Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Berpikir Positif

Ketika kita ingin mencoba untuk terus Berpikir Positif dan di sekeliling kita penuh dengan mereka yang berpikir negatif, kadang kita ingin menghindar. Maksud kita begini, mereka mikirnya begitu. Kadang justru hal itu yang membuat mood jadi di bawah batas normal.

Tapi, bisa juga kita mencoba bertahan dengan segala pikiran negatif mereka sambil memberikan hal yang kita maksud pada mereka dan membuat mereka sadar “oh, ternyata begini maksudnya”. Mau bertahan Atau tidak, itu tergantung pada diri kita.

Ketika seseorang berbicara, ada 2 sisi yang bisa kita tangkap. Pertama, sisi positif. Kedua, sisi negatif. Nah, cobalah untuk menangkap sisi positifnya. Jangan hiraukan sisi negatifnya. Karena bisa aja, sisi negatif itu bukan maksud sebenarnya.

Contohnya gini nih:

“Kalau aku ada di posisi itu, aku bakal ngutamain kerjaanku di kampus dulu, kayak rapat kepanitiaan yang dadakan, dll. Setelah semua kewajibanku di sini selesai, baru aku pulang dengan catatan aku sudah izin pada orangtua di sana kalau aku rapat dulu. Karena untuk mendapatkan tiket pulang, nggak mungkin sehari langsung nemu. Kalaupun nemu, pasti jarak waktunya beda beberapa jam dengan saat kita diberitahu untuk pulang. Paham kan ya maksudku?”
Terus ada yang nyeletuk, “Ngeremehin banget sih. Iyaiya ngerti.”

Padahal, mungkin aja:
1. Maksud pertanyaan orang tadi yang menjelaskan panjang lebar itu karena takut penjelasannya terlalu berbelit-belit sehingga membuat orang lain bingung
2. Orang itu tidak bermaksud ngeremehin, tapi mungkin karena intonasi dalam pengucapan yang salah, atau pilihan kata yang salah, sehingga orang lain yang terlalu fokus bukan pada inti pembicaraan menganggapnya punya maksud yang tidak baik.

Contoh yang lain lagi:
“Kamu salah di bagian ini, ini, dan ini. Kalau mau ngumpulin apa-apa BACA DULU YA panduannya. Aku sudah bikin panduan di dropbox.”

Orang yang tidak fokus pada inti pembicaraan, pasti akan menganggapnya berbicara kasar dan bikin sakit hati. Padahal, yang penting itu intinya. Inti pembicaraannya kan: koreksi kesalahan dari apa yang kita kumpulkan dan kita kurang teliti membaca panduan yang sudah dikasih.
Ya udah, fokus ke situ aja. Nggak usah sampai mikirin kata-katanya nyelekit atau nggak. Kalau emang merasa tertohok dengan omongannya, ya coba introspeksi diri kita aja, mungkin kita emang salah karena nggak teliti baca panduannya. Jadi wajar kalau orang itu ngomong seperti itu.

Setiap manusia pasti punya khilaf, nggak ada yang sempurna. Ketika kita bisa saling memahami, pasti indah sekali hidup ini.
Cobalah berpikir positif terhadap orang lain. Sisi negatif yang muncul dari orang lain mungkin juga karena kita yang salahnya sudah keterlaluan, atau mood orang tersebut lagi di bawah batas normal, atau mungkin aja dia lagi punya masalah yang pelik. Jadi wajar aja kan kalau seseorang bersikap seperti itu. Dimaklumi aja ketika dia mungkin salah bicara atau salah dalam memilih kata, atau tegurlah dengan baik ketika kita tau itu sudah menjadi kebiasaannya. Yakinlah, kalau tidak ada seorang pun yang bermaksud tidak baik dalam berbicara. Kalaupun ada, ya biarkan saja atau tegur dengan baik. Yang ditegur pun tidak boleh marah dan malah harus memperbaiki diri walaupun maksud dari omongan kita itu baik.

Tetap berpikir positif!



This post first appeared on Komunitas Pelaku Bisnis Online, please read the originial post: here

Share the post

Berpikir Positif

×

Subscribe to Komunitas Pelaku Bisnis Online

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×