Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

MPT 2019/2020 Tapi Punya Debuff Social Anxiety.. [CHAPTER 1]

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INFO : Ini adalah "Honest Review & IRL Story" dari saya. Saya membagikan tentang pendapat saya tentang ospek, apa yang saya benar-benar rasakan saat MPT , dan apa saja yang dilaksanakan saat itu. Post ini tidak bermaksud untuk menyalahkan, atau mencemar nama baik STMIK-STIE Mikroskil, universitas negeri Indonesia, dan seluruh panitia MPT. Terima kasih, dan selamat membaca! :)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mikroskil Powerful Training 2019/2020 Tapi Punya Debuff Social Anxiety..

CHAPTER 1
Trauma Hari Pertama

Di post sebelumnya aku pernah bilang kalau aku sudah daftar di STMIK Mikroskil dan mendapat nilai A saat USM. Serius, aku bangga banget bisa mengurangi biaya kuliahku yang mahal (FYI, pendapatan papaku tidak sampai 10 juta per bulan) jadinya aku hanya membayar DP3 sebanyak Rp.500rb saja. Saat pendaftarannya, itu sudah termasuk pendaftaran MPT (Mikroskil Powerful Training). Karena papaku diopname di rumah sakit di RS. Colombia Asia karena penyakit serangan jantung, temannya yang menemaniku untuk membayarnya. Kata kakak seniornya pas Lagi mendaftar, MPT itu ternyata ospek wajib yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa baru. Apabila tidak lulus MPT, kita tidak bisa melakukan sidang hijau dan akhirnya gak lulus-lulus. Setelah selesai diproses, aku diberi kuitansi yang harus dibawa tiap hari ospek dari awal sampai akhir.

BTW, sudah ada banyak berita yang beredar tentang ospek yang ngak-ngak pendidikannya. Kebanyakan dari itu juga asalnya dari universitas negeri. Gila.. kasihan loh mabanya, gak ada hati juga para senior mereka yang seperti itu, kemanusiaannya pun tidak ada juga. Kalau kalian yang mau jadi panitia ospek, tolong deh jaga hati mereka biar gak trauma sampai tua. Kalau memang ospek itu hanya untuk membuat karaktermu menjadi orang yang terdisiplin di dunia, jangan membuat mereka takut. Kadang perasaan takut bisa membuat karakter disiplin tidak terbentuk. Malah sifat penakut yang makin menjadi. 

2 bulan kemudian, telah tiba di hari-H MPT, yaitu pada tanggal 26 Agustus 2019 (Gladi Bersih).
Di hari sebelumnya, udah jelas aku gak bisa tidur, apalagi aku punya penyakit jiwa (kecemasan sosial berlebihan). Oh iya, tolong cek post2 yang sebelumnya, ada kujelasin tentang penyakit yang kurasakan. Berhari-hari sebelumnya aja aku susah tidur apalagi sehari sebelum hari-Hnya. Yang kupikirkan dari ospek itu adalah bertemu dengan orang yang tak kukenal sama sekali dan pembudakan dari senior. Saat pemikiran itu muncul di otakku, jantungku selalu aja berdetak semakin cepat. Kepanikanku semakin lama semakin menjadi..

Pagi-pagi jam 4 sudah bangun dengan kondisi masih mengantuk. Turun ke bawah untuk minum air, lalu menyantap sarapan dari mama. Biasanya aku beli sarapanku di toko depan komplek, tapi tidak ada yang jual saat jam 4 pagi. Setelah sarapan, aku langsung cek semua barangku yang ada, termasuk dompet, tisu, HP (Serius, tiga item yang kusebut sebelum tanda kurung ini jangan kalian bawa saat MPT termasuk hari pertamanya, nanti kujelasin kenapa), dan bekal makan siang. Siap itu langsung mandi, pakai baju, minum obat antidepresan yang khusus untuk penyakit jiwaku agar tetap tenang, dan yang terakhir pakai sepatu hitam. Setelah semuanya kulakukan, aku langsung diantar papaku ke Mikroskil sekitar jam 5.30.

