Meski nantinya Abdee Negara benar-benar akan meninggalkan Slank, perannya tetap tidak tergantikan di mata para sahabatnya. Bagi Bimbim, penggebuk drum band yang sudah berusia lebih dari 30 tahun itu, Abdee adalah pahlawan.
Itu diakui Bimbim saat ditemui di markas Slank, Gang Potlot, Jakarta, Selasa (17/3). "Abdee itu hero-nya gue, Kaka. Yang datang dan menarik gue dari lingkungan narkoba," ujarnya mengakui. Saat mengenang Abdee, Bimbim tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Suaranya memelan.
"Tuh kan, gue jadi sedih," katanya mengungkapkan. Dalam memori Bimbim, hampir seluruh momen bersama Abdee mengharukan. Ia masih ingat betul bagaimana dahulu Abdee pertama kali bergabung dengan Slank, 1996.
"Kita bilang, 'Oh dia enggak pakai nih, dia bandarnya'. Hahaha," ucapnya bercerita, sembari disambung tawa. Namun kelamaan, justru Bimbim cs yang masuk dalam pengaruh Abdee dan Ridho.
"Enggak langsung, dari 1996 masuk, baru tahun 2000 pelan-pelan merangkul kita lepas dari narkoba," ucapnya sembari memeragakan gerakan mencabut sesuatu. Memori itu bahkan menjadi inspirasi Slank saat membuat film Slank Nggak Ada Matinya. Kunci kesuksesan band itu ada pada Abdee.
Bukan hanya berjasa mengentaskan Bimbim cs dari narkoba, Abde juga merupakan jagoan bermusik bagi para personel Slank. Bagi Bimbim, Abdee tidak hanya pandai menggitar, tetapi juga menampilkan musik. Aksi panggungnya jempolan.
"Rock and roll is not just play, but acts," ujar Bimbim. Selain itu, ada lagi kelebihan Abdee di mata dan telinga Bimbim. "Suara Abdee seksi," ucapnya iseng, sembari cengengesan.
Jakarta, CNN Indonesia --