Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Itinerari 10 Hari Perjalanan ke Oman


Menyambung postingan sebelumnya soal perjalanan kita ke Oman yang udah kepanjangan banget itu, di artikel kali ini saya mau bahas soal itinerari perjalanan di Oman akhir tahun 2019 kemarin itu.
Total perjalanan kita di Oman adalah 10 hari, memaksimalkan durasi visa turis yang kita dapatkan. Kita berangkat itu tanggal 29 Desember 2019 dan pulang itu tanggal 7 Januari 2020. Tahun baruan di Oman dong? iya tapi tahun baruan di Oman ngga ada apa-apa karena mereka merayakan tahun barunya itu kalau kalendar Hijriyah bukan Masehi.

Jadi di Oman itu ada beberapa pembagian lokasi wisata yang menjadi tujuan utama kita:
1. Wisata alam, pastinya ke lokasi-lokasi wisata yang masih alami seperti Sinkhole, Ayn (mata air/air terjun), Canyon (ngarai), pegunungan, gurun pasir dan pantai.

2. Wisata lokasi sejarah, termasuk di dalamnya mengunjungi museum, situs arkeologi, makam nabi, mesjid bersejarah.

3. Wisata Arsitektur, agak mirip sejarah sih tapi ini lebih kayak melihat keunikan bangunannya, seperti mengunjungi benteng dan kastil (di Oman tuh banyak banget 2 bangunan ini), mengunjungi mesjid besar, mengunjungi kota tua seperti Mutrah, Sur dan Nizwa yang sudah termasuk Unesco Heritage Site juga.


Rute dan Itinerari 10 hari perjalanan Oman kita kurang lebih seperti ini:
Mendarat di Muscat
Hari ke-1: CGK - Abu Dhabi - Muscat. 
Berangkat dari Jakarta sebenarnya masih tanggal 28 Desember 2019 malam, karena pesawat kita red eye alias lewat tengah malam masuk 29 Desember 2019 dini hari baru berangkatnya. Transit di Abu Dhabi sekitar 2 jam, tak berarti sih, saya cuma lihat-lihat toko Duty Free, beli magnet kulkas terus udah harus terbang lagi.
Tiba di Muscat sekitar jam 10 pagi, naik bus bandara ke tengah kota, tapi turunnya di Oman Avenue Mall (Mall terbesar di Oman) karena mau belanja groceries dulu, jadilah agak sinting emang sambil geret-geret koper mampir supermarket di mall. 
Mengunjungi Ghubrah Beach Park, Royal Opera House guided tour, Grand Mosque Sultan Qaboos (mesjid termegah di Oman - sangat direkomendasikan untuk dikunjungi saat sunset karena cantik Banget paduan langit dengan lampu-lampu mesjidnya). Detil tentang tempat-tempat ini akan coba saya tulis terpisah. Malam pertama kita menginap di Muscat di City Park Hotel dan Apartment.
Saya di dalam Royal Opera House Oman.
Grand Sultan Qaboos Mosque saat senja 
Hari ke-2: Nizwa dan Jebel Sham.
Kita ngambil One Day Trip dengan Sunshine Tour lengkap dengan supir merangkap guide, untuk seharian ini, road trip ke kota tua Nizwa (Unesco Heritage) dan Jebel Sham (semacam ngarai batu yang cantik banget, orang sana bilangnya Grand Canyon Oman). Nanti saya ceritakan tentang Day trip ini terpisah ya. Malam ini masih menginap di City Park Hotel and Apartment di Muscat.
Nizwa Souq
Kita di Jebel Sham
Hari ke-3: Muscat - Mutrah
Kita mulai sewa mobil di hari ini dan eksplor 2 kota ini lagi, kita mengunjungi area Mutrah, jadi Mutrah ini semacam kota tuanya Muscat, banyak bangunan-bangunan tua bersejarah di area ini, kita mampir ke benteng Al Jalali dan Al Mirani (cuma ngga bisa masuk karena masih dipakai oleh tentara mereka sebagai markas), Istana Presiden Al Alam, The National Museum (ini harus banget dikunjungi untuk lebih banyak tahu tentang Oman), makan siang di Bait al Luban salah satu restoran fancy di Muscat. Sorenya kita mengunjungi pantai Qurum, Mutrah Souq alias pasar, dan yang paling saya suka jalan-jalan sore di Mutrah Corniche semacam pedestrian pinggir pantai gitu ya banyak yang jalan-jalan menikmati sore juga dan malam itu kita menginapnya di area Mutrah, hotelnya sebenarnya tua banget, agak serem tapi karena dekat kemana-mana jadilah kita menginap di Mutrah Hotel ini. Cerita detilnya tentang kelilingan Mutrah ini terpisah ya kalo gak males, hehehe..
Sore-sore di Mutrah Corniche



