Komisi Pemberantasan Korupsi terus menyelidiki kekayaan pegawai pemerintah yang tidak semestinya. Hari ini, Rabu (17/5), KPK memanggil Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim untuk mengklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara alias LHKPN.

Perempuan yang akrab disapa Nunik itu merupakan pejabat kedua asal Lampung yang dipanggil KPK untuk menjelaskan harta kekayaan sejak dua pekan lalu. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana dipanggil pada 8 Mei lalu.

Nunik dilantik sebagai Wakil Gubernur Lampung mendampingi Arinal Djunaidi pada 12 Juni 2019. Keduanya dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Bagaimana profilnya?

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim. (ANTARA FOTO/Ardiansyah/rwa.)

Memiliki Karir Politik yang Gemilang

Wanita kelahiran Lampung Timur, 12 Juli 1982 ini terjun ke dunia politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa alias PKB. Dari situs resmi Provinsi Lampung, ia menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PKB periode 2009 hingga 2014. Pada periode yang sama, Nunik berhasil terpilih menjadi anggota DPR-RI.

Pada Pemilu Legislatif 2014, ia terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI di Komisi X. Namun, jabatan itu tak ia lengkapi karena ingin mencalonkan diri sebagai Bupati Lampung Timur.

Ia mengundurkan diri dari DPR pada September 2015. Ia berhasil menjadi Bupati Lampung Tomur periode 2015-2020. Karier politik Nunik begitu gemilang hingga menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah PKB Lampung pada 2021 hingga 2026.

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Anak Pesantren dari Berbagai Gelar Akademik

Selain memiliki karir politik yang gemilang, Nunik pernah kuliah di empat universitas berbeda. Setelah lulus dari SMA Mayong pada tahun 2001, Nunik melanjutkan studinya ke jenjang sarjana dari dua kampus berbeda.

Pertama, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah. Kemudian melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Saburai, Lampung. Di universitas terakhir, Nunik memperoleh gelar master dalam ilmu politik.

Ia juga tercatat pernah belajar ilmu kenotariatan dari Universitas Indonesia dan lulus pada 2011. Terakhir, Nunik menyandang gelar Ph.D. dari Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial, Universitas Malaya. Kampus ini terletak di Kuala Lumpur, Malaysia.

Selain pendidikan formal, Nunik juga belajar agama di Pesantren Al Hidayat Lasem di Rembang, Jawa Timur pada tahun 1995 hingga 1998. Nunik belajar agama di Pesantren Al Ishom, Jepara, Jawa Tengah pada tahun 1998 hingga 2001.

Kekayaan Chusnunia Chalim

Dari LHKPN terbaru, total aset Chusnunia Chalim mencapai Rp 13,6 miliar. Jika melihat empat tahun terakhir, kekayaan Wagub Lampung meningkat, kecuali tahun 2022.

Dalam LHKPN 2020, total kekayaannya mencapai Rp 10,1 miliar, dan meningkat 20% di tahun berikutnya, menjadi Rp 12,2 miliar. Kekayaan tanah dan bangunan serta kendaraan berkurang, yang ada hanya kas dan setara kas yang bertambah.

Catatan LHKPN 2021 Chusnunia sama persis dengan LHKPN 2022. Asetnya meliputi tanah dan bangunan senilai Rp6,8 miliar, alat dan mesin transportasi senilai Rp425 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp6,3 miliar.

Jika diterjemahkan, ada lima tanah dan bangunan milik Chusnunia. Satu unit bangunan/tanah seluas 1737 meter persegi/54 Meter Persegi berlokasi di Jakarta Selatan senilai Rp 4,5 miliar.

Kemudian, tiga tanah dan bangunan berada di Bandar Lampung. Ada yang seluas 600 meter persegi/300 meter persegi senilai Rp1,3 miliar, kemudian seluas 148 meter persegi/95 meter persegi senilai Rp200 juta, dan seluas 339 meter persegi/90 meter persegi . senilai Rp 305,1 juta.

Ada sebidang tanah dan bangunan milik Chusnunia di Depok seluas 70 meter persegi/60 meter persegi senilai Rp 208 juta. Lalu, seluas 10.540 meter persegi di Lampung Selatan senilai Rp 300 juta. Semua aset ini berasal dari pendapatan mereka sendiri.

Dari jenis kendaraannya, ada dua mobil yang dimiliki Chusnunia. Ia memiliki mobil Honda Accord 2010 senilai Rp 125 juta dan minibus Toyota Alphard 2014 senilai Rp 300 juta. Keduanya dia klaim dari keputusannya sendiri.