Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Sensor tekanan ban jadi Diharuskan ( Compulsory ) di MotoGP . . . Ini penampakannya sob

Bro sekalian, seperti kita ketahui bersama di hari kedua Winter test Sepang 2016 kecelakaan tunggal menimpa Loris Baz ketika Ducati desmosedici GP14,2 Avintia Racing yang dikemudikannya mengalami pecah ban belakang Michelin soft Compound ketika ia sedang melaju dengan kecepatan 290 km/jam di straight sirkuit sepang dan menurut data Alpinestar mengalami bentulran -29,9 G di bahu baz . Kecelakaan yang sempat membuat Red Flag selama satu jam acara Winter test hari kedua tersebut ternyata terus dibicarakan dalam konteks safety oleh Komisi GrandPrix. Awalnya ada perdebatan antara Michelin dan Avintia racing .. .  Michelin menolak jika dikatakan ban nya yang bermasalah. Michelin mensinyalir ban mereka digunakan dengan tekanan yang belum sesuai rekomendasi oleh Avintia Racing.


pict: speedweek

Michelin melalui Nicolas Goubert, Michelin’s Technical Director Motorsport mengatakan bahwa dengan body yang besar dari pebalap Prancis mereka, tekanan ban belakang diturunkan 0,05 psi dari standar 1,5 menjadi 1,45 menurut hasil pengukuran Mchelin sebelum kecelakaan terjadi . . . namun Avintia Racing keukeuh mengatakan bahwa ban belakang Loris baz berada dalam keadaan tekanan yang sesuai standar 1,5 tersebut . . .  jadi deh adu argument antara keduanya  . . . walaupun yang jadi lesson learn buat tmcblog adalah di MotoGP  beda 0,05 bar ditekanan ban bisa menentukan hidup dan mati sob . . . ngeriiihhh

nahhh saling tuduh jadi malah ngebingungin karena data nggak ada . . . oleh karena itu diputuskan semua team akan menggunakan sensor tekanan ban di semua motor tanpa terkecuali . . . seperti yang bro bisa baca di artikel sebelumnya :

Tekanan ban minimum kelas MotoGP

Regulasi yang telah ada untuk hal ini semakin diperkuat dengan memperbolehkan Technical director dan staf stafnya plus di-asisteni oleh teknisi penyuplai ban untuk mengecek tekanan minimum ban yang digunakan

Informasi mengenai tekanan ban ini akan direkam otomatis menggunakan data logger dan bisa di download oleh Staf teknis. Namun begitu, peralatan dan metoda perekaman secara elektronik dari informasi ini ( tekanan ban) masih dalam proses finalisasi oleh Staff teknis dan menunggu proses finalisasi ini, staf dari suplayer ban sekarang diberi otoritas untuk mengecek tekanan ban kapan saja (secara manual dan dengan cara yang sekarang biasa mereka lakukan)

kayak apa bentuk Sensornya? beruntung tmcblog memperoleh foto ekslusif yang dikirimkan Sobat Jurnalis Dari spanyol manuel Pecino dan menempatkannnya sebagai Foto Cover artikel ini . . . ya kayak gitu deh, jikalau kemarin kemarin hanya team factory saja yang pakai (misalnnya foto di atas milik Repsol Honda )  .. . maka nanti semua team akan pakai dan semua team akan punya data, jadi nggak bisa ngelak ngelak . . . semoga berguna

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

  • email : [email protected]
  • instagram : tmcblog
  • whatsapp : +62818103404 ( whatsapp only )
  • Facebook TMCBlog
  • Twitter Resmi TMCBlog @motoupdate
  • blog alternatif ; http://ringpiston.com
  • Video Blog : http://tmcvlog.com
  • Android App : Google Play Store


This post first appeared on TMC-MotoNews | 1st Home Of TMCBlog, please read the originial post: here

Share the post

Sensor tekanan ban jadi Diharuskan ( Compulsory ) di MotoGP . . . Ini penampakannya sob

×

Subscribe to Tmc-motonews | 1st Home Of Tmcblog

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×