Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

SEO E-commerce: Paduan SEO Pada Situs E-commerce Anda

undercover.co.id/ – Semenjak diperkenalkan pada 1994 silam, e-commerce di Indonesia kini seolah mencapai ‘puncak popularitasnya’ dengan hadirnya banyak Situs e-commerce seperti Buka Lapak, Lazada, Shopee, dan lain-lain.

Akses internet juga penetrasi smartphone yang meningkat memudahkan penggunanya untuk belanja secara online. Hal tersebut menjadikan e-commerce sebagai bisnis yang sangat potensial.

Bagaimana tidak? bayangkan saja, e-commerce seperti Buka Lapak memiliki angka transaksi harian tembus 50 miliar/ hari.

Belum lagi jika hari-hari tertentu (seperti hari nasional) transaksi harian Buka Lapak bisa tembus 300 miliar/hari.

Betapa fantastis! Angka tersebut secara logika juga merepresentasikan besarnya minat masyarakat terhadap ecommerce.

Jika anda ingin bisnis ecommerce anda meraup angka transaksi yang fantastis, ikuti step-by-step paduan berikut!

Chapter #1: Riset Keyword

Kedudukan riset Keyword dalam SEO situs ecommerce benar-benar krusial. Mengapa demikian? Karena riset keyword menginformasikan setiap tugas terkait SEO lainnya yang Anda lakukan di situs Anda (Sebagai contoh, tanpa keyword impossible bagi anda untuk mengoptimalkan Halaman produk dan kategori).

Percaya atau tidak, keyword dapat mempengaruhi effort SEO dengan sangat baik. Mengapa? Sebagai contoh, arsitektur dan URL situs butuh keyword di dalamnya. Jadi dengan kata lain, riset keyword sangat penting untuk situs ecommerce.

Berikut adalah cara bagaimana menemukan keyword potensial yang belum pernah digunakan oleh orang dan bagaimana memilih salah satu untuk situs anda.

1.    Cara Menemukan Keyword untuk Produk Ecommerce dan Halaman Produk

Sebagian besar tutorial riset keyword berfokus pada “keyword informasi” (keyword yang diketik orang ke mesin telusur untuk menemukan konten yang bermanfaat).

Meskipun keyword ini memiliki tempat tersendiri untuk bisnis ecommerce, sebagian besar keyword akan disesuaikan di seputar halaman produk. Itu berarti Anda perlu menangani riset keyword dengan keyword yang berfokus pada produk.

#1. Saran dari Amazon

Yap,

Amazon boleh jadi kompetitor anda, tapi jangan lupa bahwa   ia juga situs e-commerce paling besar yang membuatnya diklaim sebagai penghasil keyword. Berikut adalah cara menggunakannya untuk riset keyword:

Pertama, masuk ke halaman Amazon dan masukkan target  keyword  anda.  Keyword yang disarankan Amazon cenderung sangat ditargetkan (juga diketahui sebagai long tail keyword). Ulangi proses untuk produk paling penting di situs Anda.

#2. Keyword Tool Dominator

Keyword Tool Dominator adalah tool  bagus yang bahkan dapat menandingi saran pencarian dari Amazon. Untuk menggunakannya, cukup masukkan target keyword pada tool  ini dan ia akan menunjukkan  saran ide keyword kepada anda.

Tidak hanya mempercepat proses, tool ini bahkan dapat memberi ide keyword yang lebih banyak daripada Amazon.

#3. Kategori Amazon (dan kompetitor)

Seperti yang dilakukan orang-orang untuk bisnis ecommerce mereka, berdasarkan studi ditemukan bahwa banyak pengolola situs ecommerce mengoptimalkan halaman kategori dengan  keyword random. Jadi begini, kebanyakan pengelola berpikir tentang apa yang mungkin pelanggan mereka gunakan untuk menemukan produk di bawah kategori itu. Tapi kualitas keyword yang mereka gunakan dapat dikatakan cenderung kurang dari  ‘standard ideal’. Ini adalah kesalahan besar, of course!