Saat aku tiba di sana, aku harus jalan kaki di trotoarnya sampai ke kampus B Mikroskil. Aku sih gak tau kenapa disuruh begitu, tapi menurutku agar tidak terjadi kemacetan di depan gedungnya. Di depan kampus B ternyata sudah banyak orang yang duduk-duduk.Tiap kali ada orang baru datang, pasti mereka natapin muka kita terus. Yah.. mungkin gara2 g boleh bawa hp jdnya begitu lah, bosennya sampe gak tau mau ngapain, paling lihat muka orang aja. Aku dilihat begitu saja sudah membuatku takut, gugup, lalu hadap ke arah lain. OK, mungkin bbrp dari kalian bingung kenapa aku bertindak seperti itu, itulah kecemasan sosial.
Aku harus menahan rasa tidak nyaman dengan orang yang tidak kukenal, dan harus menunggu best friendku, Kevin sampai di Mikroskil. Setelah 30 menit akhirnya dia datang, dan bilang ke aku kalau dia tidur hanya 2 jam karena gak bisa tidur juga.

Setelah bicara lama, akhirnya langsung disuruh baris di samping pintu masuk kampus B. Nah, pagi-pagi semua orang udah langsung dibentak oleh senior-seniornya.

       " Angkat kuitansinya tinggi !! "
       " Lebih tinggi !! "
 
Pas udah denger teriakannya, mulai lah rasa gak enakku, jantung terasa pengen copot. Tangan kananku langsung mengangkat kuitansinya setinggi mungkin. Lama kelamaan tangan kananku tidak kuat lagi, dan lama lama turun. Akhirnya diteriakin lagi..
 
       " Lebih tinggi...!!"

Terpaksa lah tanganku terus mengangkat ke atas tinggi-tinggi lagi, dan ngerasa kesakitan lenganku sampai akhirnya aku disuruh masuk ke dalam gedung tersebut.

Pas udah masuk, kita harus memberi kuitansi ke senior untuk ditulis nomor grup ospekku, lalu mengambil buku panduan yang disediain.
     
        " Kamu ! Kasih kuitansinya ke saya, Ambil buku panduan di meja.", dengan nada yang terlalu tegas

Saking paniknya aku tidak fokus, mungkin karena efek samping obat yang kumakan tadi pagi. Akhirnya aku tiba2 jalan dan melupakan buku panduannya
     
       " Siapa suruh kamu pergi?! Ambil bukunya !", masih dengan nada tegas, dan sedikit menaikkan suaranya

Setelah saya ambil, saya langsung masuk ke dalam ke basement. Dan panitia-panitia yang menjaga jalan masuk mulai menjerit-jerit.

       " Cepat jalannyaaa !!"
       " Jangan lari !!"

Langsung lah aku mencari kelompokku sesuai dengan nomor yang tercantum. Karena aku hari itu gak beruntung, nomor yang tertulis tidak jelas. jadinya aku terus berpikir ini angka 8 atau 06. Aku bertanya lah kepada kakak senior yang di depan barisan dengan yah.. dalam hati dgn kondisi confused screaming lah.. Setelah tau itu angka 06, langsunglah kutandai namaku di list nama lalu masuk dari tengah barisanku. Walaupun sudah di barisan, aku masih harus menahan rasa tidak nyamanku dari jeritan kakak seniornya yang di jalan masuk cowok dan cewek, dan yang di depan panggung menggunakan microphone.

        "Yang baru masuk, lihat nomornya! Cari grupnya! Masuk dari tengah barisan!"

