Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Jadwal Pengisian Survei Lingkungan Belajar Tahun 2022

Asesmen Nasional merupakan program evaluasi sistem pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, meliputi sekolah, madrasah, juga program pendidikan kesetaraan di Indonesia. Asesmen Nasional (AN) dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan kinerja Satuan Pendidikan, yang memberikan umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi manajemen satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.Informasi mengenai input dan proses pembelajaran diperoleh dari Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) dengan responden peserta didik, pendidik dan kepala satuan pendidikan. 

Informasi hasil belajar diperoleh dari peserta didik, meliputi hasil belajar kognitif dan hasil belajar non-kognitif. Hasil belajar kognitif diukur melalui Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika atau numerasi. Hasil belajar non-kognitif diukur melalui Survei Karakter.

Survei Lingkungan Belajar mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran, baik faktor yang secara langsung seperti cara guru melakukan pembelajaran di kelas, maupun secara tidak langsung, seperti kepemimpinan kepala satuan pendidikan, iklim keamanan, dan iklim kebinekaan.

Dokumen kerangka asesmen ini disusun untuk memberikan informasi mengenai kerangka konseptual serta indikator pada Survei Lingkungan Belajar beserta proses pengembangannya. Singkatnya Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.

Berikut ini Jadwal Pelaksanaan Survei Lingkungan Belajar ANBK Tahun 2022. Ingat ya semua guru harus mengikuti kegiatan Survey Lingkungan Belajar dan menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya.

  • Jadwal Pengisian Survey Lingkungan Belajar ANBK Tahun 2022 untuk SMA/MA SMK paket C mulai tanggal 1 – 10 Agustus 2022
  • Jadwal Pengisian Survey Lingkungan Belajar ANBK Tahun 2022 untuk SMP/MTS Paket B mulai tanggal 10 – 20 Agustus 2022
  • Jadwal Pengisian Survey Lingkungan Belajar ANBK Tahun 2022 untuk SD/MI Paket A mulai tanggal 22 – 31 Agustus 2022

Berikut prosedur pengisian Survey Lingkungan Belajar Tahun 2022

  • Survei Lingkungan Belajar wajib diisi oleh seluruh Kepala Satuan Pendidikan dan Guru yang terdaftar pada sistem pendataan Dapodik dan Emis
  • Kepala Satuan Pendidikan dan Guru dapat login menggunakan data yang tercetak pada kartu Login Sulingjar
  • Kartu login didapatkan dari proktor/operator pada satuan pendidikan masing-masing yang ditunjuk untuk mengakses dan mencetak kartu login pada halaman dashboard Sulingjar.
  • Halaman dashboard Sulingjar dapat diakses proktor/operator satuan pendidikan di https://dashboardslb.kemdikbud.go.id/
  • Jika Anda bertugas di lebih dari satu satuan pendidikan, pastikan Anda mengisi survei lingkungan belajar untuk setiap tempat penugasan
  • Halaman Login mengisi Survei Lingkungan Belajar  https://surveilingkunganbelajar.kemdikbud.go.id/login

Seperti apa Soal Survey Lingkungan Belajar ANBK Tahun 2022 ? Seperti halnya AKM ANBK untuk peserta didik, tidak ada kisi-kisi soal AKM ANBK 2022, tidak ada kisi-kisi Soal Survei Karkater dan tidak ada kisi-kisi soal Survei Lingkungan Belajar tahun 2022. Namun lingkup materi yang ditanyakan dalam Survei Lingkungan Belajar telah dishare oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Litbang dan Perbukuan dalam bentuk Framework Survei Lingkungan Belajar.

Berdarakan Framework Survei Lingkungan Belajar, Variabel soal atau pertanyaan Survei Lingkungan Belajar dikelompokkan ke dalam sembilan bagian, yaitu (1) latar belakang responden, (2) proses pembelajaran, (3) refleksi dan perbaikan pembelajaran, (4) kepemimpinan instruksional, (5) iklim keamanan, (6) iklim kebinekaan, (7) iklim kesetaraan gender, (8) inklusivitas satuan pendidikan, dan (9) dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan.

a) Latar belakang responden

Sebagaimana diuraikan sebelumnya, Survei Lingkungan Belajar akan diikuti oleh murid, guru, dan kepala satuan pendidikan. Masing-masing kelompok responden akan diminta mengisi kuesioner yang menggali informasi tentang latar belakang mereka. Selain mencakup variabel demografis seperti usia dan gender, kuesioner latar belakang juga berfungsi untuk memotret beberapa faktor penting yang menentukan kualitas proses dan hasil belajar.