Meskipun halaman produk dan kategori tidak dapat berkonversi, namun halaman penjualan tetap menghasilkan penjualan. Jadi, masuk akal untuk meluangkan  sedikit  waktu anda untuk menemukan keyword yang bagus untuk halaman kategori . Dan cara terbaik untuk melakukannya?

#4. Perhatikan kategori yang digunakan oleh kompetitor!

Jika anda berkompetisi melawan Amazon, klik button “Shop by Department” di homepage atas. Ia akan menunjukkan daftar kategori utama Amazon. Klik ‘selanjutnya’ untuk  melihat sub kategori departemen. Anda juga dapat mengklik “Full Store Directory” Amazon yang akan menunjukkan anda semua departemen milik Amazon (dan sub kategori)  pada halaman tunggal.

Sekarang waktunya menggali daftar-daftar itu dan menemukan kategori- fokus kepada keyword yang cocok dengan situs yang anda jual. Sebagai contoh, katakanlah situs anda menjual ‘makanan sehat untuk anjing’. Lalu klik pada ‘dogs’=> pilih ‘food’ dari daftar. Dan Amazon akan menunjukkan anda keyword yang mereka gunakan untuk mendeskripsikan ‘dog food’ (kategori yang berhubungan dalam sidebar):

Ini adalah semua keyword yang dipertimbangkan dapat digunakan untuk kategori halaman ecommerce ‘dog food anda’.

Amazon adalah sumber besar untuk menemukan keyword halaman kategori.  Tapi Amazon jauh dari tempat dimana Anda dapat menemukan kata kunci halaman kategori yang  dicari pelanggan anda setiap hari. Itulah mengapa, disarankan untuk mengamati keyword yang kompetitor industri anda gunakan untuk medeskripsikan kategori mereka. Jadi, jika situs  ecommerce anda menjual headphone kualitas tinggi, anda  bisa mengunjungi Headphone.com. Dan seperti yang anda lakukan dengan Amazon, lihatlah istilah yang mereka gunakan untuk mendeskripsikan halaman kategori mereka.

#5. Wikipedia

Anda juga dapat menemukan keyword dari Wikipedia untuk produk dan halaman kategori anda. Bagaimana bisa? Seperti halaman kategori pada situs ecommerce kompetitior anda, Wikipedia mengorganisir topik dengan keyword dan kategori. Berikut adalah cara menggunakan Wikipedia untuk menemukan keyword:

Pertama, masukkan sebuah target keyword yang mendeskripsikan produk atau kategori situs yang anda jual.

Lalu pindai  entry Wikipedia untuk kata dan frasa yang dapat membuat sense untuk produk situs anda.

Pindai artikel, lihatlah box konten. Seringkali box konten mengandung keyword yang potensial untuk halaman kategori anda.

#6. SEMRush

Jika anda menerapkan strategi yang telah diuraikan di atas, maka anda harus  memiliki daftar ide keyword yang layak. Tapi jika anda budget anda banyak, disarankan untuk mencoba SEMRush, karena tool ini seringkali dapat menemukan keyword yang tidak anda temukan dengan cara lain.

Ini karena SEMRush tidak menghasilkan ide keyword, tapi menunjukkan anda keyword yang telah diranking oleh kompetitor anda.

Cara menggunakannya, pertama masukkan kompetitor ke kotak pencarian SEMRush. Lalu pilih “organic research” dari sidebar. Dan ia akan menunjukkan anda semua keyword yang diranking oleh kompetitor anda:

Jika anda ingin tekanan pada setiap keyword dari SEMRush, Klik  button “competitors” pada sidebar maka SEMRush akan menunjukkan situs yang serupa dengan yang anda masukkan.

#7. Google Keyword Planner

Meskipun GKP sangat essensial untuk riset keyword, tapi tidak begitu bagus untuk menghasilkan ide keyword yang unik.

