"Ge, Kamu kenapa sendirian di kamar? Salam-salaman sana dengan saudara-saudaramu!" seru Alya yang nyelonong masuk duduk di sampingku. Aku hanya menatap wajah Alya. "Ada yang salah denganmu. Kamu ragu atau tidak bahagia?" tanyanya. "Mengapa semesta seperti ini? Satu-satu hal yang kuperjuangkan menjadi satu-satunya sebab aku begini," keluhku. Ada Masa di mana hati takluk pada orang