Kabar buruknya, best friendku ternyata masuk ke grup sebelahku. Aku menjadi semakin khawatir karena aku tidak memiliki teman di grupku. Ya udah pasrah aja.. Mungkin aja kalian mau bilang, "Buatlah teman dengan mereka". Jujur sih orang yang punya penyakit jiwa kecemasan sosial sudah pasti susah berteman soalnya takut berinteraksi dengan orang lain, lebih parah lagi kalau belum kenal sama sekali. Bahkan di waktu aku ketik ini post ini aku masih belum ada temen grup ospek. heh

Saat waktunya disuruh duduk, awalnya aku kira "Yes! akhirnya disuruh duduk.." tapi duduk bersila. Serius, jangan anggap duduk bersila itu enak, gak capek. Malah sebaliknya. Kalau udah duduk sekitar 15 menit-an, betis mulai terasa sakit, mati rasa. Oleh karena itu, aku jadi tidak fokus dengan apa yang dijelaskan oleh panitianya. Aku harus bertahan sampai panitianya menyuruh semuanya untuk berdiri kembali. Menyiksa juga bukan?

Pas disuruh duduk, ternyata masih marah-marah juga panitianya.. Kita harus memfokuskan pandangan kita ke depan. Kalau tidak, kita akan ditegur langsung oleh panitia seksi keamanannya. Bagi orang yang masih mengantuk pasti sulit nih, kadang bisa ketiduran, atau lihat ke bawah. Kalau panitianya udh bilang begini, jangan coba-coba lihat ke bawah. OK?

"Pandangan ke depann !!"

Baru mulai lah acara yang dimulai dengan host-host cantik dan keren dari seksi acara yang nadanya cukup menyenangkan. Tapi aku harus tetap ingat, ini masih ospek. Mereka masih bakal ngerendahin, ngeremehin serendah mungkin..

Oh iya. Untuk MPT tahun ini, yang cowok itu dipanggil Mickey, yang cewek itu dipanggil Minnie. Mungkin MPT tahun depan bakal diganti lagi nama panggilannya.

Untuk Gladi Bersih hari itu, sebagian besar hanya perkenalan saja. Mulai dari pengenalan panitia-panitia dari bermacam-macam seksi, peraturan MPT, apa yang harus dibawa selama MPT, dll. Setelah semua itu dijelaskan, ternyata sudah langsung dirazia. Masih ingat dengan 3 item di tasku itu yang kusebut itu tidak boleh dibawa? Yup! Dompet, tissue, HP,  pershiasan, jam tangan, benda tajam, dll tidak diperbolehkan dibawa ke dalam tas, maupun baju dan celana selama MPT berlangsung. Dan ternyata peraturan tersebut sudah berlaku sejak Gladi Bersih dimulai (calon maba mikroskil yang lagi baca blog ini bersyukurlah hehe). Untuk hari pertama, kalian masih bakal dimaafkan, jadi tidak apa-apa, selama kalian jujur dan berdiri saat disuruh ngaku. Kami saat itu dimaafin dengan memasukkan semua barang terlarang ke dalam plastik, diikat mati, lalu dimasukkan ke dalam tas. yay! Tapi bagi yang terlambat sih.. dimaafinnya dengan masuk ke list dosa sebanyak 2x. Kalau ada satu pun dosa kalian di listnya, kalian bakal ngerasain akibatnya di akhir MPT 2. Jadi tolong demi mental kalian gak makin drop, jangan telambat atau melanggar peraturan setiap hari ospeknya sekalipun.

Setelah itu, waktunya fun-fun, but not really sih.. panitia akan suruh kita disuruh berdiri dulu. Wah gilak capek banget duduk bersila, kaki langsung adem akhirnya. Kita bakal disuruh belajar menyanyi dan menari yel-yel yang cukup "alay" menurutku. Liriknya sudah ada di buku panduannya. Bagi kalian yang tidak terlalu ikut trend lagu Indonesia seperti aku, yah.. belajar aja lah, dari pada kalian ditarik ke atas panggung kalau tidak nyanyi ataupun nari. Lebih parahnya lagi itu direkam kamera loh.. ah.. mikirin aja udah buat aku stress, dihadapan banyak orang lagi. Yang punya social anxiety, tolong lewati zona batas nyaman kalian. Aku pun coba berusaha nari tadi biar gak ditarik.