Sebagai contoh, jika anda memasukkan keyword halaman kategori seperti  “organic dog food” ke  GKP, ia akan menunjukkan super-close variations (variasi kata yang sangat dekat) dari istilah itu:

PRO TIP:  Karena  Google Keyword Planner  tidak menghasilkan banyak ide keyword unik, disarankan menggunakan GKP terutama untuk memeriksa volume pencarian dan inten komersial.

baca jjuga

  • Apakah E-Mail Marketing itu Penting?
  • SEO E-commerce: Paduan SEO untuk Meraup Banyak Pembeli pada Situs E-commerce Anda
  • Bagaimana Cara Agar Situs Kita Muncul di Google Answer Box?
  • SEO Akan Terus Berubah
  • SEO E-commerce: Paduan SEO Pada Situs E-commerce Anda

2. Memilih Keyword untuk Produk Ecommerce dan Halaman Kategori

Sekarang, anggap saja anda sudah punya daftar keyword yang potensial, lalu pertanyaannya adalah bagaimana anda tahu keyword mana yang harus anda dipilih? Jawabannya, gunakan 4 step ini untuk mengidentifikasi keyword yang paling potensial untuk kampanye SEO anda.

#1.  Volume Pencarian

Sejauh ini, Volume pencarian adalah metrik penting ketika mengevaluasi istilah pencarian. Jika tidak ada pencarian untuk keyword itu, maka tidak peduli seberapa baik konversinya atau bagaimana kompetisi yang akan terjadi pada halaman pertama Google. Dengan kata lain, ada cara  untuk memberikan saran volume pencarian tertentu.

Di beberapa industri, 100 pencarian per bulan adalah banyak. Di tempat lain, 10.000 penelusuran bulanan adalah tidak ada apa-apanya.

Setelah banyak waktu yang telah anda luangkan pada volume pencarian untuk  daftar keyword, maka anda akan mulai mendapat pemahaman tentang “volume tinggi” dan  istilah pencarian “volume rendah”  pada industri anda.

Untuk menemukan volume pencarian, masukkan pada GKP. Anda akan menemukan angka pencarian pada kolom “Avg. monthly searches”

PRO TIP: Ini adalah hal penting untuk dicatat ketika anda memilih keyword untuk situs e-commerce anda,  karena fluktuasi semacam ini secara langsung dapat mempengaruhi bottom line anda. Beberapa keyword memiliki variasi musiman.

Jadi begini, anda akan mendapatkan lebih banyak pencarian untuk “sweater untuk Natal” pada Desember daripada Juni. Tapi ada juga yang tidak musiman seperti keyword “merek  makanan anjing organik” yang mendapat 2.5 x lagi pencarian di bulan Oktober dari November.

#2: Kecocokan Keyword Produk

This is a big one, katakanlah anda telah menemukan keyword yang mendatangkan banyak trafik.

Lalu apakah semuanya sudah selesai? Tidak juga. Itu karena mungkin keyword tersebut tidak benar-benar sesuai dengan apa yang dijual oleh situs anda.  Jadi sebelum pindah ke paduan selanjutnya, periksa kembali apakah keyword anda benar-benar sesuai dengan apa yang anda jual.

Sebagai contoh, katakanlah situs ecommerce anda menjual ‘Japanese green tea bags’.  Dan keyword anda  “matcha green tea powder”. Meskipun anda tidak menjual green tea (hanya kantong teh), bisa saja anda membuat halaman kategori tentang ‘green tea’ dan kemudian mengkonversi pencari mereka untuk apa yang situs anda benar-benar menjual. Cara itu mungkin, tapi sulit.

Itu sebabnya disarankan tidak membentang ke kategori produk lainnya sampai Anda kehabisan keyword yang dicari target pelanggan anda. Meskipun keyword target anda mungkin ‘mendapat pencarian yang lebih sedikit’, untuk itu disarankan memilih keyword yang sangat ditargetkan untuk bisnis anda seperti  “green tea online”.

Katakanlah anda telah mendapat daftar keyword dengan kuantitas pencarian yang layak— dan sangat cocok dengan poduk situs ecommerce anda—  sekarang waktunya melihat orang-orang menggesek kartu kredit mereka dan membeli apa yang anda jual.

