Transfer Antar Bank adalah pemindahan sejumlah dana dari suatu bank ke bank lain yang berbeda entitas. Jika mengutip dari OJK, transfer adalah kiriman uang yang diterima bank termasuk hasil inkasi yang ditagih melalui bank, yang akan diteruskan kepada bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah.

Transaksi transfer antar bank ini tidak hanya terbatas pada pengiriman dana dari 1 pihak ke pihak lainnya. Dalam dunia bisnis, transfer antar bank menjadi salah satu metode pembayaran transaksi agar penjualan atau pembelian dapat berjalan dengan lancar.

Namun selain transfer antar bank, saat ini pembayaran invoice dapat dilakukan dengan menggunakan kartu kredit. Metode bayar invoice dengan kartu kredit ke lawan transaksi ini dapat pelaku usaha nikmati di OnlinePajak.

Sebagai mitra resmi DJP, OnlinePajak menghadirkan sejumlah solusi dan fitur yang dapat mengoptimasi proses bisnis, salah satunya bayar invoice dengan kartu kredit. Solusi ini membantu pelaku usaha untuk dapat menjalankan transaksi tanpa khawatir arus kas usaha terganggu/tersendat. Selain itu, pelaku usaha dapat melakukan rekonsiliasi data keuangan dengan lebih mudah karena seluruh transaksi terekam dengan rapi.

Cara baru bayar invoice ini juga dapat membantu pelaku usaha untuk meningkatkan arus kas menjadi lebih lancar. 

Baca Juga: Aplikasi Pembayaran Invoice Terbaik untuk Perusahaan Anda

Jenis Layanan Transfer Antar Bank

Saat ini, ada 4 jenis layanan transfer antar bank untuk bertransaksi, yaitu kliring atau Lalu Lintas Giro (LLG), Real Time Gross Settlement (RTGS), transfer online, dan BI-FAST.

1. Kliring atau LLG

Kliring atau LLG adalah mekanisme transfer elektronik antar bank yang terhubung dengan Sistem Kliring Nasional Indonesia (SKNI) oleh Bank Indonesia. Sistem ini memiliki periode settlement atau pemindahan buku dari rekening pengirim ke rekening penerima yang spesifik.

Secara sederhana, bank dari pihak pengirim uang akan memproses transfer ke SKNI. Kemudian, BI akan mengumpulkan uang dalam sistem tersebut terlebih dahulu. Setelah proses dan waktu tertentu, SKNI akan mendistribusikan uang tersebut ke bank tujuan sesuai jadwal dalam satu hari. Lalu, pihak bank akan mengirimkan uang ke rekening penerima.

Karena itu, proses kliring ini dapat memakan waktu sekitar 2-3 hari kerja dan hanya dapat dilakukan di bank. Uang yang dapat dikirimkan dapat bernilai besar namun tidak lebih dari Rp500.000.000 per transaksi tergantung pada kebijakan tiap bank.

2. RTGS

RTGS adalah sistem transfer elektronik yang terhubung dalam sistem RTGS BI. Mekanismenya mirip dengan kliring. Perbedaannya, pemrosesan pemindahan dana dapat berjalan secara real time alias tidak perlu menunggu hingga 2-3 hari kerja. Namun dengan catatan, transfer antar bank dilakukan sebelum pukul 3 sore karena itu adalah waktu tutup buku sistem bank. Jika transfer dilakukan setelah pukul 3 sore, akan terjadi keterlambatan penerimaan dana oleh rekening penerima. Keterlambatan serupa juga dapat terjadi ketika transfer antar bank dilakukan pada akhir bulan (tanggal 30 atau tanggal 31).

Sistem transfer RTGS juga dapat melakukan transfer tidak lebih dari Rp100.000.000 per transaksi, dan hanya dapat dilakukan melalui teller bank.  

3. Transfer Online

Transfer online atau real-time online adalah transfer yang dilakukan secara real time dengan switching yang menghubungkan antar bank sehingga dana dapat langsung berpindah ke rekening penerima tanpa harus menunggu lama. Transfer online adalah aktivitas transaksi yang sering dilakukan masyarakat, seperti transfer dari orangtua ke anak, transfer ke saudara, transfer pembayaran belanja online, atau pembayaran transaksi dalam jumlah kecil. Transfer dapat dilakukan melalui internet banking atau mobile banking dengan limit maksimal transfer online ini adalah Rp50.000.000 per transaksi sesuai kebijakan tiap bank. 

4. BI-FAST

BI-FAST merupakan metode transfer antar bank terbaru dari Bank Indonesia. BI-FAST merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel lebih cepat dan aman, namun dengan biaya yang lebih murah. 

Baca Juga: Cara Setor Pajak Online Melalui Bank dan Aplikasi OnlinePajak

Biaya Transfer Antar Bank

Berbeda dengan transfer ke sesama bank yang bebas biaya, transfer antar bank dikenakan biaya yang cukup variatif, tergantung pada jenis layanan yang digunakan. Biaya ini dikenakan pada pengirim dana.

• Pada layanan kliring, umumnya pemindahan dana antar bank akan dikenakan biaya berkisar antara Rp3.500-Rp5.000 per transaksi, tergantung dari kebijakan tiap bank.
• Pada layanan RTGS, proses transfer antar bank akan dikenakan biaya berkisar antara Rp25.000-Rp50.000. Biaya ini relatif mahal karena transfer antar bank yang dapat dilakukan secara cepat, dalam jumlah yang besar.
• Pada layanan transfer online, akan dikenakan biaya transfer sekitar Rp6.500-7.500 tergantung pada kebijakan tiap bank.
• Pada layanan BI-FAST, akan dikenakan biaya sebesar Rp2.500 per transaksi.

Itulah pembahasan singkat mengenai transfer antar bank. Dengan beragamnya metode transfer ini, setiap individu dapat memilih berdasarkan kebutuhannya. Misalnya, seorang Ayah ingin melakukan transfer antar bank kepada anaknya. Maka ia dapat menggunakan metode transfer online.

Contoh lainnya, seorang pelaku usaha ingin melakukan pembayaran transaksi kepada suppliernya. Maka, ia dapat memilih menggunakan metode kliring atau RTGS, menyesuaikan dengan lama proses pemindahan dana serta biaya antar bank.

Alternatif lainnya, pelaku usaha ini juga dapat membayar invoice dengan kartu kredit di OnlinePajak. Dengan metode ini, pelaku usaha dapat membayar invoice dengan rate yang kompetitif, dan prosesnya sangat sederhana. Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi selengkapnya. 

Referensi

• Detik Finance, 2022, Transfer Uang: Pengertian, Jenis, dan Nama Layanannya
• IDX Channel, 2023, Intip Jenis-Jenis Mekanisme Transfer Uang Antar Bank, Apa Saja?

The post 4 Jenis Layanan Transfer Antar Bank dan Biayanya, Simak di Sini appeared first on Online Pajak.