Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

KUIKHLASKAN WALAU CINTAKU LEBAM MEMBIRU

KUIKHLASKAN WALAU CINTAKU LEBAM MEMBIRU

Air Mataku perlahan menetes. Kusaksikan dengan kedua bola mataku dia, penghulu, wali dan saksi saling berhadap-hadapan. Dengan satu tarikan nafas lancar diucapnya. Diiringi kalimat sah yang menggema ia menghela nafas lega.  "Alhamdulillah," katanya. Dia tidak akan tahu bagaimana rasanya berada di posisiku. Ikhlaskan saja batinku dalam hati. Aku mengusap Air Mataku dan tersenyum.



This post first appeared on CERPENIK, please read the originial post: here

Share the post

KUIKHLASKAN WALAU CINTAKU LEBAM MEMBIRU

×

Subscribe to Cerpenik

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×