 #3: Intent Komersial

Ranking #1 untuk sebuah volume pencarian keyword yang tinggi? mengagumkan.

Ranking #1 untuk sebuah volume pencarian keyword yang tinggi yang hanya  mencari tire-kickers ?  Kurang mengagumkan.

Itulah megapa sebelum anda memutuskan menggunakan keyword yang mana, amati apakah orang-orang yang menggunakan keyword adalah ballers yang membeli… atau  hanya merusak peeps penjelajahan. Untuk melakukannya gunakan Google Keyword Planner.

Pertama, check out rating keyword “Competition”.

“Competition” merefleksikan berapa banyak orang yang menawar keyword tersebut di Google Adwords. Secara umum, jika banyak orang menawar keyword, ada uang yang akan dikorbankan. Inilah mengapa, ketika sampai pada SEO untuk  situs ecommerce, disarankan untuk menggunakan keyword dengan kompetisi yang “medium” dan “high” .

Seperti yang anda lihat, metrik kompetisi sangat membantu untuk melihat jika orang-orang mencari keyword akan mengkonversi. Tapi metrik yang paling penting adalah: “Suggested bid” (saran penawaran).

Saran penawaran adalah indikator kecenderungan user menghabiskan klik di Google Adwords. Obviously,  keywords dengan saran penawaran yang tinggi juga sangat kompetitif untuk ranking di pencarian Google.  Oleh karena itu, mulai sekarang check out saran penawaran untuk keyword pada daftar anda.

Dan lihat bagaimana kata dan frasa yang menyarankan “Saya siap untuk membeli!” memberikan dampak pada perkiraan tawaran. Seperti yang anda liat di atas, keyword  “Japanese green tea” memiliki saran penawaran $1.19. Itulah mengapa banyak orang mencari keyword tersebut mungkin saja bukan berarti ingin membeli, tapi hanya ingin melihat definisi produk tersebut. Atau mungkin mereka penasaran tentang benefit green tea untuk kesehatan, dan kemungkinan-kemungkinan yang lain.

Disisi lain, keyword yang sama seperti “buy green tea online” memiliki saran penawaran 3x lebih tingi.

On the flip side, keyword itu memiliki pencarian yang lebih sedikit.  Inilah mengapa penting untuk menggunakan 4 faktor di atas pada akun ketika mengevaluasi keyword untuk SEO ecommerce.

 #4.  Kompetisi

Trakhir,  saatnya melihat betapa sulitnya crack halaman pertama Google.  Tapi inilah caranya:

“Keyword Difficulty” SEMRush

Metrik ini memberikan anda sebuah ide atau sekompetitif apa keyword tersebut untuk ranking.   Anda dapat menemukan keyword yang sulit  pada SEMRush dengan memasukkannya dalam kotak pencarian. Klik pada “Keyword Difficulty” dalam sidebar dan lihat pada kolom “Difficulty %”. Angka paling tinggi, adalah seberapa kompetitif keyword untuk ranking pada pencarian organik.

Target Keyword dan Optimalisasi halaman

Disini adalah dimana anda mengevaluasi halaman pertama Google untuk melihat bahwa halaman yang berada di top #10 dioptimalkan disekitar keyword.

Jika halaman hanya semi berkaitan dengan keyword, kadang-kadang dapat mengungguli mereka dengan halaman yang dioptimalkan. Sebagai contoh, jika anda mencari  “bamboo cutting board with handle”, anda akan melihat bahwa sebagian besar halaman pertama tidak dioptimalkan sekitar pencarian spesifik ini:

Banyak orang mencari di  Google mungkin penasaran: “Dimana memperbaikinya?”

Jadi, jika anda mengotimalkan halaman kategori ecommerce sekitar keyword “bamboo cutting board with handle”, you’ll have a good shot of leapfrogging the competition, guys!

baca juga

    CHAPTER #2: Arsitektur situs

    Arsitektur situs, atau bagaimana halaman pada situs anda diorganisir dan diatur adalah sebuah konsiderasi penting untuk SEO.

