Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Contoh Bukti Transaksi: Pengertian, Jenis, dan Manfaat 

Bukti Transaksi tidak hanya berfungsi sebagai alat Bukti pembayaran atau penerimaan dana, tetapi juga sebagai dokumen penting untuk audit dan perencanaan keuangan. Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai aspek terkait Bukti Transaksi, mulai dari jenis-jenisnya, cara membuat dan menyimpan, hingga manfaat digitalisasi bukti transaksi.

Apa Itu Bukti Transaksi?

Bukti transaksi adalah dokumen yang merekam detail transaksi keuangan yang terjadi antara dua pihak atau lebih. Dokumen ini mencakup informasi seperti jumlah dana, tanggal transaksi, serta identitas pihak-pihak terlibat.

Dalam bisnis, bukti transaksi berperan vital dalam proses audit dan pengambilan keputusan keuangan. Tanpa bukti transaksi yang valid, perusahaan dapat menghadapi kesulitan dalam melacak penerimaan dan pengeluaran, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi laporan keuangan.

Contoh Bukti Transaksi yang Masih Digunakan oleh Perusahaan

Terdapat 12 contoh bukti transaksi yang kini masih digunakan oleh banyak perusahaan. Berikut ini daftarnya.

1. Kas Masuk

Seperti namanya, bukti kas masuk ini merupakan bukti atas transaksi penerimaan uang kas. Bukti ini nantinya akan berguna dalam proses penyusunan jurnal kas masuk atau jurnal penerimaan kas.

2. Kas Keluar

Sama seperti bukti kas masuk, bukti kas keluar juga merupakan bukti atas transaksi pengeluaran kas atau dengan kata lainya transaksi pembayaran. Dokumen yang satu ini akan sangat berguna untuk penyusunan jurnal pengeluaran kas.

Baca Juga: Arus Kas: Simak Jenis dan Tujuan Pembuatannya di Sini!

3. Bukti Kwitansi

Bukti kwitansi merupakan bukti yang digunakan saat transaksi penerimaan sejumlah uang. Kwitansi ini dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran. 

Lembar kwitansi biasanya terbagi menjadi dua. Lembar pertama akan diberikan kepada pihak yang membayar sebagai bukti pencatatan pengeluaran uang. Lembar lainnya dapat dijadikan bukti pencatatan penerimaan uang.

Berikut ini isi yang ada dalam kwitansi: 

  • Tanggal transaksi
  • Nama pihak yang memberikan uang
  • Jumlah uang
  • Maksud dan tujuan dari transaksi penyerahan uang tersebut
  • Tanda tangan yang disertai dengan meterai bila dibutuhkan.

Baca Juga: Arus Kas: Simak Jenis dan Tujuan Pembuatannya di Sini!

4. Faktur (Invoice) 

Faktur merupakan pernyataan tertulis mengenai barang yang dijual. Faktur ini dikeluarkan oleh pihak penjual dan diserahkan ke pembeli. Fungsi dari faktur adalah sebagai bahan pertimbangan bagi pembeli untuk meneliti barang-barang yang dibelinya. Faktur menjadi sangat penting apabila terjadi retur pembelian maupun retur penjualan. 

Faktur juga dibedakan menjadi dua, yakni: 

  1. Faktur pembelian
  2. Faktur penjualan 

Pihak pembeli akan menerima faktur pembelian, sedangkan pihak penjual akan menerima faktur penjualan. Berikut ini informasi yang ada di dalam faktur secara umum: 

  • Nama dan alamat penjual
  • Nomor faktur 
  • Nama dan alamat pembeli
  • Tanggal pemesanan
  • Syarat pembayaran
  • Keterangan mengenai barang, seperti:
    • Jenis barang, 
    • Harga satuan, 
    • Kuantitas barang, dan 
    • Jumlah harga.

Baca Juga: Mengenal Nota Pembatalan & Nota Retur

5. Nota Kontan 

Nota kontan merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Lembar asli atau lembar pertama dari nota kontan ini diserahkan kepada pihak pembeli dan salinannya akan disimpan oleh penjual sebagai bukti pernah terjadinya transaksi atas penjualan tunai.

Berikut ini informasi yang ada di dalam nota kontan: 

  • Nama seseorang atau perusahaan yang diketahui sebagai pihak penerbitan nota tersebut
  • Nomor nota
  • Tanggal transaksi
  • Jenis barang 
  • Jumlah barang
  • Harga satuan
  • Jumlah harga. 

6. Nota Kredit

Nota kredit adalah bukti penerimaan kembali barang yang telah dijual atau dapat dikatakan pengembalian. Nota kredit ini diterbitkan oleh pihak penjual. Bukti jenis ini berguna sebagai alat persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pengurangan harga dari pihak pembeli. Hal itu karena barang yang diterima mengalami kerusakan dan/atau tidak sesuai dengan pesanan yang pembeli inginkan. 

7. Nota Debet 

Nota debet merupakan bukti transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual. Nota debet berisi mengenai informasi tentang pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).

Bisa dikatakan, nota debet ini juga merupakan pemberitahuan atau perhitungan yang dikirimkan suatu perusahaan atau badan usaha kepada konsumen bahwa akunnya telah didebet dengan nominal tertentu. Oleh karena itu, nota debet ini diterbitkan oleh pihak pembeli. 

Sama seperti nota kredit, nota debet ini diterbitkan saat adanya ketidakcocokan dengan barang yang dipesan oleh pihak pembeli.

