Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

[ Analisis ] Quartararo, Aleix dan Marc Kencang di Strategi Riset Race Pace ‘Ban bekas’ FP4 MotoGP CoTA 2022

TMCBLOG.com – Akhirnnya Kengerian itu benar benar terjadi sob. Di awal Musim hampir semua orang sudah memperkirakan bahwa akan ada momen di mana gerbong Ducati Desmosedici GP akan membuat takjub Khalayak ramai dengan Mendominasi Time attack dan menggunakan hegemoni Top-end Power mereka dengan sangat Bengis. Namun tmcblog sendiri awalnya baru memperkirakan Momen itu akan terjadi di Sirkuit seperti Red Bull Ring, sampai akhirnnya Sesi Q2 CoTA memperlihatkan bahwa akhirnnya Ducati akan mengisi 83,3% Grid dari Dua Row terdepan Start MotoGP Amerika 2022. Yes Ducati menguasai Top-5 dari starter terdepan di mana Nggak Hanya GP22 Ver 2 saja yang kencang ( Jorge Martin & Zarco ) , GP22 Ver 1 yang digeber Baganaia dan Miller Plus GP21 pun terbukti kencang.

Straight sejauh 1,2 kilometer memang dari dulu merupakan makanan empuk buat memperlihatkan Hegemoni Ducati dalam hal Top-end Power Di CoTA. Cek aja sob Secara umum Ducati Menguasai Top Speed di speed Trap CoTA dengan angka yang bila dibandingkan dengan Top Speed Quartararo, Maka kecepatan puncak dari pembalap asal Prancis ini lebih rendah 9 km/jam secara rata rata.

Namun Begitu Yang cukup menarik adalah Pole Sitter Jorge Martin hanya Tidak menghamburkan sebegitu tinggi Top speed GP22 yang dibesutnya untuk meraih Pole Position. Kencangnya Ducati ditambah Permukaan Sirkuit Yang lebih baik dimana Hanya sedikit bumpy saja yang hadir membuat rekor laptime yang sebelumnya dipegang Marc Marquez dari 2015 pun porak poranda Oleh 3 pembalap Ducati. Pertama Pecco, lalu Miller dan terakhir Jorge Martin. Namun kelihaian Ducati GP22 saat Dibesut Jorge Martin Minus Penghamburan top-end Power yang ia lakukan memperlihatkan bahwa Ada potensi lain dari Kombinasi Ducati-Jorge martin yang mengerikan selain diluar potensi Top Speed.

Terlepas Top Speed Rata ratanya yang berada di dasar bawah Daftar Rerata 5 Top Speed di Q2, Fabio Quartararo berhasil menjadi pembalap Non-Ducati Terkencang di Sesi Q2. Tmcblog jelas kepo untuk mencari tahu dimana Sebenarnya resep kekuatan dari Fabio ini? Secara umum memang racing Style dari Quartararo dalam menaklukan dan Mengeluarkan Potensi Yamaha M1 memang merupakan kelas tersendiri dan hal ini diakui Oleh Semua pembalap pembalap Yamaha yang sepakat bahwa sulit untuk mengemulasi gaya Balap Quartararo.

Cek dari data analisis terlihat bahwa Sebenarnya pada Run ke 3 dimana fabio sedang melakukan Hot lap ia cukup berhasil menorehkan Pace cepat di sektor 1 dan Sektor 2. Namun ya Ketika Pembalap mengetahui bahwa Top Speednya Rendah, ia cenderung  mengkompensasinya dengan cara Late Braking dan membuat Motor berada pada titik Kritis di limit performa ban (terutama depan) saat pengereman tersebut. Ini terbukti ketika Fabio sepertinya Lupa bahwa semenjak T16 sampai jelang T19 Itu sisi wall kiri dari Ban terpapar angin sehingga berpotensi menurunkan temperatur yang akan menurunkan Sedikit grip.

