Aku kikuk setengah mati. Gila salah langkah. Seharusnya aku tidak gegabah. Harusnya kuselidiki dia terlebih dahulu. Sekarang nasi telah menjadi bubur. Aku harus bilang apa? Akhirnya aku hanya Bisa tertawa. Dua jam yang lalu... “Halo, Tiara bisa ketemu hari ini?” tanyaku. “Ada apa Rey?” tanya Tiara. “Kamu baru sibuk? Kalau sibuk kapan-kapan saja,” jawabku. Rasanya aku ingin menutup