Kau memasuki ballroom dengan gaun putih. Wajahmu berbinar cantik. Seseorang berjalan bersamamu tapi bukan aku. Kau menyunggingkan senyum menebarnya ke penjuru ruangan. Matamu menyorot ke arahku dan melambaikan buket bunga. Aku Bisa apa. Tak Bisa meneriakkan namamu kencang, tak bisa menarik tanganmu dan mengajakmu berlari. Aku tak berhak. Jari manismu telah diikat cincin suci. Aku terlambat