Braking lebih keras saat menikung Ke kiri Di T19 dan hasilnya ban melebihi titik limit dan berakibat Low Side. Di Run Kedua, Menggunakan Motor kedua Fabio Sepertinya  ia berhasil memaksimalkan karakter Mesin Inline 4 dari Yamaha M1 yang sangat Aduhai dalam hal menyapu tikungan cepat seperti jalinan T16 sampai T19 di Sektor 4. Namun sayang fabio melakukan banyak kesalahan di sektor 1 dan 2 “Saya bisa lebih cepat, tapi saya membuat kesalahan di dua sektor pertama, dan kemudian saya bisa meningkatkan lagi di bagian ketiga dan keempat. ” begitu kata Quartararo

Marc Marquez terlihat Cukup Payah di Sesi Kualifikasi ini. Posisi akhir Timesheet Q2 ia akan start dari posisi terakhir dari Row ketiga atau Posisi grid 9, persis dibelakang 5 Ducati dan 3 Motor Inline-4. Secara umum Marc Lebih cepat dari apa yang ia lakukan saat Kualifikasi Tahun 2021 dimana ia berhasil Start dari grid 3 waktu itu. Namun Karena kombinasi mesin yang lebih baik dan lebih sedikit gundukan, Pembalap lain jauh lebih mengalami peningkatan.

Dan Marc di CoTA 2022 ini mengalami hambatan. Limit Marc sepertinya Bukan Limit Fisik apalagi soal Diplopia, namun analisa kami lebih ke kurang percayaan dirinya terhadap Front end dari RC213V saat Butuh untuk digeber lebih dalam/ bengis ketika Time Attack – Sesi dimana Bisa dibilang hampir di semua tikungan sisi ban depan selalu berada di Limitnya. Yes perubahan Paradigma pengembangan RC213V 2022 yang mengarah ke ban belakang sepertinya masih belum bisa diimbangi oleh reset dan perubahan dari Muscle memory Marc dan Mungkin juga oleh semua Pembalap Honda sehingga Sangat terlihat masih adanya sedikit kegamangan ketika Marc hendak Menyapu tikungan. Ia masih belum percaya 100% sama Front end dari Motornya

“Saya dapat dengan mudah menggambarkan performa saya di kualifikasi. Saya tidak percaya diri dengan kemampuan saya, Begitu marc Memberikan Penjelasan di hospitality HRC pada Debrief Offline. “Saya telah melakukan pekerjaan dengan baik sepanjang akhir pekan, saya telah meningkatkan ritme dan kecepatan saya. Tapi ketika saya hadir di kualifikasi, saya terjebak macet dan saya tidak benar-benar ingin push. Ya, saya tidak percaya diri. Itu salah saya. Kami juga memiliki beberapa masalah dengan ban kedua, itu bukan salah saya. Saya bingung karena saya pikir saya bisa melakukan satu putaran lagi. Tetapi jika Anda tidak percaya diri, Anda berada di baris ketiga.”

Race pace

Oke Cukup Menganalisis hasil Kualfikasi, Sekarang Kita akan membahas analisis persiapan Tim dan pembalap Menghadapi Sesi balapan.  Seperti kita ketahui walaupun tetap saja Judulnya sudah untuk menembus barisan depan apabila barisan depan Dipernuhi gerbong Desmo, Balapan adalah sebuah Kisah lain. Pembalap harus memanage Mesin, konsumsi bensin, durabilitas ban, dan Tentunya Kondisi Fisik. Sesi yang akan dibahas adalah Sesi FP4 dimana Diadakan pada Waktu yang kira kira Mirip dengan Waktu saat race dilakukan. Fakta ini ditambah posisi FP4 yang tidak dihitung untuk Q2 membuat mayoritas Pembalap Melakukan Riset race Pace pada sesi ini.

Ada Hal menarik yang mau tmcblog share ke sobat sobat sekalaian mengenai strategi riset race pace yang dilakukan Oleh Para pembalap di sesi FP4 ini. Mayoritas Pembalap Top ternyata tidak menjadikan FP4 sebagai Momen Pure Race simulation yang artinya Pembalap keluar dalam keadaan ban depan belakang fresh lalu memanfaatkan seluruh waktu FP4 untuk menguji ban itu dalam keadaan Lap Distance. Pada sesi FP4 CoTA 2022 pembalap top Seperti Quartararo, Aleix Aspargaro, Marc Marquez, Zarco, Mir, dan beberapa yang lain sepertinya mencoba Konsentrasi mencari Potensi race pace dari Ban yang sudah terpakai sebelumnya.

