stadion baru akan berlokasi di antara dua lingkungan perumahan dengan perbedaan pendapatan yang tinggi, sehingga panduan desain perlu dibuat dengan peningkatan hubungan fisik dan sosial antara keduanya.

Tantangan lainnya adalah kebutuhan akan stadion yang dibutuhkan untuk dapat mewadahi berbagai event olahraga, event musik, konferensi dan event besar lainnya. Oleh karena itu, menurut Buro Happold, pendekatan yang dilakukan harus memberikan fleksibilitas, aksesibilitas yang baik tanpa mempengaruhi kenyamanan dan keamanan penonton.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Buro Happold memberikan panduan untuk mengintegrasikan perencanaan transportasi ke dalam perencanaan infrastruktur yang mengakomodir mobilitas dan aksesibilitas seluruh pengunjung stadion.

Buro Happold menyediakan serangkaian visualisasi untuk mengilustrasikan solusi yang diberikan. Satu visualisasi model digunakan untuk mengilustrasikan berbagai desain diagram untuk stadion, visualisasi lainnya untuk menunjukkan pengalaman virtual berada di stadion. “Visualisasi membantu tim memahami potensi masalah sekaligus menunjukkan aspek yang harus dipenuhi agar stadion memenuhi standar internasional.”

Adapun beberapa saran yang diberikan antara lain aspek pengelolaan air untuk menghindari banjir yang terintegrasi dengan aspek infrastruktur, aspek mobilitas dengan meningkatkan penyediaan angkutan umum, memperluas ruang untuk memperlancar arus penonton dan memastikan keamanan pengunjung.

Di situs webnya, Buro Happold menjelaskan bahwa pihaknya telah merekomendasikan tinjauan desain yang mencakup titik aksesibilitas stadion untuk mobil dan pejalan kaki, serta strategi sirkulasi vertikal.