    Tapi arsitektur situs dua kali lipat lebih penting untuk situs ecommerce, karena rata-rata situs ecommerce cenderung memiliki banyak halaman daripada rata-rata blog.

    Sebagai contoh, BestBuy.com mempunyai total halaman lebih dari 6 juta. Dengan begitu banyaknya halaman, maka penting untuk membuat situs dengan arsitektur yang  user dan mesin telusur friendly untuk menemukan sebuah halaman penting pada situs anda. bagaimana caranya? Ikuti dua ‘Golden Rules’ berikut ini:

    Golden Rule #1: kondisikan hal-hal menjadi sederhana dan scalable

    Golden Rule #2: kondisikan setiap halaman  3 (atau lebih sedikit) klik dari homepage anda.

    Perhatikan contoh  arsitektur situs yang dapat  merusak effort SEO anda:

    1. Contoh Jangan Men-Set-Up Arsitektur Situs Ecommerce Anda  Seperti Ini!

    Ini adalah contoh arsitektur  sebuah situs yang melanggar dua aturan:

    Apa yang salah dengan gambar itu? Pertama, tidak sederhana. Jadi  sulit untuk memahami logika yang ada disana. Kedua,  tidak scalable. Jadi, kapanpun anda membuat kategori baru, anda butuh untuk membuat layer baru dan mereorganisasir kategori dan subkategori yang lama.

    Tetapi yang paling penting untuk SEO adalah jalan untuk memperdalamnya. Kebanyakan situs e-commerce, sebagian besar situs otoritas link (PageRank) berada di homepage. Dan bila Anda memiliki situs dengan arsitektur yang “mendalam”, otoritasnya diencerkan pada saat ia mencapai halaman produk dan kategori.

    Dalam contoh ini ia mengambil 6 klik untuk menjangkau halaman produk utama. Disarankan, buat hanya 3 kali klik (atau kurang) untuk dapat menjangkau produk utama.

    PRO TIP: Jika situs anda kurang disetup, jangan membuat halaman baru sebelum konsultasi dengan engineer SEO yang pro. Mereka dapat membantu anda memastikan bahwa halaman lama akan dialihkan ke halaman yang baru. Ketika dilakukan dengan benar, anda dapat mengimplementasikan perubahan besar pada arsitektur situs ecommerce anda tanpa kehilangan trafik secara signifikan.

    2. Contoh Arsitektur Situs yang  SEO dan User-Friendly

    Anda telah melihat contoh bagaimana untuk tidak melakukan hal-hal (mensetup arsitektur situs anda seperti contoh di atas), sekarang lihatlah contoh bagaimana mengoptimalkan arsitektur situs  ecommerce anda dengan benar.

    Seperti yang anda lihat, otoritas dikonsentrasikan dalam situs produk dan halaman kategori (yang mana cenderung menjadi halaman paling penting untuk kebanyakan situs ecommerce). Pengkonsentrasian otoritas membantu page rank mereka di Google yang juga dapat mempercepat indeksasi.

    Dan di sini adalah contoh bagaimana ini mungkin mencari situs e-commerce yang menjual sepatu.

    Tidak hanya bagus untuk SEO,  tapi user juga akan menyukainya. Arsitektur yang sederhana membuat browser mudah menemukan produk yang mereka inginkan.

    Mari lihat contoh nyata sebuah situs ecommerce yang dioptimalkan arsitekturnya: PetSmart.com. Seperti contoh di atas, tidak ada produk yang  lebih dari 3 klik dari homapage nya.

    Sebagai contoh, katakanlah anda ingin mendapatkan mangkuk makanan anjing baru untuk Fluffy.  Masuk ke hompagenya => klik  “Dog” => lalu “bowls and feeders”.  Dan anda telah mendapat daftar produk dalam sub kategori.

    Sesederana itu anda dapat menemukan apa yang anda inginkan (dan Google dapat dengan mudah menemukan dan mengindex semua produk halaman dari PetSmart’s).

    CHAPTER #3: SEO ON-PAGE

    Sekarang, katakanlah situs anda semuanya telah di setup. Saatnya mengoptimalkan kategori dan halaman produk anda. Untuk kebanyakan situs ecommerce  ada dua jenis halaman yang menghasilkan penjualan dan share yang gila.