Sebagai Contohnya sobat Bisa lihat di tabel atas dimana Fabio Quartararo melakukan dua Kali run pada seis FP4 dengan dua set ban yang dua duanya merupakan ban ‘ bekas pakai’ di sesi sebelumnya. Fabio sepertinya tidak mau menyiakan waktu untuk meriset ban Baru, Ia ingin tahu Bagaimana performa dan tentunya Limit dari Ban yang sudah terpakai baik 3 Lap maupun sudah lama seperti 10 lap ataupun 13 lap. Ban Hard Soft sepertinya yang akan dipakai Fabio pada sesi Balapan nanti dan terlihat bahwa sepertinya perkiran race pacenya akan berada di 2:03 an di awal dan mungkin menyentuh 2:04 koma Kecil setelah lap ke 10.

Aleix Espargaro yang sepekan lalu memenangkan race di Termas memang akan start dari posisi dow dibawah Top-10 nanti, namun saat FP4 ia melakukan Metoda riset race pace dengan ‘ban bekas ‘ yang mirip dengan Fabio Quartararo. Namun bedanya Jika Fabio sangat Linear dimana ban akan kehilangan laptime setelah dipakai lebih dari 10 lap, namun yang diriset Oleh Aleix ‘Lebih aneh’ lagi dimana saat menggunakan ban hard-soft bekas yang telah dipakai 12 lap , hasil laptime Aleix bahkan lebih moncer dibandingkan Saat ia pakai ban Hard-Soft yang baru berusia 4 lap . . hmmm sayang tidak ada informasi mengenai Isi bbm juga saat dilakukan pengetesan karena jelas Bobot bensin Juga mempengaruhi.

Marc Marquez Juga menggunakan Sesi FP4 untuk menjalankan strategi Riset ‘ban bekas’. Di Run pertama ia mencoba melihat Potensi RC213V di Atas Ban Hard-Soft berusia 3-4 Lap, sementara di Run kedua , marc memasang sepasang ban lain di RC213V dan Mulai Meriset race Pace Di atas ban berusia 9-10 lap . . dan yang cukup menarik melihat pace Marc di Ban berusia tinggi, Sama seperti Aleix pace Marc di atas Ban berusia lap lebih banyak bahkan Lebih cepat. Namun ya itu dia, Marc Harus melakukan Push saat awal Start. Ia akan mengandalkan Power RC213V plus kombinasi Holeshot devices/ RHA untuk mencoba meluncur bagai Roket dan berharap bisa menembus barisan ketat Inline 4 plus desmosedici di depan.

Jika dilihat dari data, walaupun faktanya Marc akan start dari posisi 9, namun pacenya lumayan Stabil di FP4. No Wonder fabio Quartararo memfavoritkan Sheriff CoTA ini pada saat race “Favorit saya adalah Marc dan Enea, mereka bisa melaju sangat cepat dan ketika kami memeriksa data, kami melihat Bastianini lebih cepat pada ban bekas di sektor 3, misalnya. Kami akan memiliki banyak masalah di trek lurus.” Begitu Fabio Menutup penjelasan di Zoom Debrief Pagi Subuh wib tadi. So Ducati Punya Potensi besar terlebih karena mereka menguasai barisan Depan saat Start 20 lap hari ahad ini, Namun begitu Baik Quartararo, Marc Marquez dan Aleix Espargaro menyimpan Potensi race Pace balap yang siap siap bikin kejutan  . . akan kah Kita melihat Pemenang berbeda lagi di Race Seri ke empat MotoGP 2022 ini nanti ?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

Foto Sesi Sabtu MotoGP CoTA 2022

The post [ Analisis ] Quartararo, Aleix dan Marc Kencang di Strategi Riset Race Pace ‘Ban bekas’ FP4 MotoGP CoTA 2022 appeared first on tmcblog.com.



This post first appeared on TMC-MotoNews | 1st Home Of TMCBlog, please read the originial post: here

Share the post

[ Analisis ] Quartararo, Aleix dan Marc Kencang di Strategi Riset Race Pace ‘Ban bekas’ FP4 MotoGP CoTA 2022

×

Subscribe to Tmc-motonews | 1st Home Of Tmcblog

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×