Bandung pertengahan Bulan Juli waktu pukul satu lebih lima belas menit ketika mataku belum mampu terpejam. Secangkir kopi di tanganku diiringi suara jangkrik yang memecah keheningan malam nyatanya tak mampu meninabobokan. Cahaya bulan sedang binar-binarnya syahdu. Ingin rasanya turut memelukmu. Namun hati telah sampai pada ujung rindu yang enggan disampaikan ia tak butuh lagi pelukan.