Setelah itu nanti disuruh duduk lagi, jadi aku coba lah cari kesempatan biar kaki kalian jangan dilipat terlalu rapat. Karena kita harus bertahan dengan posisi duduk itu lagi. Saat itu aku nyesel rapat-rapatin kakiku. Gak sampai 5 menit rasa sakitnya mulai terasa. Aku jadinya mikir, "Ancor lah, gimana bisa lanjut kalau gini terus".
Terpaksa nunggu kesempatan buat berdiri lagi. Saat itu semua orang extrovert dan suka teriak-teriak membujuk-bujuk seksi acaranya minta nari biar bisa berdiri lagi pas sebelum masuk ke segmen acara berikutnya (sudah pasti karena gak tahan). Untung lah ada mereka saat itu..

Pas siangnya (entah jam berapa), kalian harus ada bekal makan siang. Nah, ada peraturannya juga loh buat makanannya. Dan itu diatur oleh panitia seksi konsumsi. Ada 4 poin sih yang harus dipatuhi :

1. Wajib membawa makanan (paling utama lah, dan paling berat hukumannya)
2. Dilarang membawa yang lain selain yang berbahan utama nasi (biar gak basi makanannya)
3. Tidak boleh bawa kotak makanan yang berbahan styrofoam. Wajib menggunakan kertas nasi (styrofoam      itu bahaya loh, mama papaku juga bilang begitu :D )
4. Tidak boleh menitip makanan kepada teman lain (di ospek ini kita harus kelihatan mandiri, jadi sekali ketahuan, orang yang menitip dan dititip bakal dihukum)

Setelah kalian denger peraturan itu untuk pertama kalinya, panitianya dah langsung adain razia makanan. Dan hukumannya juga beragam untuk tiap poin (agak lupa-lupa hukumannya, maaf ya). Ini juga udah berlaku sejak Gladi Bersih dimulai. Jadi yang bawa bekal nasi pake daun atau kertas, kalian beruntung loh. Makananku saat Gladi Bersih itu nasi + gorengan "Fi****" dengan saus tomat dan sambal. Setelah razia itu, kita disuruh nyanyi yel-yel sebelum makan terlebih dadulu. Kalau misalnya kita salah2 terus, waktu makan kita berkurang. Maksimal sih 10 menit, minimal 5 menit. Karena kita nari pas itu salah-salah terus, kita hanya punya 5 menit buat makan. Jujur sih, pas aku makan 1 gigit aja udah bikin gak enak badan. Mungkin gara2 saking dinginnya sampai terasa jijik jadinya. Jadinya aku tahan aja lah jijiknya, dari pada lemes sorenya nanti. Setelah makan kita harus yel-yel lagi, yaitu yel-yel setelah makan. Untungnya sih kita sekali coba langsung bisa, jadinya kita langsung duduk.

Setelah itu, panitia seksi keamanan akan mengambil alih acara, lalu mengirim tiap grup ke toilet lantai 2/3/4/5.
Kami masih diteriak lagi oleh seksi keamanannya saat berjalan menuju ke sana.

       " Cepat jalannya !"
       " Jangan lari !!"
       " Rata kiri !!"

Masalah tentang toilet.. tentang panitianya suruh ngapain.., aku rahasiakan aja ya gpp kan? Atau tanya orang lain langsung aja kalau penasaran sekali.

Pas udah keluar dari toilet, kita disuruh berbaris dekat tangga. Wah saking panasnya aku berkeringatan banyak sekali (di sini aku ngerasa deja vu). Apalagi gak boleh bawa tisu. Terpaksa lap keringat di baju. Hingga akhirnya kita disuruh turun lalu kembali ke basement lalu duduk bersila lagi (adohh..) untuk melanjutkan acaranya.

