Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Peran Mahasiswa Sebagai Agent of Event

Peran Mahasiswa Sebagai Agent of Event

Peran Mahasiswa Sebagai Agent of Event –

Gambar ilustrasi mahasiswa sebagai agent of event organizer. Foto: Chalermpon Poungpeth/Shutterstock

Masa depan Indonesia cerah, begitulah sikap optimis yang harus kita syukuri. Beberapa tahun ke depan, di negeri kita tercinta, dalam penyelenggaraan acara baik berskala nasional, regional, maupun internasional, tidak akan kekurangan orang yang berkualitas, dan penyelenggaraannya tidak akan bobrok atau kacau karena ada sumber daya manusia (SDM) yang sudah dilatih sejak menjadi mahasiswa.

Mahasiswa, makhluk yang sering dicap sebagai katalis perubahan, agen penerus bangsa. Bahkan, setiap napas yang diembuskan mahasiswa dianggap membawa angin segar bagi kemajuan peradaban bangsa dan negara. Pelbagai peran yang melingkar di pundak mahasiswa pun sering digaung-gaungkan, seperti agent of change, iron stock, guardian of value, moral force, dan social control.

Akan tetapi, pada era sekarang, tampaknya bertambah satu lagi peran mahasiswa, yakni sebagai agent of event organizer (EO) alias agen penyelenggara acara.

Kita tahu, EO merupakan pihak yang bertanggung jawab atas semua aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu acara, mulai dari konsep awal hingga pelaksanaan dan penyelesaian. Ini melibatkan pelbagai tugas, seperti perencanaan, koordinasi, manajemen anggaran, promosi, dan evaluasi.

Ilustrasi peran mahasiswa sebagai agent of change, iron stock, guardian of value, moral force, dan social control. Foto: roompoetliar/Shutterstock

Selama ini peran mahasiswa yang kita tahu hanya lima, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yakni agent of change, iron stock, guardian of value, moral force, dan social control.

Agent of change alias agen perubahan, yang mana mahasiswa sering kali memiliki pandangan yang segar, semangat yang tinggi, dan energi untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Mahasiswa bisa menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang diperoleh selama studi untuk mengidentifikasi masalah sosial, mengusulkan solusi inovatif, dan mendorong perubahan yang lebih baik.

Sebagai agen perubahan, mahasiswa bisa terlibat dalam pelbagai aktivitas, seperti kampanye sosial, gerakan advokasi, atau inisiatif kewirausahaan yang bertujuan untuk mengatasi isu-isu sosial dan membawa perubahan positif.

Kemudian agen penerus bangsa alias iron stock, yakni suatu konsep yang mengacu pada kualitas, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa. Melalui pendidikan dan pembelajaran di perguruan tinggi, mahasiswa mengembangkan dasar pengetahuan yang kuat dan keterampilan yang bisa digunakan dalam menjalankan peran mahasiswa sebagai yang dipersiapkan sebagai agen penerus bangsa.

Sebagai agen penerus bangsa, merujuk pada kapasitas mahasiswa untuk merumuskan pengetahuan yang baik, menganalisis secara kritis, dan berpikir secara kreatif. Mahasiswa pun bisa menjadi sumber daya berharga yang bisa memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi pelbagai masalah sosial.

Gambar mahasiswa nasionalis. Foto: Triawanda Tirta Aditya/Shutterstock

Lalu, peran mahasiswa berikutnya ada guardian of value alias penjaga nilai-nilai, yang mana mahasiswa dianggap sebagai penjaga nilai-nilai dalam masyarakat. Mahasiswa memiliki peran penting dalam mempromosikan dan mempertahankan nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat, seperti keadilan, keberagaman, integritas, kebebasan berpendapat, dan sebagainya.

Mahasiswa bisa menjadi pelopor dalam melawan diskriminasi, ketidakadilan, dan penyalahgunaan kekuasaan melalui tindakan nyata dan sikap moral yang konsisten dengan nilai-nilai yang mahasiswa yakini.

Kemudian, peran mahasiswa sebagai moral force alias kekuatan moral, yang mana mahasiswa sering kali menjadi sumber kekuatan moral dalam masyarakat. Mahasiswa bisa memainkan peran penting dalam memperjuangkan etika dan moralitas dalam pelbagai hal, baik di kampus maupun di luar kampus.

Melalui tindakan dan sikap moral yang konsisten, mahasiswa bisa menjadi teladan bagi orang lain dan memengaruhi perubahan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat.

Lalu, peran mahasiswa berikutnya adalah sebagai social control alias kontrol sosial, yang mana mahasiswa bisa berperan sebagai kontrol sosial, yakni mengawasi dan membantu menjaga keseimbangan, etika, dan keadilan dalam masyarakat.

Gambar mahasiswa. Foto: Ani Fathudin/Shutterstock

Mahasiswa juga bisa terlibat dalam pengawasan terhadap kebijakan dan praktik yang tidak adil, korupsi, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), atau perilaku yang merugikan masyarakat secara umum.

