Ben Goldsmith telah mengungkapkan bahwa dia menggunakan obat halusinogen sehingga dia dapat melihat putrinya yang berusia 15 tahun – dan berbicara dengannya melalui perantara – setelah dia terbunuh secara tragis.

Pemodal jutawan, 42, adalah putra mendiang taipan miliarder Sir James Goldsmith dan adik dari Menteri Lingkungan Lord Zac Goldsmith dan produser televisi Jemima Goldsmith.

Almarhum putrinya, Iris, baru berusia 15 tahun ketika dia kehilangan nyawanya dalam kecelakaan kereta.

Ben tinggal bersama istrinya Jemima dan anak-anak mereka Eliza, Arlo, dan Vita Iris di pertanian keluarga mereka di Somerset.

Dia mengungkapkan bahwa dia telah mengonsumsi ayahuasca, obat halusinogen buatan Amerika Selatan, yang memungkinkan dia untuk melihat putrinya.

Iris adalah salah satu dari tiga bersaudara dari pernikahan pertama Ben, dengan pewaris perbankan Kate Rothschild. Mereka memiliki dua putra: Frank dan Ishak.

Iris mengendarai buggy segala medan, mirip dengan sepeda quad, di sekitar pertanian keluarga di North Brewham, Somerset, pada 8 Juli 2019, saat terbalik. Dia bersama seorang teman yang segera membunyikan alarm tetapi dia tidak bisa diselamatkan.

Ben sebelumnya Menceritakan Bagaimana Dia merindukan putrinya Iris ‘lebih dari sebelumnya’ ketika keluarganya terkunci di pertanian tempat anak berusia 15 tahun itu meninggal.

Dia mengatakan kepada The Sunday Times: ‘Saya melihat Iris. Saya melihat dengan sangat jelas sifat gadis yang telah saya kenal dengan baik dan hubungan yang terjalin di antara kami saat dia masih hidup.’

Ben mengatakan dia telah meminum obat itu bersama sebelas orang lainnya.

Dia pernah menganggapnya sebagai seorang pemuda tetapi tidak bereaksi dengan baik terhadapnya. Kali ini, dia berkata dia melihat putrinya Iris lagi.

Dia menambahkan: ‘Tubuh saya naik turun dan bergetar saat air mata membasahi wajah saya. Saya merasa sangat beruntung telah mengenal gadis ini untuk waktu yang saya lakukan.

‘Aku sangat ingin menjangkau dan meraihnya, untuk memeluknya erat-erat sekarang, tapi tidak ada cara untuk melakukannya.’

Sementara itu, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam dengan medium spiritualistik, Ben mengaku kagum dengan apa yang diceritakannya.

Dia mengatakan media mengatakan kepadanya: ‘Ada seorang gadis. Ya ampun, dia adalah karakter yang kuat, dan dia sangat ingin menghubungi Anda.

‘Dia ingin kau tahu bahwa dia menyesal. Saya kira dia adalah putri Anda?’

Media itu menambahkan: ‘Hal terakhir yang dia ingat adalah sangat lelah dan kemudian panik.’

Ben sebelumnya mengatakan dia menganggap pandemi virus corona sebagai ‘masa penyembuhan spiritual’, terlepas dari ‘semua penderitaan manusia terjadi di seluruh dunia’.

Dia mengatakan hidup bisa menjadi ‘hingar bingar’ dengan anak-anak kecil dan pekerjaan yang sibuk, menjelaskan: ‘Sebuah jeda tak terduga untuk semua yang telah menghasilkan kesempatan untuk refleksi nyata, untuk berhubungan dengan batin dan membiarkan emosi naik ke permukaan.’

Dia melanjutkan untuk mengungkapkan bagaimana dia ‘banyak menangis’ tentang kehilangan putrinya, dengan mengatakan: ‘Saya mendapati diri saya merindukan Iris saya lebih dari sebelumnya dalam beberapa minggu terakhir. Saya banyak menangis.

‘Mungkin itu membantu. Aku tidak tahu. Saya hanya berharap sekuat tenaga agar saya bisa mendapatkan kembali gadis saya yang baik hati, cerdas, dan cantik.’

Ibunya, Lady Annabel, mengilhami nama klub malam legendaris Mayfair, Annabel’s.

Ben menyambut seorang bayi perempuan dengan istrinya Jemima, sembilan bulan setelah kematian tragis putri remajanya.

Vita, anak ketiga pasangan itu, meninggalkan rumah sakit setelah dua minggu di ICU.