Di hari itu juga sih, kita ada diajarkan tarian baru tapi gak tau nama musiknya apa. Jelas, kami harus tetap menari. Soalnya masih dipantau oleh seksi keamanan. Tariannya cukup mudah sih, jadi gak usah terlalu takut. Ingat, tetap lampaui zona batas nyaman, atau kalau tidak, kita akan ditarik oleh mereka lagi. Setelah itu, acara (duduk, mendengarkan informasi berjam-jam) terus berlanjut sampai selesai.

Beberapa jam kemudian, mungkin 2 jam sebelum pulang, kami sudah disuruh untuk memasuki kelas grup ospek dengan kakak kelas grup sendiri. Seperti biasa, seksi keamanan yang mengatur kami lagi sambil marah-marah. Dan kami masih dibentak panitia-panitia seksi keamanan saat keluar dari basement dan saat menaiki tangga sampai ke lantai 4.

       " Rata kiri !!"
       " Cepat jalannya !!"

Akhirnya, saat kita sudah masuk ke kelasnya, itu lah rasa leganya beneren terasa. Kaki nyaman, tidak duduk bersila di tanah basement lagi, duduk di kursi lagi. Siap itu kita gak diteriakin panitia-panitia keamanan itu lagi di ruangannya. Pokoknya enak lah. Kebetulan karena kakak seniorku menyuruh 1 baris untuk bertanya nama satu sama lain, aku jadi mendapat 4 "temen baru" (tapi jarang ngobrol sekarang)

Di hari pertama ini kita membahas tentang nama grup dan perlengkapan yang harus dibawa selama MPT 1 dan 2. Karena tahun ini nama grupnya berhubungan dengan karakter Disney, nama grupku saat itu adalah "Lion King". Setelah dibahas lama, akhirnya grupku diperbolehkan pulang. Pas disuruh keluar pun masih juga dibentak panitia seksi keamanan lagi. Keamanan mereka benar-benar ketat banget serius.

Karena ini pertama kali dalam hidupku ospek seperti ini, pas keluar dari gedung kampus aku langsung merasa depresi berat. Energiku seperti terserap semua, langsung lemas karena mentalku yang tidak kuat lagi. Keinginanku untuk tidak ikut MPT semakin menjadi. Ketakutanku makin lama semakin parah juga. Langsung lah aku mencari sahabatku yang sudah lama di luar menunggu. Aku merasa beruntung dia belum pulang dari kampus.

Kami ngobrol sementara di sana. Saat ku telepon papaku, ternyata mama dan papaku sedang bersiap-siap untuk ke Thamrin Plaza, yang kebetulan dekat sekali dengan kampus B Mikroskil. Langsung lah kuajak sahabatku ke sana. Dia langsung setuju. Dan kami langsung otw ke sana. Pas mau nyebrang sih.. Pada takut-takut soalnya pada ngegas semua motor mobil. Tau lah di Medan bagaimana pengendaranya : sibuk-sibuk semua.

Setelah kami tiba di Thamrin Plaza, kita langsung ke restoran Texas di dalam. Kutemani dia membeli es krim sundae, cari tempat duduk yang kosong dengan meja kursi bagus, lalu kita lanjut ngobrol.

" Kep.. aku mending gak usah di Mikroskil aja
Aku udah tau, pasti ada yang gak bagus...
Me harus mikir, apa aku pindah ke STMIK **** aja ya.. atau aku tetap di neraka itu aja..
Soalnya kan di sana setauku ospeknya lebih mementingkan kekeluargaan dari pada pembudakan oleh senior seperti itu. Apalagi kan STMIK **** lebih murah biayanya dari pada Mikroskil.."

