Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Sejarah PT Bakrie & Brothers, Perusahaan Tertua Milik Keluarga Bakrie

Jumlah tersebut meningkat 51,52% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,39 triliun. Selain itu, perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp 231,9 miliar di tahun 2022. Angka tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan laba usaha sebesar Rp 20,7 miliar.

Chief Executive Officer BNBR Anindya Novyan Bakrie mengatakan kenaikan laba bersih dan laba perseroan merupakan dampak dari perbaikan kinerja bisnis sepanjang 2022. ).

Kinerja positif tersebut terlihat dari peningkatan pendapatan pada triwulan I tahun 2023 dengan pencapaian sebesar Rp 835,36 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 566,24 miliar.

RUPS PT Bakrie & Brothers (ANTARA FOTO/Fauzan/tom.)

Yayasan Bisnis Keluarga Bakrie Dibangun oleh Achmad Bakrie

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) didirikan oleh Achmad Bakrie pada 10 Februari 1942 yang saat itu baru berusia 25 tahun. Pria kelahiran 1 Juni 1916 ini dikenal memiliki bakat dan keuletan dalam berbisnis.

Sewaktu masih menamatkan sekolah dasar di sebuah sekolah elit pribumi bernama Hollandsch Inlandsche School (HIS) yang terletak di Menggala, sebuah wilayah di Lampung Utara, ia kerap berjualan roti.

Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menggala saat itu merupakan pusat pendidikan dan perdagangan. HIS di Menggala merupakan satu-satunya sekolah dasar pribumi (bumiputera) yang ada saat itu.

Achmad Bakrie juga diketahui pernah mengenyam pendidikan di Handels Instituut Schoevers, Jakarta.

Meski disibukkan dengan kegiatan sekolah, masa remaja Achmad Bakrie kerap dihabiskan untuk mengumpulkan karet, lada, kopi, coklat, dan berbagai hasil pertanian lainnya yang dihasilkan di ladang sekitar Kalianda, kampung halamannya di Lampung Selatan.

Mengutip situs Freedom Institute, ayah kandung Aburizal Bakrie menggeluti bisnis tanaman ini hingga usia 20 tahun, ia sudah dikenal sebagai pedagang perantara komoditas karet, kopi, dan lada. Kegiatan itu membuatnya berkeliling menjelajahi hampir seluruh pelosok Sumsel yang meliputi Lampung, Sumsel hingga Jambi.

Setamat sekolah, berbekal ijazah sekolah, ia sempat bekerja di Inspektorat Lampung Tengah di Sukadana. Kemudian pindah bekerja di perusahaan swasta yang dikelola Belanda bernama NV Van Gorkom di Bandar Lampung.

Achmad Bakrie belajar langsung mengelola bisnis perdagangan secara profesional di perusahaan tersebut selama dua tahun. Pada tahun 1941, Bakrie keluar dari Van Gorkom karena merasa sudah cukup berpengalaman sebagai pegawai.

Ia kembali berdagang hasil bumi dengan mempraktekkan ilmu berdagang yang dimilikinya sejak sekolah dan dari pengalamannya sebagai pekerja. Dari sana, ia mengumpulkan modal untuk membangun sebuah perusahaan kecil.

Setelah setahun berdagang hasil bumi, ia mendirikan CV Bakrie & Brothers General Merchant and Commission Agent di Teluk Betung, Lampung, pada 10 Februari 1942. Namun, nama Bakrie & Brothers dilarang Jepang karena berbau Barat. .

Tekanan ini menyebabkan Bakrie memindahkan perusahaannya ke Jakarta pada tahun 1943 dan melanjutkan bisnis dengan nama Jasuma Shokai. Setelah Jepang hengkang, ia kembali menggunakan nama Bakrie & Brothers.

Menggeliat setelah Jepang pergi

Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II dan meninggalkan Indonesia, bisnis perdagangan Bakrie mulai berkembang. Dia membuat banyak keputusan penting.

Tidak hanya memutuskan untuk kembali ke nama Bakrie & Brothers, ia juga mulai mencoba bisnis ekspor hasil bumi berupa karet, lada dan kopi ke Singapura pada tahun 1952. Ia menjadi salah satu pelopor eksportir dari pribumi di waktu itu. waktu.

Bakrie mengembangkan usahanya pada tahun 1957 dengan membeli pabrik kawat dan mendirikan pabrik pipa baja, pabrik pengecoran logam, dan pabrik karet. Selain itu, di bawah NV Bakrie & Brothers, beliau mengembangkan usahanya dengan membangun pabrik beras di berbagai daerah di Lampung.

Hingga saat ini NV Bakrie & Brothers telah berubah menjadi PT Bakrie & Brothers dan memiliki berbagai anak perusahaan.

Tercatat di Bursa Efek sejak tahun 1989

Mengutip situs resmi perseroan, Bakrie & Brothers mulai listing di bursa pada 28 Agustus 1989. Sejak saat itu, perusahaan yang didirikan Achmad Bakrie ini resmi menjadi perusahaan publik.

Ekspansi perusahaan setelah menjadi perusahaan publik dipercepat dengan mengambil alih PT Bakrie Sumatera Plantation yang bergerak di bidang perkebunan, serta tiga perusahaan lain yang bergerak di bidang pertambangan yaitu PT Arutmin, PT Kaltim Prima Coal dan PT Bumi Resource.

Pemekaran dilakukan pada periode 1990-2005. Pada periode yang sama, menurut laman resmi perusahaan, lahir anak usaha baru, yaitu PT Bakrieland Development yang bergerak di bidang real estate dan PT Energi Mega Persada yang bergerak di bidang minyak dan gas.

Terlepas dari kisah suksesnya, perusahaan sering diganggu oleh masalah. Mulai dari badai kebangkrutan bisnis di sektor pertambangan, hingga masalah semburan lumpur Lapindo yang tak kunjung usai.

Hingga saat ini disebutkan Bakrie memiliki tunggakan masing-masing sebesar Rp 2 triliun yang diperoleh dari pinjaman Dana Antisipasi Lumpur Lapindo Sidoardjo oleh Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya.

The post Sejarah PT Bakrie & Brothers, Perusahaan Tertua Milik Keluarga Bakrie appeared first on FENUZ.COM.



This post first appeared on Gambar Desain Rumah Minimalis Modern Terbaru | 19000 Contoh, please read the originial post: here

Share the post

Sejarah PT Bakrie & Brothers, Perusahaan Tertua Milik Keluarga Bakrie

×

Subscribe to Gambar Desain Rumah Minimalis Modern Terbaru | 19000 Contoh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×