Baca Juga: Mengenal Nota Pembatalan & Nota Retur

8. Cek

Bukti cek dapat diartikan sebagai perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pihak yang memiliki rekening sebuah bank yang akan membayarkan sejumlah uang kepada seseorang yang namanya tertera dalam cek tersebut.

Cek terdiri dari dua bagian yang nantinya akan disimpan atau diterima oleh kedua belah pihak yang bersepakat atau bertransaksi menggunakan cek tersebut. Pada bagian kiri dari cek berguna sebagai arsip bagi pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut. Sedangkan bagian lainnya diberikan kepada yang menerima pembayaran melalui cek. 

9. Rekening Koran 

Rekening koran merupakan bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank atas transaksi yang terjadi dan dilakukan oleh nasabahnya. 

10. Bilyet Giro

Bilyet giro diterbitkan sebagai surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah bank ke rekening penerima yang namanya tertera dalam bilyet giro pada bank yang sama maupun pada bank yang berbeda. 

Penerima bilyet giro ii tidak bisa menukar dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan. Akan tetapi dapat menyetorkan bilyet giro ke bank untuk menambah simpanan di rekeningnya. 

11. Memorandum

Memorandum merupakan bukti transaksi yang diterbitkan oleh pimpinan perusahaan atau seseorang yang diberikan wewenang untuk peristiwa yang terjadi dalam internal perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah pencatatan gaji yang masih harus dibayar pada akhir periode.

12. Setoran Bank

Bukti yang satu ini merupakan catatan transaksi berupa slip setoran yang disediakan oleh pihak bank untuk digunakan ketika melakukan setoran uang ke bank. Penting untuk menyimpan bukti yang satu ini dengan baik. Hal itu karena bukti setoran bank sangat dibutuhkan bila terjadi kesalahan saat akan membuat rekonsiliasi bank. 

Nah, itu tadi pengertian hingga contoh bukti-bukti transaksi yang saat ini masih sering digunakan oleh perorangan maupun perusahaan.

Manfaat Bukti Transaksi dalam Bisnis

Bukti transaksi juga sangat bermanfaat dalam hal pelacakan keuangan bisnis Anda. Mereka menyediakan catatan yang jelas tentang semua transaksi yang telah terjadi, termasuk pembayaran dari pelanggan dan pengeluaran bisnis. Selain itu, berikut beberapa manfaat dari bukti transaksi dalam bisnis.

1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Bukti transaksi tidak hanya catatan pembayaran, tetapi juga fondasi kepercayaan pelanggan terhadap bisnis Anda. Mereka menunjukkan keterbukaan dan kredibilitas Anda dalam transaksi, membangun hubungan yang kokoh dengan pelanggan.

2. Memenuhi Kewajiban Hukum

Dalam bisnis online, bukti transaksi menjadi alat yang diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Mereka menjadi bukti yang sah dalam kasus perselisihan hukum dan membantu Anda mematuhi peraturan yang berlaku.

3. Pelacakan Keuangan yang Efisien

Bukti transaksi memberikan gambaran yang jelas tentang arus kas bisnis Anda. Dengan memantau setiap transaksi, Anda dapat mengelola keuangan secara lebih efisien, mengidentifikasi tren, dan membuat keputusan yang lebih baik untuk pertumbuhan bisnis.

4. Membantu dalam Pelaporan Pajak

Bukti transaksi membantu memfasilitasi proses pelaporan pajak Anda. Dengan catatan yang akurat, Anda dapat dengan mudah menghitung kewajiban pajak Anda, menghindari masalah dengan otoritas pajak, dan menjaga kepatuhan terhadap aturan pajak yang berlaku.

Bukti transaksi bukan hanya sekadar dokumen, tetapi aset berharga dalam menjalankan bisnis online Anda. Mereka memperkuat kepercayaan pelanggan, memastikan kepatuhan hukum, mempermudah pelacakan keuangan, dan membantu dalam proses pelaporan pajak. Pastikan untuk mengelola bukti transaksi dengan baik untuk mendukung pertumbuhan dan kesuksesan bisnis Anda.

OnlinePajak kini hadir dengan fitur pembayaran invoice yang dapat membantu perusahaan di Indonesia. Dalam fitur ini, Anda dapat melakukan pembayaran invoice atau tagih invoice.

Anda dapat menggunakan aplikasi bisnis OnlinePajak untuk menerbitkan dan mengelola invoice transaksi bisnis Anda. Tidak hanya itu, sebagai mitra resmi DJP, Anda juga dapat menerbitkan faktur pajak secara langsung sehingga transaksi dapat berjalan dengan lebih lancar.

Selain mengelola invoice, OnlinePajak juga menawarkan solusi otomatisasi invoice dan penagihan untuk kelancaran transaksi bisnis. Solusi ini sangat bermanfaat bagi Anda yang ingin meningkatkan proses bisnis.

OnlinePajak telah dipakai dan dipercaya oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia. Nikmati fitur dan solusi yang OnlinePajak tawarkan untuk bisnis Anda sekarang, hubungi sales OnlinePajak untuk informasi registrasi. 

The post Contoh Bukti Transaksi: Pengertian, Jenis, dan Manfaat  appeared first on Online Pajak.



This post first appeared on Hitung Pajak Dengan Aplikasi Pajak Online | Online Pajak, please read the originial post: here

Share the post

Contoh Bukti Transaksi: Pengertian, Jenis, dan Manfaat 

×

Subscribe to Hitung Pajak Dengan Aplikasi Pajak Online | Online Pajak

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×