Untuk murid, informasi latar belakang diperlukan untuk menghasilkan indeks sosial-ekonomi murid. Indeks tersebut kemudian dapat diagregasikan di level satuan pendidikan untuk keperluan perbandingan antar satuan pendidikan. Untuk itu, Survei Lingkungan Belajar mengikuti model PISA yang membangun indeks sosial ekonomi murid berdasarkan pendidikan dan pekerjaan orang tua, fasilitas belajar di rumah, kepemilikan buku, dan kepemilikan barang tersier (Kuger et al., 2016).

Variabel-variabel tersebut mencerminkan modal sosial, ekonomi, dan kultural yang, dalam kerangka teori Bourdieu, membuat murid dari keluarga lebih siap menjalankan peran sebagai murid di satuan pendidikan (Davies & Rizk, 2018).

Untuk guru dan kepala satuan pendidikan, informasi latar belakang diperlukan untuk mendapatkan gambaran tidak langsung tentang kompetensi yang relevan. Pertanyaan untuk guru dan kepala satuan pendidikan meliputi jenjang pendidikan tertinggi, jenis pendidikan baik untuk jenjang S1 maupun pascasarjana (jika ada), mata kuliah yang diampu, pengalaman mengajar (untuk guru), pengalaman menjadi pemimpin satuan pendidikan (untuk kepala satuan pendidikan), sertifikat pendidik, sertifikat kepala satuan pendidikan, serta pengalaman pelatihan atau pengembangan profesional yang telah diikuti.

Contoh definisi variabel latar belakang guru dan kepala satuan pendidikan

  • Jenjang pendidikan tertinggi yang diselesaikan.Guru dan KS
  • Jurusan ketika S1 maupun jenjang yang lebih tinggi (jika ada)
  • Jenis dan frekuensi pelatihan, seminar, atau lokakarya pengembangan profesional.
  • Lama mengajar pada mata pelajaran tertentu.
  • Sertifikat pendidik, kepala satuan pendidikan, kompetensi kerja, dan/atau penggerak yang dimiliki guru atau kepala satuan pendidikan
  • Lama menjabat sebagai pemimpin satuan pendidikan sebagai wakil dan/atau kepala satuan pendidikan.
  • Area-area kompetensi yang paling butuh pengembangan (berdasar laporan diri).
  • Pendidikan formal dan non-formal di bidang pendidikan khusus

Untuk melengkapi potret tentang kompetensi, guru dan kepala satuan pendidikan juga diminta untuk mengidentifikasi area-area kompetensi yang dirasa paling perlu pengembangan lebih lanjut. Selain itu, kuesioner latar belakang dalam Survei Lingkungan Belajar juga akan memuat beberapa pertanyaan yang berfokus pada proksi kompetensi guru terkait pendidikan untuk murid berkebutuhan khusus. Hal ini mencerminkan keinginan Kemendikbud untuk lebih memahami layanan untuk murid berkebutuhan khusus di sekolah/madrasah.

b) Kualitas pembelajaran

Kualitas pembelajaran dipotret menggunakan model tiga dimensi dasar, yaitu manajemen kelas, dukungan afektif, dan aktivasi kognitif (Aditomo & Köhler, 2020; Praetorius et al., 2018). Untuk mengukurnya, masing-masing dimensi generik diterjemahkan ke dalam setidaknya dua variabel yang lebih spesifik. Semua variabel kualitas pembelajaran diperoleh dari perspektif murid dan guru. Kedua perspektif ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga bersifat komplementer. Pengisian kuesioner proses pembelajaran oleh guru juga memiliki efek samping positif berupa peningkatan kesadaran guru tentang praktik-praktik pembelajaran yang baik.