Aku secara tak sadar terus mengulangi kalimat itu di depan dia. Dia pun juga mengalami hal serupa juga denganku. Jadi beginilah ku katakan ke dia

"Saranku.. mending kamu tetap fokus masuk PTN jurusan kedokteran aja seperti yang keluargamu suruh.
Setelah 1 semester dari sini, mending kamu pindah aja kalau kamu lulus.
Biar kita sama-sama pindah dari sini."

Masalahnya dia sudah membayar biaya full setahun secara langsung ( 2 semester ). Jadinya mau tidak mau, dia harus ikut sampai MPT habis. Aku langsung kaget, lalu terdiam dan berpikir. Akhirnya aku sampai di area dilemma. Apa harus kupaksakan diriku sampai MPT berakhir, atau aku pakai jalan pesimis saja ( menyerah MPT ) lalu pindah ke STMIK lain.

Karena dia mulai merasa sakit, dia pun langsung pulang dengan GrabBike yang kutitipkan untuk dia. Dan akhirnya aku duduk menyendiri di Texas. Aku terus berpikir, apakah tindakanku ini benar atau tidak. Soalnya tingkatan ekonomi keluargaku masih rendah, tapi biaya kuliahku mahal. Aku merasa kasihan dengan papaku karena penghasilannya yang kurang. Aku ingin membantu papaku mencari uang untuk meringankan biaya kuliahku. Sejak aku masih SMA, Mikroskil lah perguruan tinggi idamanku. Aku tau STMIK Mikroskil karena kualitas jurusan Teknik Informatika yang terbaik, yang bisa menyaingi PTN. Tetapi bagaimana aku bisa meringankan masalah biaya yang membuatku tidak fokus belajar lagi.. plus tentang MPT itu.

Tidak lama kemudian papa mamaku sudah datang, lalu mengajakku untuk membeli roti. Aku ceritakanlah semua kepada mereka. Sudah jelas ekspresi papa mamaku sesuai ekspektasi. Suasana menjadi semakin tegang saat aku di mobil. Aku terus mengeluh, mama dan papaku terus meyuruhku untuk melanjutkan MPT dengan alasan "Kan ospeknya gak main fisik kan? Pamanmu yang dulu di USU, ospeknya lebih parah lagi.".
"Tapi kan.. itu PTN, bukan swasta. Kalau PTN kan wajar ospeknya segila itu. Masalah biaya, STMIK **** lebih murah dari pada Mikroskil.. Jadi ada manfaatnya aku tidak lulus ospek." 
Aku begitu terus sampai mama dan papaku berbeda pendapat, hingga akhirnya mereka bertengkar di dalam mobil..

