Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

KEPUTUSAN DIREKTUR Rumah Sakit    
NOMOR :

TENTANG
KEBIJAKAN Manajemen Resiko KLINIS

DIREKTUR RUMAH SAKIT    


Menimbang       :    a.    Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Rumah Sakit terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis
                               b.    Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan Manajemen Resiko Klinis dengan keputusan Direktur

Mengingat         :    1.    Undang – undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
                               2.    Undang – undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
                               3.    Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/kota

MEMUTUSKAN
Menetapkan      :    Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat keputusan ini

KESATU          :    Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat keputusan ini

KEDUA            :    Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan




Ditetapkan di : Tangerang
Tanggal :………………...
Direktur Rumah Sakit    






LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RS    
NOMOR     :………………………..
TANGGAL :………………………

MANAJEMEN RESIKO KLINIS
  1. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di Rumah Sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangu resioko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko Klinis dapat berupa bahaya kesalahan musibah atau potensi terjadinya hal – hal yang merugikan pasien terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan kepadanya.
  1. Tujuan
1.      Meminimumkan terjadinya “medical error”, “adverse events”, dan “harms” pasa pasien (membuat asuhan pasien lebih aman )
2.      Menimbulkan kemingkinan tejadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi RS dan dokter)
  1. Sasaran
1.      Puskesmas
2.      Puskesmas Pembantu
3.      Poskedes/PKD
4.      Posyandu


  1. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1.      Identifikasi resiko : Keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic
2.      Pambahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program
3.      Kesimpulan : RCA : Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA : perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll
4.      Tindak Lanjut

  1. Incident Report
1.      Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Patient Safety )
2.      Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko
3.      Pelaporan atas masalah/ kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan rumah sakit terhadap tuntutan hukum
4.      Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera
5.      Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk meneliminasi atau menurunkan resiko
6.      Pelaporan masalah/ kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies



  1. Sumber Medical Report
1.      Manusia :
a.       Kelelahan
b.      Kurang terlatih
c.       Komunikasi yang buruk
d.      Kekuasaan/pengendalian
e.       Keterbatasan waktu
f.       Poor judgment
g.      Keragu-raguan
h.      Logic error
i.        Over confidence
2.      Organisasi
a.       Rancang bangun kerja
b.      Perencanaan kebijakan
c.       Administrasi / pembiayaan
d.      Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e.       Manajemen supplai
f.       Supervisi/umpan balik
g.      Ketidakjelasan tugas
h.      Salah menempatkan personil
3.      Teknikal
a.       Poor automation
b.      Peralatan yang buruk
c.       Keterbatasaan peralatan
d.      Tidak memiliki decision support
e.       Kompleksitas
f.       Kurang integrasi
g.      Tidak banyak informasi
h.      Tidak menggunakan checklist

G.    Tipe Medical Error
1.      Kekeliruan Konsep
a.       Wrong Concept of Disease
b.      Wrong Concept of Teratment
2.      Kekeliruan Diagnostik
a.       Misdiagnosis
b.      Late diagnosis
c.       Gagal melakukan prosedur diagnosis
d.      Menggunakan prosedur yang using
e.       Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f.       Hasil pemeriksaan penunjang
3.      Kekeliruan Terapi
a.       Error melakukan tindakan medic
b.      Error memberikan terapi
c.       Error menetapkan dosis
d.      Error menetapkan jenis obat
e.       Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas
f.       Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g.      Teknik yang keliru


This post first appeared on Akreditasi Rumah Sakit, please read the originial post: here

Share the post

KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

×

Subscribe to Akreditasi Rumah Sakit

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×