Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Hari Ini Jokowi Beberkan APBN di Tahun Politik & Terakhirnya

Hari Ini Jokowi Beberkan APBN di Tahun Politik & Terakhirnya –

  • IHSG menguat pada perdagangan kemarin tetapi rupiah masih hancur lebur diterjang sentimen eksternal
  • Wall Street ditutup di zona merah dengan penurunan hampir 1% di tengah penantian risalah FOMC
  • Pidato Kenegaraan dan Pidato Pengantar Nota Keuangan Jokowi diperkirakan akan menjadi penggerak utama pasar hari ini

Jakarta, RMOL – Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada Perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tetapi nilai tukar rupiah hancur lebur.

Pasar keuangan hair ini diharapkan bisa menutup perdagangan kompak di zona hijau sebelum pasar tutup pada Kamis karena ada Perayaan Hari Kemerdekaan RI. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini akan dibahas di halaman 3 dan 4 artikel ini.

IHSG kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (15/8/2023), meski penguatannya cenderung tipis. IHSG ditutup naik tipis 0,07% ke posisi 6.915,1. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.900.

Secara sektoral, ada empat sektor yang menjadi penopang IHSG pada sesi I perdagangan kemarin yakni sektor infrastruktur yang mencapai 5,11%, sektor teknologi sebesar 1,62%, sektor energi sebesar 1,26%, dan sektor properti sebesar 0,98%.

Transaksi IHSG pada penutupan kemarin mencapai Rp10,66 triliun, lebih tinggi dibandingkan transaksi pada perdagangan Senin (14/8/2023) sebesar Rp9,06 triliun. Sebanyak 263 saham naik, 264 turun dan 222 tidak berubah dengan total transaksi 21,26 miliar lembar saham.

Salah satu saham teknologi RI menjadi penopang penguatan IHSG. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat karena pada perdagangan kemarin setelah merilis kinerja keuangan periode semester I 2023.

Selain itu, penguatan IHSG juga ditopang oleh rilisnya data neraca perdagangan Indonesia pada periode Juli 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Neraca perdagangan Indonesia Juli 2023 mengalami surplus US$ 1,31 miliar. Meski surplus berlanjut hingga 39 bulan tetapi nilainya jauh lebih rendah dibandingkan pada Juni yang tercatat US$ 3,45 miliar.
Turunnya surplus neraca perdagangan Juli 2023 disebabkan karena anjloknya kinerja ekspor yang turun 18,03% (year on year/yoy), dari US$ 25,47 miliar menjadi US$ 20,88 miliar dan impor turun 8,32% (yoy) dari US$ 21,35 miliar menjadi US$ 19,57 miliar.

Anjloknya surplus dan ekspor disebabkan oleh melemahnya harga komoditas serta melandainya laju ekonomi mitra dagang utama. Kondisi ini menjadi warning keras bagi Indonesia mengingat mayoritas ekspor Indonesia adalah komoditas.

Dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah kembali babak belur pada penutupan perdagangan Selasa (15/8/2023). Rupiah ditutup melemah 0,16% terhadap dolar AS di angka Rp15.335/US$ bahkan sempat melemah hingga Rp15.359/US$.
Pelemahan ini memperpanjang derita rupiah menjadi tiga hari beruntun. Posisi penutupan pada perdagangan kemarin adalah yang terlemah sejak 20 Maret 2023 atau hampir lima bulan terakhir.

Pelemahan rupiah salah satunya disebabkan oleh data ekonomi China yang terus memburuk. Data hari ini menegaskan ekonomi China sedang tidak baik-baik saja. Badan Nasional Statistik China juga mencatat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) mengalami deflasi sebesar 0,3% (yoy) pada Juli. Ini adalah deflasi yang pertama sejak Februari 2021.

Sementara itu, Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) mengalami deflasi 4,4% (yoy). Dengan demikian, PPI sudah mengalami deflasi sepanjang 10 bulan beruntun. Sebagai negara terbesar di Asia dan merupakan tujuan ekspor Indonesia, maka perlambatan ekonomi China akan mempengaruhi ekspor Indonesia.

Produksi industri China tumbuh 3,7% (yoy) pada Juli 2023, melambat dari 4,4% pada Juni dan di bawah perkiraan 4,4%. Sedangkan penjualan retail China tumbuh 2,5% (yoy) pada Juli 2023, melambat dari pertumbuhan 3,1% di bulan sebelumnya. Ini adalah bulan ketujuh berturut-turut peningkatan perdagangan eceran tetapi yang paling lemah dalam urutannya.

Pelemahan rupiah juga didorong dari sentimen AS. Kebijakan bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang diproyeksi masih hawkish ke depan pun membuat pelaku pasar khawatir. Kemana arah kebijakan The Fed diharapkan terjawab di risalah FOMC Juli yang akan keluar Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Beralih ke pasar obligasi, yield obligasi FR tenor 3 tahun turun 0,20%. Hal ini berarti harga obligasi FR0040 sedang naik karena investor sedang tertarik membeli obligasi FR0040.

Berbeda dengan yield obligasi FR tenor 5 hingga 20 tahun yang kompak naik. Hal ini berarti harga obligasi sedang melemah karena investor sedang tidak tertarik membeli obligasi FR tersebut.



This post first appeared on Situs Judi Online Terpercaya Dan Terbukti Membayar, please read the originial post: here

Share the post

Hari Ini Jokowi Beberkan APBN di Tahun Politik & Terakhirnya

×

Subscribe to Situs Judi Online Terpercaya Dan Terbukti Membayar

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×