Tidak ada yang seperti sedikit Memasak di luar ruangan untuk menonjolkan daya saing pria.

Dan saat saya mengisi barbekyu baru saya dengan makanan yang cukup untuk memberi makan pasukan kecil, saya teringat akan adegan terkenal di Crocodile Dundee, film aksi komedi tahun 1980-an di mana seorang semak Australia yang lapuk pindah ke New York.

Mick Dundee, diperankan oleh aktor Paul Hogan, dihadapkan oleh seorang perampok yang mengancamnya dengan pisau lipat kecil.

‘Itu bukan pisau,’ kata Dundee yang sangat tidak terkesan, mengeluarkan senjatanya sendiri yang menakutkan sepanjang satu kaki sebagai tanggapan: ‘Itu pisau!’

Dan, dibandingkan dengan kompor alfresco baru oleh Aga, barbekyu biasa juga diletakkan di tempat teduh.

Terkenal dengan jajaran dapur besi tuang yang disukai oleh juru masak desa, sepupu Aga di luar ruangan tidak mau kalah. Pada £ 4.150 tidak hanya itu ‘meyakinkan’ mahal, tetapi juga sama besar dan nakal.

Bahkan tutup baja tahan karatnya berukuran besar. Menghapusnya, saya teringat akan gong raksasa yang dipukul oleh orang kuat di awal film yang diproduksi oleh Organisasi Pangkat.

Tapi apa yang ada di bawah kap itulah yang penting. Bagian atas memasak bundar berukuran 2½ kaki – atau tepatnya 76,2 cm.

Terbuat dari paduan baja yang berat, dipanaskan dari bawah oleh dua pembakar gas melingkar yang dioperasikan secara individual.

Tidak seperti barbekyu tradisional dengan panggangan ‘jaringan ternak’ berlubang yang memaparkan makanan ke api terbuka di bawahnya, baik itu dari pembakaran arang atau gas, di sini panas disebarkan ke seluruh kompor logam padat seperti Wajan penggorengan raksasa — yang dikenal sebagai wajan. atau ‘plancha’.

Idenya Adalah Anda bisa membakar daging, ikan, dan sayuran dengan api besar, tetapi tanpa risiko membakar makan siang Anda. Tidak hanya itu, menurut salah satu koki paling terkenal di dunia, makanan Anda juga akan terasa lebih enak.

Awal pekan ini, David Chang, yang restoran andalannya di New York memiliki dua bintang Michelin, mengklaim bahwa barbekyu yang menyala hanyalah ‘kebohongan pemasaran’.

“Kami berasumsi sebagai budaya bahwa di musim panas, kami makan burger dan dipanggang,” katanya. ‘Saya benar-benar berpikir panggangan adalah hal yang mengerikan untuk burger … burger yang berair akan berubah menjadi api minyak yang terjamin, mengapa menggunakannya?’

Dan dia menambahkan: ‘Tingkat keberhasilan wajan lebih baik daripada panggangan, dan juga tidak ada pembersihan, Anda tidak perlu khawatir. Seluruh gagasan untuk memberikan rasa dari panggangan ini, satu-satunya rasa yang diberikan adalah karbonisasi yang ada di atasnya.’

Sambil menerima bahwa ayam dan domba lebih cocok untuk barbekyu tradisional daripada burger, kesimpulannya adalah bahwa satu-satunya ‘juara’ panggangan api adalah telinga jagung manis. Hal kontroversial. Tapi buktinya ada di burgernya. Atau apa pun yang Anda pilih untuk dimasak.

Kekhawatiran langsung saya sebelum menyalakan pemanggang kompor beroda Aga (dibangun bekerja sama dengan perusahaan saudara Aga, Evo) adalah bagaimana saya menghentikan makanan mentah agar tidak mengelas sendiri ke permukaan memasak logam yang sangat panas.

Tapi, selama wajan sudah disiapkan dengan benar, hal itu tidak boleh terjadi. Seperti panci masak dari besi tuang, kompor tanam harus ‘dibumbui’ sebelum digunakan.

Hal ini dicapai dengan menggosok permukaan logam dengan minyak yang sesuai sebelum memasak — disarankan menggunakan minyak jagung karena dapat dipanaskan hingga suhu tinggi tanpa gosong.