Hari ke-4: Road trip ke kota Sur
Kita mulai nyetir keluar kota hari ini, ke arah selatan, tepatnya mengarah ke kota Sur, tapi banyak banget tempat menarik yang bisa dikunjungi sepanjang perjalanan, kita mampir ke  Bimmah Sinkhole, lalu ke Wadi Tiwi, Pebbles Beach dan Fins Beach setibanya di kota Sur, kita juga sempat mampir di mercusuar Al Ayga dan Kastil Bilad Sur, kita menginap di kota Sur ini 1 malam, kota Sur ini ternyata cantik banget karena dia kota pelabuhan gitu dan agak kuno, aduh nyesel saya cuma semalam di sini. Saya akan cerita di artikel blog terpisah aja ya, menarik banget kok perjalanan seharian ini. Kita menginap di Leading Wings Beach Apartments lokasinya di pinggir pantai, lumayan lah luas banget apartment 1 kamar tapi ada dapur dan ruang tamunya segala.


Finn's Beach ala Oman
Pemandangan di pelabuhan kota Sur
Hari ke-5: Gurun Wahiba
Perjalanan hari ini cukup panjang sekitar 250 km untuk mencapai tujuan berikutnya yaitu gurun pasir Wahiba dimana kita akan dijemput di pom bensin Al Maha di kota Badiya untuk ganti mobil naik 4x4 WD jeep ke tempat penginapan kita di tengah gurun pasir yaitu Sama Al Wasil Desert Camp. Tapi sebelum sampai di gurun Wahiba, kita sempat mampir ke Wadi Shab dan Wadi Bani Khalid. Wadi Bani Khalid ini cakep deh, kayak tempat liburan orang lokal gitu pada berenang, piknik. Pengalaman menginap di gurun pasir ini nanti akan saya ceritain terpisah deh, keren banget. Oiya nama lokasi menginap glam camping kita ini adalah Sama Al Wasil Desert Camp.
Wadi Bani Khalid
Saya dan Wahiba Desert
Salah satu tenda makan di Sama Al Wasil Camp,
tapi tempat bobo kita ngga kayak gini kok
Hari ke-6: Gurun Wahiba - Muscat
Hari ini setelah menghabiskan pagi di gurun pasir cuma buat makan pagi yang luar biasa enak dan banyaknya, kita foto-foto aja di sekitar penginapan dan kembali diantar oleh jeep 4x4WD ke mobil kita di Badiya, sepanjang hari kita nyetir balik ke Muscat, lumayan panjang ampir 200 km perjalanan
kita kembali ke Muscat, kita sempat mampir ke Masjid Al Qiblatayn (salah satu mesjid tertua di Oman) yang tempatnya terpencil banget bahkan orang lokal aja ngga ada yang tau itu tempat!, tadinya pengen dimampirin ke Nakhal Fort (1 jam 20 mnt dari Muscat ke arah barat) tapi ternyata ngga cukup waktunya karena banyak kepotong juga Pak Suami banyak break nyetirnya, karena ngantuk atau kelaperan, hehehe. Tiba di Muscat udah sore dan kita sempat mampir ke The Wave, semacam mall pinggir pantai mirip kayak Citos tapi di pinggir pantai kali yah, banyak yatch juga parkir di dermaga mall ini. Malam itu kita menginap di  Centara Muscat Hotel Oman di kota Muscat lagi sekaligus ngebalikin mobil sewaan kita karena besok itu kita udah harus ke Bandara lagi untuk penerbangan ke Salalah.


Hari ke-7: Salalah
Setiba di Salalah kita langsung ketemu dengan sewa mobil kita lalu menuju hotel untuk taruh barang. Kita mengunjungi istana Al Hosn, makam Nabi Imran A.S dan Mesjid Sultan Qaboos (iya sama dengan yang di Muscat tapi ini versi lebih kecilnya). Setelah itu kita ke Al Balid Archaelogical Site, semacam taman arkeologi gitu, disitu juga kita masuk ke Museum Frankinsense. 
Sore menjelang sunset kita habiskan di Pantai Al Haffa, salah satu pantai tercantik di Oman menurut saya. Malamnya kita ke pasar Al Husn Souk. Malam ini kita menginap di Muscat International Hotel Plaza (iya nama hotelnya membingungkan banget padahal di Salalah tapi namanya Muscat).