    Coba pikirkan tentang ini:  Seseorang mencari “sepatu lari Nike ukuran 10” lebih berpotensi untuk membeli daripada seseorang yang mencari  “membeli sepatu online”.

    Perhatikan contoh “mengoptimalkan halaman ecommerce dengan sempurna”

    1. Title tag: tambahkan modifikasinya seperti “Buy”, “Cheap” dan “Deals” untuk mendapat lebih banyak trafik long tail.

    Anda mungkin ingin untuk menggunakan keyword utama pada title tag halaman. Jangan berhenti disini saja. Tambahkan  “modifiers” pada title tag sehingga dapat membantu  anda menunjukkan pencarian long tail keyword yang lebih banyak.

    Sebagi contoh, katakanlah target keyword anda untuk halaman kategori adalah: “noise cancelling headphones”. Daripada membuat title tag  yang sederhana,  tambahkan 1-2 kata yang mungkin orang gunakan ketika mencari  “noise cancelling headphones”

    Ini adalah istilah yang sering digunakan oleh orang-orang ketika mencari produk di Google:

    • Cheap
    • Deals
    • Review
    • Best
    • Online
    • Free shipping

    Jadi, title tag anda menjadi:

    1. TITLE TAG: Gunakan ‘Click Magnet Words’ seperti “X% Off” dan “Lowest Price” utuk menaikkan CTR

    Google menggunakan CTR organik sebagai sinyal ranking mereka.  Inilah mengapa, CTR tinggi = banyak klik= banyak penjualan.  Kebetulan, ada beberapa kata dan frasa yang secara magentik dapat membuat orang-orang mengarahkan krusor mereka ke situs anda yang  disebut sebagai  “Click Magnet Words”.

    Ini adalah daftar ‘Click Magnet Words’ terbaik untuk produk ecommerce dan halaman kategori anda:

    • X% off (“25% Off”)
    • Guarantee
    • Lowest Price
    • Free Shipping
    • Overnight Shipping
    • Sale

    Ini adalah contoh aplikasi ‘Click Magnet Words’ di atas:

    Jika anda memasukkan itu ke title tag (dan tag deskripsi), maka anda akan mendapat banyak klik (yang mana berarti juga banyak pelanggan).

    1. DESCRIPTION TAG: masukkan frasa seperti “Great Selection”, “FREE Shipping” dan “All Our Items are On Sale” untuk memaksimalkan CTR anda

    Deskripsi tag merupakan bagian penting dari SEO on-page. Ketika tidak pada kasusnya  lagi,  tag deskripsi masih penting untuk memaksimalkan CTR (yang mana memiliki dampak langsung pada ranking).

    Dafar ‘Click Magnet Words’  diatas juga dapat bekerja untuk tag deskripsi. Perbedaanya adalah, dengan tag deskripsi, anda memiliki banyak ruang untuk memasukkan banyak frasa.

    Berikut adalah beberapa frasa yang bisa anda masukkan untuk mendapat banyak klik:

    • Get the best prices on ____ today.
    • Save X% off on ____.
    • All of our ____ are on sale right now.
    • Get FREE shipping on all ____ today.
    • Click here to see all of our exclusive deals on _____.
    • Great selection of ____ at the guaranteed lowest price.
    1. PRODUK dan konten halaman kategori: Masukkan 1000+ kata dan gunakan 3-5x untuk konten tersebut.

    Mengoptimalkan produk dan halaman kategori adalah salah satu tantangan dari marketing ecommerce. Berikut adalah 3 trik penting SEO on-page yang direkomendasikan untuk ecommerce:

    #1. Tulis deskripsi sekitar 1000+ kata

    Berdasarkan studi ditemukan bahwa konten yang panjang cenderung mendapat ranking terbaik di Google. Dan ya, penemuan mereka diaplikasikan ke situs ecommerce).