Di sini lah aku merasa nyerah hidup.
 Apakah nasib memang memancingku untuk seperti ini..?
Apakah aku sudah memilih jalan yang salah..?
H̸͉̬̺͙̦̥̫̗̪͓̺̜͌͆̎̃̉̈́̓̆͆͜͠ì̵͚̯̬̆̊̓̏̿̎̈́͘̕͠d̵͚̣̮̠̹̥̀̓̈̄͌͑̈́͠͠͝ů̶̡͕̠͙̙͇͇̮̘̙̻̭̔͆͜ͅp̴̜̙͖͕̣̃͒͘ ̷̛͕͗͂̌̐̈́͘͠d̵̢̛͚̻̦̺̼͔̭̮̈́͐̀̑̈́̅́͗ͅi̸̡͎̮̼̗̖͎̬͉̓͌͆̌͘ ̵̧̯̲̞̩̤̦̳͇̗̙̫͗͌̌̌d̸̥̬̥̪̱͂̾͂̆̈́̚ù̷̧̧̻͕͓̫̥͙̻n̵͖̮̰͎̯͙͚̿̿̈́̃͑̓̋̕ͅi̸͇̩̪͔̜̻͓̘̥̇̒̎̈́̀̔̈́́͌́̐͌̕a̶̛̛̭̠̱̪̬̖̜̎̊̑̇͛̍̈́͠ ̷̧̛̖̫̫̪̹͚͈̣̻̤͚̯̼̈͆͗̾̉͋̽̀̏͒ͅḯ̴̘̞̋͒̿̊̔̐̂̀͑͋̕͠ṋ̶̛̛͂̍̾̔͆i̵͍̫̻͙̲̱̲̪̊̀̆͛̆̋̓̕.̶̺̩̟͍͔͙͍̻̗̲͕̪̃.̴̢̤̎̏̃͐͗̊̍̍̚͝ͅ ̵̡̛̬͔͉͈̦͉̦͉͕̿̉̄́́͠m̴͓̙̎ȩ̶̧͙̭̹̝̪̟͚͍͎̱͂́m̸̬̯̰͎̲̰̰̤̰̭̖͙̹̽̄̋̎ͅã̶̡̧̮̺͕̜̯̱̙̱̻̹͎̮̐̂́̓̀͘̚͝͝n̵̟̯̰̖̦̙̻̙͍̯̽g̴͈͈̠̖͓̰͍̬̦̲͍̩̞͐ ̸͈̣̠͇̳͕̱͈͂́̊͂̑̅͋͋̒͝t̷̬̫̯̳̐̇̔̈́̀̌́͌͛̕͠͝i̴̛̘͎̦͉͗̈́̎͐̌͊͑̂̀͠͠d̸̛̗̠̼͗͗̒̂͗̿̇̓́̄̒͛̋͘a̶̛̮̜͙̜̩̠̙̬̤̮͋̎̏̽̆̃̂̎̔͝ǩ̷̻͉̰͈͎̖̙̯͚͝ͅͅ ̴̡̲͈̞̗̞̙̞͉̣̖̩̕ͅg̴̯̞̮̦͙̟̫͒͐͜͝ã̸̡̬͎͉̙̤͈̱̟̙̞̙̱͆̈́̍̄̓͛͐̃̐̇͗̿͝m̸̨̦̞͙̰̼̀͑̄͛̔͒͗̅͗͋̚͠p̶̧̞̺̻̱̗̜͍͈͇͚̰̝̃͜a̴̛̹̠̲̿̑̾͗̈̓͛͆̔̈́̇͠ͅn̸̡̧̨̛̛̫̺̮̘̲̬͛̏̎͘ͅͅġ̶̨͓̥̜̤̻̑̂͊̽̀͊͆̾͌̔͐̈̄̾ ̷̧̡̡̌̀̿̃͝͝͝b̶̨̞̗̥̤̻̈́͑̽͌̽̃̀̚͜͝a̴̛̪̜̘̝̗͆́̿̄̍̓̆g̷͍̫͉̺̖͍̯͝i̷͉͖̝͎̋̆́̓̏̓͛̇̆͌́k̶̭̟̮̖̻̥͙̯̤͇̍̂̐̑̾̊ų̷̧̡̦̩̹̘̣̟̩́͒͜ͅ





to be continued in
chapter 2
(coming soon)



story by : Neto (Chris Tianto Pratama)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Check out our Youtube channel about me and my best friends!
vvv
[Denormal_4]
https://www.youtube.com/channel/UCXPLZrF038RtsVTaBjRd4sA

I edited most of the videos lul
     
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Fun Facts :

  • Panitia-panitia MPT, terutama bagian seksi keamanan mukanya datar terus dari awal sampai akhir. Jokes apapun mereka gak bakal nampak tertawa satu kalipun loh. Wah..
  • Ada beberapa panitia seksi keamanan yang mungkin "terlalu" disiplin sampai fansnya banyak juga..
  • Panitia MPT saat menjalankan tugas diperhatikan oleh Pak Saliman, S.T , yang merupakan Wakil ketua III  Pimpinan STMIK-STIE Mikroskil.




















.




























   















This post first appeared on NeotoStuffs, please read the originial post: here

Share the post

MPT 2019/2020 Tapi Punya Debuff Social Anxiety.. [CHAPTER 1]

×

Subscribe to Neotostuffs

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×