Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Ilmu Kalam




ILMU KALAM

 
Pengertian 
Secara harfiah kata Kalam berarti pembicaraan. Dalam pengertian, pembicaraan yang bernalar dan menggunakan logika. Maka ciri utama Ilmu Kalam adalah rasionalitas dan logis. Sehingga ia erat dengan ilmu mantiq/logika. 
lmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama Islam) dengan bukti-bukti yang yakin. 
 
Ada beberapa alasan kenapa ilmu ini dinamai dengan Ilmu Kalam, diantaranya : 
 a. Sebagian para ulama ketika menjelaskan berbagai persoalan dalam hal-hal akidah Islam itu, yang biasa digunakan oleh para filosof. Para ulama menyebut metodenya itu dengan sebutan al-kalām, sehingga mereka disebut ahl-ul kalām, sedang para ϐilosof dapat disebut ahl-il mantiq. 
b. Pada abad ke dua Hijriah ada persoalan yang menggoncangkan umat Islam yaitu tentang persoalan kalāmullāh. Apakah kalamullah itu diciptakan Atau bukan, baru (hadis) atau terdahulu (qadīm). 

Pengertian Ilmu Kalam Menurut para ahli, antara lain: 
a. Ibnu Khaldun mendefinisikan Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional. 
b. Musthafa Abdul Raziq berpendapat bahwa ilmu ini ( ilmu kalam) bersandar kepada argumentasi-argumentsi rasional yang berkaitan dengan akidah imaniah, atau sebuah kajian tentang akidah Islamiyah yang bersandar kepada nalar. 
c. Imam Abu Hanifah menyebut nama ilmu kalam ini dengan Fiqh al-Akbar. Menurut persepsinya, hukum Islam yang dikenal dengan istilah fiqh terbagi atas dua bagian. 1. fiqh al-Akbar, membahas keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. 2. fiqh al-Ashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabangan saja. 
d. Syekh Muhammad Abduh Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat wajib bagi-Nya, sifat-sifat jaiz yang disifatkan bagi-Nya, dari sifat-sifat yang tidak ada bagi-Nya 

Fungsi Ilmu Kalam 
1. Menjadikan Pijakan - Pijakan bagi ilmu - ilmu syariah 
2. Ilmu Kalam berfungsi untuk menguatkan nilai ajaran islam yang memiliki 3 pilar: Iman Sebagai landasan akidah, Islam sebagai ibadah dan muamalah, ihsan sebagai aktualisasi akhlak 
3. Menjaga keyakinan yang merupakan dasar dalam perbuatan untuk mencapai kebagaian dunia akhirat.
4. Menjaga kemurnian dasar - dasar agamaan dan memberikan dasar - dasar argumentasi yang kuat di hadapan para penentangnya, 
5. Memberikan arahan dan petunjuk kepada orang - orang yang membutuhkan nasihat khususnya islam bersinggungan dengan teologi agama lain dalam masyarakat yang heterogen. 

Macam - Macam Ilmu Kalam 
a. Ilmu Tauhid Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat Allah, yang membahas tentang dalil-dalil untuk membuktikan adanya Dzat yang mewujudkan, dan membahas dalil-dalil Sam'iyat untuk mempercayai sesuatu dengan yakin. 
b. Ilmu Aqa'id Ilmu Aqa'id adalah simpulan atau buhul yang berarti kepercayaan yang tersimpul dalam hati atau pandangan yang bersemayam dalam jiwa manusia dan diyakini kebenarannya sehingga tidak mudah dilepaskan 
c. Ilmu Usuluddin Ilmu Ushuluddin merupakan ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip dasar agama dengan menggunakan dalil-dalil Qar'iyyah dan logika 

Ruang lingkup ilmu kalam yang terdiri dari : 
a). Ilahhiyah: aqidah yang berkaitan dengan ketuhanan (Allah dan Qodar) Masalah ketuhanan membicarakan masalah : • Dzat Tuhan • Nama dan sifat Tuhan • Perbuatan Tuhan. 
b). Nubuwwah: aqidah yang berkaitan dengan kenabian atau pemberitaan (Kitab dan Rosul) • Masalah kenabian membicarakan : • Kemukjizatan nabi-nabi • Nabi-nabi terakhir 
c). Ruhaniyah: aqidah yang berkaitan dengan makhluk goib (Malaikat) 
d). Sam’iyah: aqidah yang di yakinin berdasarkan wahyu Al-quran dan hadits (Hari akhir) Masalah sam’iyyaat meliputi antara lain : • Masalah azab kubur • Neraka • Surga 

Pokok permasalahan Ilmu Kalam terletak pada tiga persoalan, yaitu: 
a. Esensi Tuhan itu sendiri dengan segenap sifat-sifat-Nya. Esensi ini dinamakan Qismul Ilahiyat. Masalah-masalah yang diperdebatkan yaitu: 
1. Sifat-sifat Tuhan, apakah memang ada Sifat Tuhan atau tidak. Masalah ini di perdebatkan oleh aliran Mu’tazilah dan Asy’ariyah. 
2. Qudrat dan Iradat Tuhan. Persoalan ini menimbulkan aliran Qadariyah dan Jabbariyah. 
3. Persoalan kemauan bebas manusia, masalah ini erat kaitannya dengan Qudrat dan Iradat Tuhan. 
4. Masalah Al-Qur’an, apakah makhluk atau tidak dan apakah Al-Qur’an azali atau baharu. 

b. Qismul Nububiyah, hubungan yang memperhatikan antara Kholik dengan makhluk, dalam hal ini membicarakan tentang: 
1. Utusan-utusan Tuhan atau petugas-petugas yang telah di tetapkan Tuhan melakukan pekerjaan tertentu yaitu Malaikat. 
2. Wahyu yang disampaikan Tuhan sendiri kepada para rasul-Nya baik secara langsung maupun dengan perantara Malaikat. 
3. Para Rasul itu sendiri yang menerima perintah dari Tuhan untuk menyampaikan ajarannya kepada manusia. 

c. Persoalan yang berkenaan dengan kehidupan sesudah mati nantinya yang disebut dengan Qismul Al-Sam’iyat. Hal ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 
1. Kebangkitan manusia kembali di akhirat 
2. Hari perhitungan 
3. Persoalan shirat (jembatan) 
4. Persoalan yang berhubungan dengan tempat pembalasan yaitu surga atau neraka


This post first appeared on Blog P B A, please read the originial post: here

Subscribe to Blog P B A

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×