    Faktanya adalah: Google ingin memahami tentang apa halaman itu. Dengan banyak konten yang anda sediakan, maka pelanggan lebih dapat memahami  apa yang mereka beli.

    Okelah, bisa jadi ‘impossible’ untuk menulis 1000 kata setiap halaman. Jika kasusnya seperti itu, disarankan 50-100 kata pada deskripsinya diprioritaskan pada produk dan halaman kategori.

    Sebagai contoh, Misalnya, halaman produk Amazon untuk sebuah mixer Kitchenart  ini menawarkan 2,109 kata-kata, dan ulasan di bagian bawah halaman (500+ kata lain) tidak masuk hitungan.

    #2. Sebut Keyword anda(3-5x)

    Setelah menulis tag deskripsi, sekarang waktunya untuk memastikan bahwa anda telah memasukkan target keyword sekitar 3-5 kali. Jangan terlalu peduli dengan densitas atau pemuatan keyword. Pastikan saja bahwa terget keyword anda telah disebut pada halaman anda, jadi Google dapat memahami apa isi halaman tersebut.

    Sebagai contoh, jika target keyword anda adalah “6 quart crockpot”, maka pastikan bahwa anda telah menulis frasa tersebut di dalam deskripsi produk minimal 3 kali.

    PRO TIP: Masukkan keyword pada 100 kata pertama dalam produk atau dekskripsi kategori. Karena Gogle menaruh banyak bobot pda keyword yang terlihat di atas halaman situs.

    #3. LSI Keyword

    Latent Semantic Indexing (LSI) keyword adalah kata dan frasa yang ‘berhubungan dekat’ dengan keyword utama.

    Sebagai contoh, katakanlah anda mengoptimalkan ecommerce halaman kategori di sekitar keyword “slow cookers”. Istilah berikut ‘berhubungan dekat’  dengan keyword yang anda masukkan.

    • Crock-Pot
    • 6 quart, 4 quart etc.
    • Timers
    • Pressure cooker
    • Manual
    • Recipes
    • Stew
    • Soup
    • Programmable
    • Stainless steel

    Berikut adalah cara menemukan (dan menggunakan) keyword  LSI secara spesial untuk SEO ecommerce.

    STEP #1: Tes Amazon Eyeball

    Pertama, masuk ke Amazon dan cari target keyword anda.

    Lalu perhatikan istilah yang terlihat beberapa kali pada halaman kategori, atau halaman produk untuk keyword tersebut.

    STEP #2: Google Keyword Planner (GKP)

    Selanjutnya, masukkan target keyword pada GKP. Lalu lihatlah saran keyword dari  GKP untuk grup Ad, dan untuk keyword.

    STEP #3: letakkan mereka dalam konten anda

    Finally, letakkan  keyword LSI yang dapat membuat sense dalam produk atau deskripsi produk anda.

    URL: Menggunakan URL pendek, kaya keyword

    Specifically, berdasarkan riset dari backlinko.com ditemukan bahwa URL yang pendek cenderung memiliki ranking yang lebih tinggi pada SERP daripada URL panjang. Kebanyakan situs ecommerce memiliki URL yang sedikit lebih panjang daripada situs lain, karena pada faktanya mereka biasanya memasukkan kategori dan subkategori pada URL.

    Sebagai contoh:

    ‘https://example.com/category/subcategory/product.html’

    Bagaimanapun, jangan membuat URL lebih dari 50 karakter.  Karena URL yang panjang dapat membingungkan Google.

    Ini adalah contoh URL halaman produk yang panjang:

    (Tidak hanya URL-nya yang panjang, tapi juga mengandung istilah yang tidak SEO (dan user)-friendly seperti istilah ‘productID.300190600’).

    Berbicara mengenai istilah yang SEO-friendly pada URL, anda juga harus membuat URL yang kaya keyword.