Dalam peran ini, mahasiswa bisa bekerja sama dengan organisasi mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), atau lembaga lain yang memiliki fokus pada pengawasan sosial dan tindakan korektif.

Tidak hanya itu, dalam perkuliahan ada peran dari mahasiswa yang sering dijumpai, tetapi mungkin banyak yang tidak sadar, yakni sebagai agent of event organizer alias agen penyelenggara acara. Di perguruan tinggi, sering diadakan pelbagai acara, biasanya yang menjadi penyelenggara acara adalah mahasiswa.

Sehingga, tidak berlebihan jika menyatakan bahwa peran mahasiswa tidak cuma lima, agen perubahan, penerus bangsa, penjaga nilai-nilai, kekuataan moral, dan kontrol sosial, tetapi bertambah satu lagi, menjadi enam, yakni agen penyelenggara acara.

Peran mahasiswa sebagai EO alias agen penyelenggara acara memang sering terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa sering terlibat dalam mengorganisir dan menyelenggarakan pelbagai acara di kampus, seperti seminar, konferensi, festival budaya, konser, kegiatan sosial, kompetisi, dan banyak lagi.

Adanya peran ini memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:

  • Pengembangan keterampilan, menjadi agen penyelenggara acara memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan yang penting, seperti manajemen acara, perencanaan, koordinasi, komunikasi, negosiasi, dan kepemimpinan. Mahasiswa juga bisa belajar bagaimana merencanakan, mengatur anggaran, mengelola waktu, mengoordinasikan tim, dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul selama proses penyelenggaraan acara. Keterampilan ini sangat berharga dalam karier di bidang event management, public relations, atau bidang terkait.

  • Peningkatan koneksi dan jaringan (relasi), melalui peran sebagai agen penyelenggara acara, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk dosen, staf universitas, narasumber, sponsor, peserta, dan komunitas di luar kampus. Ini membantu mahasiswa membangun jaringan yang luas dan memperluas lingkaran hubungan yang bermanfaat untuk masa depan, baik dalam karier maupun kolaborasi proyek.

  • Dengan terlibat dalam menyelenggarakan acara di kampus, mahasiswa bisa merasa memiliki kontribusi yang positif terhadap kehidupan kampus dan pengalaman mahasiswa lainnya. Ini juga bisa membantu memperkuat ikatan emosional mahasiswa dengan institusi dan membangun rasa kebanggaan terhadap perguruan tinggi mereka.

  • Pengembangan soft skills. Selain keterampilan manajemen acara, peran sebagai agen penyelenggara acara juga membantu mengembangkan soft skills, seperti kerja sama tim, pemecahan masalah, kepemimpinan, komunikasi interpersonal, dan kemampuan adaptasi. Semua ini sangat berharga dalam berbagai aspek kehidupan, baik profesional maupun pribadi. Ini juga nantinya bisa dicantumkan di dalam CV.

  • Meningkatkan pengalaman praktis, melalui penyelenggaraan acara, mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang berharga di luar lingkungan akademik. Mahasiswa bisa mengaplikasikan pengetahuan dan konsep yang mereka pelajari dalam situasi nyata, mengatasi tantangan, dan belajar dari keberhasilan dan kegagalan yang mungkin terjadi. Pengalaman ini bisa memberi mahasiswa wawasan yang lebih mendalam tentang industri acara dan membantu mereka mengasah kemampuan dalam mengelola proyek.

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menyeimbangkan peran ini dengan tugas akademik mereka dan memastikan bahwa mereka bisa mengelola waktu dengan efektif.

Peran mahasiswa sebagai agen penyelenggara acara memberikan banyak manfaat dan peluang pengembangan diri. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk belajar, mengembangkan keterampilan, dan memberikan kontribusi positif dalam lingkungan kampus mereka.

Gambar acara G20. Foto: rudy.tgn/Shutterstock

Bertambahnya satu peran mahasiswa sebagai agen penyelenggara acara harapannya bisa berguna juga untuk bangsa dan negara karena kita tahu, Indonesia beberapa kali mengadakan acara-acara bertaraf nasional, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), dan sebagainya, kemudian regional, seperti Sea Games, dan sebagainya, serta bertaraf internasional, seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, dan sebagainya.

Adanya peran ini tentu membawa angin segar bagi negara karena dalam beberapa tahun ke depan tidak akan kekurangan SDM dalam penyelenggaraan acara yang bisa bisa membanggakan.

Harapannya juga, peran mahasiswa sebagai agen penyelenggara acara digaungkan dalam masa ospek mahasiswa baru. Mahasiswa baru tidak cuma diperkenalkan dengan peran-peran mahasiswa, sebagai agen perubahan, penerus bangsa, penjaga nilai-nilai, kekuataan moral, dan kontrol sosial, tetapi juga diperkenalkan dan dijelaskan mengenai peran mahasiswa sebagai agen penyelenggara acara.



This post first appeared on Situs Judi Online Terpercaya Dan Terbukti Membayar, please read the originial post: here

Share the post

Peran Mahasiswa Sebagai Agent of Event

×

Subscribe to Situs Judi Online Terpercaya Dan Terbukti Membayar

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×