Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

[ Tech Talk ] Mencoba ungkap jati diri si ‘Kabel Setan’

TMCBLOG.com – ‘Kabel Setan’ , atau ‘Jimat Kabel’, Accent Wire, Maxxwire atau berbagai penamaan penamaan lain adalah salah satu penamaaan bisnis dari sebuah Kabel ‘ajaib’ yang menurut banyak reviewer secara empiris baik data faktual maupun feeling berkendara menunjukan beberapa adanya perbaikan/peningkatan dibandingkan ketika sepeda motor belum menggunakan kabel tersebut. Efeknya yang sempat di kisahkan adalah sepeda motor jadi lebih ringan berakselerasi, bisa tambah irit, mengurangi gejala nembak nembak dan lain-lainnya. So cuma seutas kabel bisa memberikan banyak perubahan performa ini, jadi siapa sebenarnya jati diri sang kabel ajaib ini?

Melalui beberapa studi literatur yang TMCBlog coba lakukan selama ini secara umum kabel ajaib ini cara kerjanya memaksimalkan fungsi koil motor dan membuat api di ruang mesin lebih besar. Bicara koil artinya bicara aliran listrik, memaksimalkan di sini artinya kabel ini memberikan perlakukan tertentu agar aliran listrik yang mengalir di koil untuk selanjutnya dilanjutkan ke percikan pengapian di busi jadi lebih maksimal.

Cuma masalah dari banyak review, jarang TMCBlog bisa membaca kupasan apa sebenarnya resep yang dihadirkan di kabel kabel ajaib ini? Ahh mungkin ini adalah sebuah rahasia dapur perusahaan. Namun begitu jelas TMCBlog nggak puas. Harus ketemu ini pokoknya!!

Dan akhirnya melalui berbagai studi literatur dan diskusi dengan beberapa rekan termasuk Nugie, akhirnya hipotesis sementara mengarahkan pada sosok kabel yang sebenarnya sudah lama banget digunakan oleh para enthusiast audio mobil. Yes di kalangan pemain audio mobil, kabel dengan kualitas terbaik adalah harga mati. Selain soal resistansi, kapasitansi, dan induktansinya seutas kabel di industri audio itu harus banget terjaga dan jelas nilai konduktasi/konduktor dan kemurnian kandungan tembaganya (purity)-nya.

Bicara kabel . . Secara umum kabel yang biasa kita temukan di perkabelan rumah tangga atau kabel di kelistrikan motor/mobil menggunakan material tembaga/Cooper. Nah cooper yang dipakai di perkabelan rumah tangga/kabel listrik kendaraan itu umumnya adalah tipe kabel tembaga Tough Pitch Copper (TPC).

TPC dibuat dengan cara memanaskan tembaga sampai meleleh. Kemudian tembaga cair dimasukan ke dalam wadah pencetakan. Wadah pencetakan berfungsi sebagai pendingin. Tembaga yang keluar dari wadah ditarik berulang kali sampai didapatkan ukuran yang diinginkan. Proses ini dikerjakan dalam suhu normal. Karena semua proses di kerjakan di ruangan biasa, maka dalam proses pembuatannya tembaga terkontaminasi dengan udara sekitar seperti oksigen dan hydrogen. Umumnya tembaga jenis ini mengandung 300 500 PPM (Parts Per Millions) oksigen.

Nahhh, kontaminasi oksigen dan hidrogen dalam kabel tembaga jenis TPC tersebut menyebabkan adanya distorsi sinyal dan juga distorsi konduktansi yang mengganggu khususnya bila kita memerlukan detail penyaluran arus yang baik. So idenya mereka butuh kabel dengan kontaminasi oksigen dan hidrogen yang sebisa mungkin diperkecil.

Karena tuntutan permintaan kabel dengan kualitas konduktansi yang tinggi akhirnya di tahun 1975 hadir proses pembuatan kabel tembaga baru di Jepang yang dinamakan Oxigen Free Cooper (OFC). Proses OFC sebenarnya mirip dengan proses TPC. Dalam proses ini, tembaga cair dimasukkan dalam wadah cetak dan kemudian ditarik. Yang membuat OFC lebih baik adalah OFC diproses dalam ruangan hampa udara. Sehingga proses tersebut tidak dipengaruhi oleh udara-udara yang mengandung oksigen maupun hydrogen. Hasilnya, tembaga yang dihasilkan mengandung sekitar 10 PPM oksigen. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan TPC. Selain itu, daya hantar OFC meningkat antara 0,5 – 2% lebih baik dari TPC.

Dalam perkembangannya OFC ini mengalami banyak perbaikan seperti misalnya yang dilakukan oleh raksasa Jepang Hitachi yang juga semenjak 1975 sebenarnya sudah mengembangkan sistem pembuatan kabel konduktor terbaik dengan cara yang mereka sebut dengan linear Crystal-Oxygen Free Copper (LC-OFC).

Jika pada proses TPC dan OFC lelehan logam tembaga langsung didinginkan untuk dibentuk menjadi kabel. Maka pada LC-OFC lelehan kawat tembaga dipanaskan kembali sebelum didinginkan untuk dibentuk menjadi kawat kabel. Hal ini dilakukan untuk mempertinggi tingkat kemurnian tembaga.

Di atas LC-OFC ternyata ada lagi sob. Namanya adalah Ohno Continuous Casting Copper (OCC Copper). Sebuah metoda yang dikembangkan oleh profesor Ohno dari Jepang tahun 1985 dimana sang profesor bermain dengan ariasi pemanasan sehingga diperoleh struktur kristal dari tembaga yang membuat kabel tembaga jauh lebih murni bahkan dari proses LC-OFC. . . Kalau dibuatkan tabel kira-kira begini sob;

Perbandingan Kemurnian Tembaga (diameter 0,3 mm)

TPC OFC OCC
Kemurnian >99.9% >99.99% >99.999%
Berat jenis 8.75 8.926 8.938
Kandungan gas (ppm) O2 200~500
H2
Ukuran rata-rata kristal  (mm) 0.007 0.02 125.00
kristal per meter 150 50 0.008

Sebenarnya selain TPC, OFC, LC OFC dan OCC ada lagi jenis kabel lain seperti kabel tembaga yang dilapisi perak atau bahkan kabel dengan logam perak sendiri. Namun untuk sementara hipotesis TMCBlog mengarahkan pada penggunaan kabel tembaga yang lebih tinggi dari sekedar kabel TPC pada penggunaan kabel kabel ajaib ini. Mungkin OFC, LC-OFC atau bahkan OCC.

Hmmm, jujur jadi tambah penasaran, saat sobat membaca artikel ini TMCBlog Insya Allah lagi mencoba membuktikan secara empiris perbedaan yang diberikan kabel ajaib ini pada performa motor. Nantikan reportasenya nanti yaaa . . .Semoga berguna.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

The post [ Tech Talk ] Mencoba ungkap jati diri si ‘Kabel Setan’ appeared first on tmcblog.com.



This post first appeared on TMC-MotoNews | 1st Home Of TMCBlog, please read the originial post: here

Share the post

[ Tech Talk ] Mencoba ungkap jati diri si ‘Kabel Setan’

×

Subscribe to Tmc-motonews | 1st Home Of Tmcblog

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×