Pantai Al Haffa

Hari ke-8: Salalah
Saya di Khor Rori
Seharian ini kita menuju Ayn Garziz dan Ayn Rayt, intinya ini tempat mata air gitu deh, seharusnya sih cantik ya tapi ternyata kita salah musim, karena bagusnya kalau ke Ayn Garziz itu jika sedang musim hujan supaya alamnya terlihat hijau. di Ayn Razat sih masih mendingan karena masih banyak pepohonan hijaunya. Kita juga sempat mampir ke Khor Rori - Sumhuram Archaeological Park kita sempat ke makam Nabi Ayub A.S. Luas banget tempat situs arkeolog ini, agak beda sih dengan Balid Archaelogical Park tapi ya sama-sama bersejarah tentunya.

Pemandangan di Ayn Razat tuh cantik banget, kita agak lamaan disitu soalnya adem juga, jadi sekalian istirahat juga.

Ayn Razat
Hari ke-9: Salalah - Muscat
Kita harus penerbangan kembali ke Muscat lagi di hari ini karena besoknya adalah flight kita pulang ke Jakarta. Flight kita sore sih jadi kita ngabisin waktu di hotel aja sambil menikmati fasilitas hotel, kebetulan saya sengaja pilih hotel yang agak fancy, kita menginap di Hilton Salalah Resort tepat pinggir pantai dan hotelnya nyaman banget. Sempat mampir juga ke restoran lokal di dekat hotel yang jualannya kambing bakar dan nasi briyani yang enak banget, ya ampun sampe ngeces bayanginnya.
Salah satu tempat makan kita yang paling enak, padahal tempatnya warung tendaan buluk gitu


Oiya setiba di Muscat, kita udah ngga keluar bandara lagi karena pesawat kita pulang itu keesokan hari tapi dini hari jam 2.35 pagi!, jadi kita mendarat di Muscat itu sekitar jam 6 sore dan ngabisin waktu di bandara Muscat aja yang untungnya nyaman banget, banyak tempat untuk gegoleran dan yang paling top adalah ada wifi gratis! dan super kenceng pula. Cuma karena rasanya pasti lelah banget, saya tetap pesan kamar hotel di Aerotel Hotel (hotel transit di dalam bandara) yang mana baru bisa check-in kalau kita sudah pegang boarding pass dan sudah masukin bagasi, nah di sinilah saya merasa beruntung karena Oman Air itu sudah dibuka konter check-in dari 6 jam sebelumnya, jadi kita bisa masuk kamar itu dari sekitar jam 9 malam. 

Hari ke-10: Muscat - Jakarta
Penerbangan pulang kita dengan Oman Air langsung ke Jakarta dari jam 2.35 pagi dan mendarat di Jakarta sekitar jam 3 sore.

Kira-kira kalau ada yang tertarik bisa kontak saya di IG untuk itinerari lengkapnya beserta perkiraan biayanya, tapi harap diingat perjalanan kita kemarin itu bukan tipe perjalanan murah meriah ya, tapi lebih ke terjangkau dan nyaman aja, karena emang saya udah males mau jalan-jalan terlalu ngirit, apalagi ini ke negara yang mata uangnya aja saat kita disana itu 1 Oman Riyal (OMR) = Rp 37.000 (iya ngga salah lihat enolnya ada 3), jadi emang lebih tinggi daripada kurs USD. 

Secara keseluruhan kita happy banget udah pilih Oman sebagai tujuan liburan akhir tahun kali ini, sejujurnya pengalaman yang kita dapatkan melebihi ekspektasi kita. Bahkan kalau kata Pak Suami yang selama ini menempatkan New Zealand sebagai His best travel experience, nah Oman ini menggeser kedudukan NZ lho, karena makanan-makanannya enak-enak banget di Oman dan sudah pasti halal, mau sholat di mesjid juga gampang karena banyak dan bersih-bersih. 


This post first appeared on The Traveling Cow, please read the originial post: here

Share the post

Itinerari 10 Hari Perjalanan ke Oman

×

Subscribe to The Traveling Cow

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×