Setelah itu menyalakan dua pembakar gas, memilih suhu dan menyalakannya dengan satu klik tombol. Panas tercapai hanya dalam lima menit.

Saya membakar dua côte de boeuf di bagian tengah yang panas dan kemudian memindahkannya ke tepi untuk memasak lebih lambat. Sepasang bass laut bergabung dengan mereka di sekeliling yang lebih dingin.

Kemudian, saya menambahkan delapan potongan daging domba, beberapa burger, dan pilihan sayuran. Idenya adalah bahwa asparagus, wortel, paprika, dan brokoli yang bertunas akan menjadi arang – bagian luarnya sedikit menghitam, menyegel jus di dalamnya.

Terakhir adalah udang macan dan raja yang hanya membutuhkan beberapa menit di setiap sisi untuk mendapatkan warna merah jambu yang indah.

Seandainya saya memasak daging sapi yang lebih besar, saya bisa menggunakan tutup raksasa untuk menciptakan efek jenis oven untuk memasak lambat. Dengan cara yang sama makanan bisa dikukus atau bahkan diasapi.

Jika perlu, panci kecil bisa diletakkan di permukaan dan dipanaskan seperti di atas kompor konvensional.

Masakan saya berjalan cukup baik. Daging sapi memiliki bagian luar yang hangus, urat lemak mempertahankan kelembapan di dalamnya. Udangnya sangat enak – memanfaatkan panasnya yang menyengat yang berarti dimasak dalam sekejap.

Sedangkan untuk sayuran, asparagus yang dimasak dengan cara ini adalah favorit. Satu-satunya masalah yang saya miliki adalah dengan ikan, yang kulitnya menempel pada permukaan logam. Lebih banyak minyak – atau kertas perak? – dibutuhkan, mungkin.

Dan bagaimana dengan burgernya? Seperti yang diamati Chef Chang, tidak ada gejolak menggunakan wajan. Yang, dilihat dari aliran lemak yang dikeluarkan oleh daging dan daging sapi, akan menjadi masalah seandainya saya menggunakan barbekyu tradisional.

Sebaliknya, karena permukaan memasak Aga Evo sedikit cembung, minyak mengalir dari tepi ke selokan melingkar di bawahnya dan kemudian disalurkan ke wadah yang dapat dilepas untuk dibuang.

Membersihkan wajan sangat mudah. Penghapusan dengan beberapa handuk kertas diikuti dengan pengikisan dengan spatula logam.

Itu diikuti dengan aplikasi lebih banyak, minyak bersih yang digosok ke permukaan dengan semak gosok nilon. Menurut petunjuk, sabun atau deterjen tidak boleh menyentuh permukaan memasak, jadi jangan bergulat dengannya di bak cuci.

Keyakinan saya meningkat, di akhir minggu saya menyalakan panggangan untuk barbekyu bersama teman-teman dalam upaya untuk melihat apakah itu memberikan janji lain – ‘memasak yang ramah’.

Menurut juru bicara Aga, orang-orang tertarik ke arah panggangan. ‘Bentuknya mendorong memasak sosial karena memungkinkan semua orang untuk bergabung,’ katanya.

Saya tidak memiliki tamu yang berteriak-teriak untuk mengambil alih penjepit, tetapi bentuknya yang melingkar dan tidak adanya tudung memudahkan orang untuk berdiri dan mengobrol saat Anda memasak.

Nilai tambah terbesar bagi koki adalah semua makanan bisa muat di atas wajan sekaligus. Ini juga ramah Instagram – selama Anda memilih menu yang tepat.

Awal musim panas ini, Christian Horner, bos tim balap F1 Red Bull dan suami dari mantan Spice Girl Geri, digosipkan secara online setelah memposting foto barbekyu burger dan ayam ‘hambar’ yang dia masak di atas wajan yang serupa. kompor gaya.

‘Menikah dengan Gadis Rempah-rempah namun tidak ada rempah-rempah yang terlihat pada makanan itu,’ seorang komentator mengamati dengan agak licik.

Tapi lakukan dengan benar, dan Anda akan mendapatkan banyak suka seolah-olah tidak ada hari esok — bonus barbekyu untuk kami koki pria yang kompetitif.