Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presidennya pada pemilu 2024.

PKS mempertemukan Anies dengan Nasdem dan Partai Demokrat. Dengan demikian, koalisi Partai Pendukung Anies kini telah memenuhi syarat 20% kursi di DPR. PKS juga menjadi partai berbasis Islam pertama yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“PKS konsisten menjadi bagian dari partai pendukung Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024,” kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman.

(Baca: Resmi Didukung PKS, Anies Baswedan Raih Capres 2024)

Didirikan pada tahun 1998, PKS merupakan partai yang berawal dari gerakan mahasiswa Islam. Pendiri PKS adalah aktivis dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam Indonesia (KAMMI).

Pengurus PKS menegaskan, partai yang bermarkas di Jakarta Selatan itu terinspirasi dari Ikhwanul Muslimin. Ini adalah organisasi Islam Sunni yang berbasis di Mesir. Karya pendirinya, Hasan al-Banna, menjadi bacaan wajib bagi kader UKM.

Sebagai partai berbasis Islam, PKS memiliki sistem kaderisasi yang berbeda dengan partai sekuler. PKS, misalnya, mewajibkan kadernya mengucapkan syahadat sebagai baiat atau sumpah sebagai anggota partai. Hal ini berdasarkan artikel di jurnal Sistem Rekrutmen dan Kader PK Sejahtera Jawa Barat dari Jurnal Academia Praja yang terbit tahun 2018.

(Baca: Didukung UKM, Benarkah Calon Presiden Anies Memenuhi Ambang Batas Pilpres 2024?)

Namun, hal itu tidak menghalangi PKS untuk mencalonkan calon anggota DPR yang beragama Kristen. Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 lalu, misalnya, 15 dari 25 calon yang diajukan PKS untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Biak Numfor, Papua, beragama Kristen Protestan.

PKS mulai mengikuti pemilu pada tahun 1999. Saat itu partai ini masih menggunakan nama Partai Keadilan.

Sejak 2014, PKS konsisten menjadi bagian dari koalisi partai oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di DPR. Partai Demokrat juga merupakan bagian dari koalisi ini. Saat ini, keduanya menguasai sekitar 18% kursi di legislatif.

Selain terlibat dalam pemilu, PKS juga konsisten terlibat dalam pemilihan presiden (Pilpres) sebagai partai pendukung. Pada Pilpres 2019 misalnya, PKS menjadi salah satu partai pendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Pasangan calon ini kalah dengan pangsa 44,5%.

Mendukung Anies maju di Pilpres 2024 menandai kelanjutan keterlibatan UKM di Pilpres sebagai partai pendukung.