Rumah tempat monster Josef Fritzl memenjarakan dan memperkosa putrinya telah dibagi menjadi apartemen.

Binatang seks Austria itu menjebak putrinya yang berusia 18 tahun, Elisabeth, di ruang bawah tanahnya setelah membiusnya dengan kain yang dibasahi eter.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2009 karena inses, pemerkosaan, pemaksaan, pemenjaraan palsu, perbudakan dan pembunuhan lalai terhadap salah satu bayi laki-lakinya.

Dan sekarang, di Ybbsstrasse, Amstetten, 70 mil dari Wina, pemilik baru rumah itu menyewakannya kepada penyewa muda.

Mereka mengatakan kepada Mirror: ‘Kesembilan apartemen disewakan. Ada anak muda di antara mereka yang tidak ada kaitannya dengan kasus Fritzl.’

Ruang bawah tanah tempat putri Fritzl ditahan kini telah diisi dengan beton sementara garasi – tempat dia menyelundupkan makanan – telah ditutup bata.

Penjara bawah tanah menampilkan pintu besi berat yang tersembunyi di balik rak di ruang kerjanya.

Dia telah memastikan hanya dia yang bisa mengaksesnya, memasang entri kode rahasia tanpa kunci yang hanya diketahui olehnya.

Elisabeth dimanipulasi oleh ayahnya untuk berpikir bahwa pintu itu disetrum, sehingga dia akan dibunuh jika dia mencoba melarikan diri dari pelecehan yang mengejutkan itu.

Putrinya menghilang pada tahun 1984 selama 24 tahun, sementara Fritzl memberi tahu istrinya Rosemarie dan polisi bahwa dia telah melarikan diri untuk bergabung dengan sekte – bahkan menyuruhnya menulis surat ibunya sebelum dia mempostingnya dari kota yang jauh.

Korban – bersama tiga dari tujuh anak yang dia miliki bersamanya – dibebaskan setelah dia memberi tahu polisi bahwa dia disekap selama perjalanan ke rumah sakit.

Anak-anak mereka yang lain, Lisa, Monika, dan Alexander, yang saat itu berusia 16, 14, dan 12 tahun, dibesarkan oleh Fritzl dan istrinya setelah dia mengklaim bahwa mereka muncul di depan pintu rumah mereka.

Dia bahkan akan berlibur panjang ke tempat-tempat seperti Thailand, meninggalkan korbannya untuk berurusan dengan pemadaman listrik, tikus, selokan yang meluap, dan makanan busuk di penjara bawah tanah mereka.

Mantan walikota Amstetten Herbert Katzengruber mengatakan kepada media lokal: “Tidak ada yang mau membicarakannya lagi. Saya tidak akan membuat pernyataan tentang itu. Orang-orang sangat marah.”

Walikota saat ini Christian Haberhauer berkata: “Tidak ada komentar, bab ini ditutup.”

Pemikiran pemerkosa baru-baru ini terungkap dalam memoar yang sangat mengganggu, Die Abgründe des Josef F (The Abysses Of Josef F), yang diterbitkan di Jerman, dengan bantuan pengacara Austria Astrid Wagner,

Merefleksikan kejahatannya, Fritzl, kini berusia 87 tahun, berkata dalam memoarnya: ‘Awalnya itu hanya permainan pikiran yang saya mainkan. Tapi saya sudah terbiasa. Gagasan, yang sebelumnya tampak begitu absurd, begitu mengerikan bagi saya, mulai terbentuk.

‘Suatu hari saya tahu apa yang harus saya lakukan. Yang tersisa hanyalah menunggu kesempatan yang tepat. Pada Sabtu pagi yang hujan itu, waktunya telah tiba. Pikiran telah menjadi tindakan.’

Dalam buku Fritzl – yang telah mengubah namanya menjadi Mayrhoff – menguraikan rencana potensial untuk kembali ke Amstetten dan ‘mungkin mendirikan bisnis kecil di sana’.

Itu terjadi setelah dia baru-baru ini mengajukan permohonan untuk dipindahkan ke penjara biasa. Pengadilan Austria telah menolak upaya sebelumnya untuk dipindahkan ke penjara dengan keamanan lebih rendah.

Jauh sebelum dia menutupi hidung dan mulut putrinya dengan kain yang dibasahi eter, Fritzl memiliki catatan kejahatan seksual. Pada tahun 1967, setahun setelah Elisabeth lahir, dia masuk ke rumah seorang perawat berusia 24 tahun di Linz dan memperkosanya, sambil menodongkan pisau ke tenggorokannya.