Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

If we are in love, then...

Kisah The Classic produksi Korea tahun 2003 ini boleh dibilang sangat luar biasa untuk selera Movielitas. Kisah di dalam film ini sangat apik dengan great plot, bloody romance, dan punya twist ending yang benar-benar tragis.

Hebatnya dari film ini, menurut Movielitas, adalah soundtrack atau film score yang dipadukan pada adegan-adegan nya. Sangat pas. Dan, beberapa dari soundtrack yang dimunculkan ada, setidaknya tiga, yang berkesan bagi Movielitas.

Soundtrack yang ditampilkan tidak butuh waktu lama untuk langsung melekat alias sangat sangat easy listening.



1. Lagu Canon D

Lagu ini adalah lagu klasik yang sebagian besar penonton ataupun pelaku musik sudah pasti sangat tahu. Out of topic, Movielitas justru mengetahui lagu Canon ini dari lagu rap milik Coolio dimana Canon menjadi background dari single I C U When U Get There.

2. Lagu Me To You, You To Me

Judul aslinya adalah Neo Ege nan na ege neon. Ribet. Pokoknya lagu ini disandingkan dengan pas saat adegan hujan-hujan an berduaan. Ouuchh... sumpah bikin iri. Tempo lagu ini bukan kategori lagu sedih, justru menurut Movielitas masuk kategori pop-rock. Asyik dan keren para vokalis-nya. Mengingatkan pada gaya band lokal Java Jive.

3. Lagu If We Are In Love, then...

Judul aslinya adalah Saranghamyeon Halsurok. Lagu ini merupakan lagu paling fenomenal dalam film ini. Karena salah satu alasannya adalah diputar sepanjang film pada adegan romantis yang tidak akan dapat terjadi di dunia nyata ini. Tidak hanya dalam bentuk lagu dengan vokal, tapi juga digubah dengan orkestra plus sayatan biola yang mengiris perih hati secara pelan-pelan hingga banjir darah dan air mata.

Tidak berhenti disitu, lagu ini bahkan mampu membuat penasaran Movielitas untuk mengulik nada-nada nya. Dengan kemampuan musikalitas yang benar-benar tidak ada bakat, namun begitu besar penasarannya, akhirnya Movielitas secara ajaib dengan hukum Law Attraction mampu menemukan nada demi nada dari lagu Saranghamyeon Halsurok ini. Meski kesulitan menemukan chord yang pas. Hasil kerja keras mengulik lagu Saranghamyeon Halsurok ini, Movielitas abadikan lewat aplikasi FL Studio dengan genre Movielitas sendiri.

Dari ketiga lagu di atas, lagu Saranghamyeon Halsurok lah yang menjadi favorit Movielitas. Meskipun sama sekali tidak tahu arti liriknya, lagu Saranghamyeon Halsurok ini benar-benar punya kesan dalam tersendiri untuk Movielitas. Kisah filmnya benar-benar bikin iri!!!






This post first appeared on Jurnal Film, please read the originial post: here

Share the post

If we are in love, then...

×

Subscribe to Jurnal Film

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×