Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Profil PT Bukit Asam (PTBA) yang Tersandung Dugaan Korupsi

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel menetapkan tiga tersangka yang diduga melakukan korupsi akuisisi saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) senilai Rp 100 miliar. Dari tiga tersangka, dua langsung ditangkap.

Ketiga tersangka tersebut adalah mantan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Anung Prasetya, Ketua Tim Pengambilalihan Tambang PTBA Saiful Islam, dan pemilik PT Satria Bahana Sarana (SBS) yang diambil alih PTBA bernama Tjahyono Imawan.

Menurut Ketua Penkum Penkum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka, modus operandi tersangka adalah mengambil alih perusahaan yang tidak layak diambil alih. Untuk kepentingan penyidikan, kata dia, tersangka Anung Prasetya dan Saiful Islam ditahan selama 20 hari ke depan.

Bukit Asam (www.ptba.co.id) (www.ptba.co.id)

Sejarah perusahaan

PT Bukit Asam merupakan salah satu perusahaan tertua di Indonesia. Sejarah perusahaan dimulai pada tahun 1919 ketika Pertambangan Air Laya di Tanjung Enim mulai beroperasi dengan metode tambang terbuka dan menjadi tambang bawah tanah pada tahun 1923.

Situs resmi perusahaan menyatakan bahwa tambang tersebut mulai berproduksi untuk tujuan komersial pada tahun 1938. Tambang tersebut terus mengalami berbagai gejolak sosial dan politik saat itu.

Seiring dengan berakhirnya kekuasaan Belanda, buruh di PTBA menuntut perubahan status tambang menjadi tambang nasional. Tuntutan ini diwujudkan pada tahun 1950 ketika Pemerintah Republik Indonesia mengizinkan pembentukan Perusahaan Pertambangan Bukit Asam Arang yang dikenal dengan singkatan PN TABA.

Kegiatan penambangan berlanjut hingga 1 Maret 1981 ketika PT TABA berubah status menjadi Perseroan Terbatas (Persero) Bukit Asam. Pada tahun 1990, pemerintah menggabungkan Perum Tambang Batubara dengan PTBA Syarikat.

Tanggal 23 Desember 2002 menjadi tonggak baru dalam sejarah PTBA. Pada tanggal tersebut, PTBA mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan PTBA.

Kemudian pada 29 November 2017, pemerintah menyerahkan sebagian besar saham perseroan kepada Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.

Agar Inalum dapat fokus menjalankan usaha di bidang produksi aluminium, pemerintah menerbitkan PP 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada PT Indonesia Asahan Aluminium dan PP 46 Tahun 2022 tentang Penyertaan Modal Negara. Republik Indonesia untuk Pendirian Perseroan Terbatas (Persero) di Bidang Pertambangan.

Kebijakan yang diambil pada Desember 2022 tersebut pada dasarnya mengalihkan sebagian besar saham perseroan ke Mineral Industry Indonesia (MIND ID). MIND ID akan menjadi perusahaan induk bagi BUMN industri pertambangan.

korupsi

Pada tahun 2020, perseroan menyatakan telah menerapkan ISO 37001:2016 Anti-Bribery Management dan menjadi BUMN pertama yang menerapkan ISO 37001:2016.

Sebelumnya, pada 2016, PTBA menandatangani deklarasi Integritas Pakatan secara simbolis. Penandatanganan dilakukan oleh Milawarma selaku Direktur Utama dan Komisaris Utama PTBA Agus Suhartono.

Saat itu, Milwarma mengatakan deklarasi tersebut merupakan tindak lanjut komitmen dari tahun 2005. Tahun 2005, di depan Kepala Kejaksaan Agung, Kapolri, dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan. manajemen berkomitmen untuk mengelola, melaporkan, dan mengendalikan penghargaan.

Namun pada Rabu (21/6) Kejati Sumsel telah menetapkan tiga tersangka yang terdiri dari mantan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Anung Prasetya dan Ketua Tim Pengambilalihan Tambang PTBA Saiful Islam. Sedangkan tersangka lainnya, Tjahyono Imawan, merupakan pemilik PT Satria Bahana Sarana (SBS) yang diakuisisi PTBA.

Kasus ini bermula dari rencana pengambilalihan PT SBS yang sebenarnya tidak layak untuk diakuisisi. Akibat aksi tersebut, negara mengalami kerugian sebesar Rp 100 miliar.

Januari lalu, Rabu (11/1), Jaksa Penyidikan Kejaksaan Tinggi Sumsel menyita 20 dokumen penting dari kantor PTBA di Kabupaten Muara Enim. Selain itu, penyidik ​​juga menggeledah kantor PT Bukit Multi Investama (BMI) yang merupakan anak perusahaan PTBA di Jakarta.

Anak perusahaan

Mengutip situs resminya, perseroan memiliki anak perusahaan sebagai berikut:

PT Bukit Asam Prima
PT Antarabangsa Prima Coal
PT Bukit Asam Metana Ombilin
PT Bukit Asam Banko
PT Bukit Multi Investama
PT Bukit Energi Investama
PT Batu Bara Bukit Kendi
PT Bukit Pembangkit Inovatif
PT Bukit Asam Transpacific Railways
PT Huadian Bukit Asam Power
PT Bukit Asam Metana Enim

The post Profil PT Bukit Asam (PTBA) yang Tersandung Dugaan Korupsi appeared first on FENUZ.COM.



This post first appeared on Gambar Desain Rumah Minimalis Modern Terbaru | 19000 Contoh, please read the originial post: here

Share the post

Profil PT Bukit Asam (PTBA) yang Tersandung Dugaan Korupsi

×

Subscribe to Gambar Desain Rumah Minimalis Modern Terbaru | 19000 Contoh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×