Untuk manajemen kelas, Survei Lingkungan Belajar mengukur keteraturan suasana kelas dan penerapan prinsip disiplin positif. Disiplin positif mencakup perumusan aturan kelas secara partisipatif (melibatkan murid) dan penerapan aturan itu menggunakan penguatan (reinforcement seperti pujian) terhadap perilaku yang diinginkan. Keteraturan suasana kelas dapat dilihat sebagai indikator keberhasilan dari penerapan disiplin positif. Kelas dengan suasana yang teratur bukan kelas yang sunyi dan bebas dari suara murid. Kelas dengan suasana teratur adalah kelas yang bebas dari disrupsi sehingga murid dapat berfokus pada aktivitas belajar, apapun bentuk aktivitas tersebut (misalnya, mendengarkan guru, berdiskusi kelompok, atau mengerjakan tugas secara mandiri).

Contoh indikator pertanyaan variabel manajemen kelas, kategori kualitas pembelajaran:

  • Suasana kelas yang kondusif untuk proses belajar mengajar (tanpa disrupsi yang mengalihkan perhatian dari aktivitas belajar).
  • Penerapan prinsip disiplin positif (reinforcement atau pembentukan perilaku adaptif) dalam menegakkan aturan kelas yang telah disepakati bersama.

Dukungan afektif adalah praktik yang memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan psikologis dasar murid terkait dengan rasa percaya diri, rasa otonom (berdaya), dan rasa menjadi bagian berharga dari komunitas kela (Ryan & Deci, 2000). Dalam Survei Lingkungan Belajar, kebutuhan psikologis murid diasumsikan terfasilitasi melalui penyampaian ekspektasi akademik, perhatian dan kepedulian, serta umpan balik yang konstruktif. Murid menjadi percaya akan kemampuannya jika guru secara konsisten menyampaikan keyakinan bahwa semua murid potensi untuk belajar dan berprestasi, asalkan mereka berusaha dan menerapkan strategi yang tepat. Murid akan merasa berharga jika guru memberi perhatian dan peduli pada kebutuhan belajar yang unik dari masing-masing murid. Murid akan merasa berdaya jika mereka memperoleh umpan balik yang mengafirmasi apa yang mereka telah capai, serta menunjukkan cara untuk berkembang dan belajar lebih lanjut.

Contoh indikator pertanyaan variabel dukungan afektif, katagori kualitas pembelajaran

  • Mengkomunikasikan pesan bahwa guru percaya akan kemampuan semua murid untuk belajar dan berprestasi secara akademik.
  • Pemberian perhatian dan bantuan ekstra oleh guru untuk murid sesuai dengan kebutuhan belajar tiap murid.
  • Penyampaian hasil evaluasi guru terhadap hasil pekerjaan dan perilaku murid dengan cara yang mendorong murid untuk terus meningkatkan kemampuannya.

Aktivasi kognitif adalah praktik pengajaran yang dirancang untuk membantu murid aktif memproses materi sehingga dapat membentuk pemahaman yang tepat dan mendalam. Survei Lingkungan Belajar mencakup tiga praktik aktivasi kognitif, yaitu instruksi yang adaptif, panduan guru, dan aktivitas yang interaktif. Instruksi yang adaptif berarti cara mengajar yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman atau kemampuan murid. Panduan guru merujuk pada penjelasan langsung (direct instruction) tentang materi pelajaran, serta pemberian contoh (modeling) tentang penerapan prosedur atau konsep pada problem tertentu. Aktivitas interaktif merupakan aktivitas-aktivitas yang mendorong murid untuk berkolaborasi dan berkomunikasi dalam konteks pemaknaan terhadap materi pelajaran (Chi & Wylie, 2014).

Contoh indikator Soal variabel-variabel aktivasi kognitif, kategori kualitas pembelajaran: aktivasi kognitif

  • Praktik adaptasi pengajaran oleh guru sebagai respon atas umpan balik dan respon murid terhadap kebutuhan belajarnya
  • Panduan guru Penjelasan guru yang terstruktur tentang materi pelajaran, s


This post first appeared on Blog Supiadi - Belajar Tanpa Batas, please read the originial post: here

Share the post

Jadwal Pengisian Survei Lingkungan Belajar Tahun 2022

×

Subscribe to Blog Supiadi - Belajar Tanpa Batas

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×