    Untuk halaman kategori, masukkan deskripsi kategori  sekitar 1-2 kata => ‘https://example.com/kitchenappliances’

    Ikuti proses yang sama untuk sub kategori. Pada tahap ini subkategori terletak setelah kategori pada URL:

    ‘https://example.com/kitchenappliances/slowcookers’

    Lalu, untuk halaman produk, masukkan hanya target keyword anda. ‘https://example.com/kitchenappliances/slowcookers/6-quart-crockpot’

    PRO TIP: Beberapa situs ecommerce menghapus kategori dan subkategori dari URL mereka. Daripada URL berikut: ‘https://example.com/kitchenappliances/slowcookers/6-quart-crockpot’ lebih baik disederhanakan menjadi:  ‘https://example.com/6-quart-crockpot’. Itu  akan membuat URL anda menjadi lebih singkat dan keywordnya lebih padat.

    5. Link Internal: Liberally Link untuk Halaman dengan Prioritas Paling Tinggi

    One of the nice things  tentang SEO ecommerce adalah bahwa  internal linking hampir dilakukan secara otomatis. Itulah mengapa navigasi situs anda menghasilkan banyak link internal natural:

    Itu berarti, strategi tautan internal adalah praktik SEO terbaik, jadi anda harus menghabiskan waktu anda untuk hal ini.

    Specifically, anda tentu ingin tautan internal dari halaman yang memiliki otoritas untuk produk prioritas dan halaman kategori.

    Sebagai contoh, katakanlah anda memiliki sebuah posting blog yang menghasilkan banyak backlink. Dan anda juga memiliki sebuah halaman produk yang memiliki ranking #5 di Google untuk mengkonversi tinggi jangka waktu (seperti “dari moleskin Notebook”).

    6. Implementasikan Skema Riview Produk untuk Mendapat Banyak Cuplikan yang ditampilkan di Google

    Jika anda ingin jalan mudah untuk menduduki ranking #1 di Google. Tidak ada jalan selain menambahkan banyak cuplikan untuk hasil pencarian. Dan untuk situs e-commerce, anda memiliki peluang satu cuplikan  paling eye-catching di luar sana yaitu ulasan. Ini adalah contohnya:

    Bagaimana cara mendapat cuplikan yang mengesankan? Dengan mengimplementasikan skema markup pada ecommerce halaman produk.   Skema markup adalah kode spesial yang dapat anda tambahkan pada halaman situs anda. Kode ini memberi pemahaman yang dalam pada mesin telusur (seperti Google dan Bing) tentang konten halaman anda.

    Meskipun tidak ada jaminan bahwa Google akan menampilkan banyak cuplikan  hanya karena anda meminta mereka, maka untuk meningkatkan peluang tambahkan skema markup.  Anda dapat secara manual mensetup skema markup, tapi  tentu tidak mudah. Untuk itu anda dapat menggunakan menggunakan ‘Google’s excellent Structured Data Markup Helper’.

    Ini adalah cara menggunakan tool ‘Google’s excellent Structured Data Markup Helper’:

    Pertama, masuk ke tool dan pilih “products” dari daftar pilihan. Lalu temukan halaman produk pada situs anda yang memiliki  review dan rating.  Ini akan menjadi  single reviewer, atau seperti halnya dengan kebanyakan situs e-commerce, pengguna ulasan.

    Paste  URL halaman produk  pada kotak  URL dan klik “Start Tagging”. Lalu  highlight bagian halaman yang ingin ditag.  Pada kasus ini, kita akan fokus pada review produk dan rating.

    Jika produk anda telah di review oleh seseorang, pilih “Review”.  Lalu  highlight  nama orang yang mereview produk, tanggal review, dll.  Jika pelanggan situs anda telah mereview produk,  highlight jumlah atau  rating bintang, dan pilih “Aggregate Rating”.

    Pastikan untuk menyediakan sebanyak mungkin  yang anda bisa. Sebagai contoh, jangan lupa untuk memberi highlight jumlah  review dan pilih  tag “count” => lalu  pilih “Create HTML”.

    Anda dapat mengcopy paste HTML baru ini pada  halaman atau tambahkan skema markup baru untuk  HTML yang sudah ada.

    PRO TIP: Gunakan Google Search Console untuk mengecek ulang bahwa skema anda telah diimplementasikan secara langsung.Masuk ke  “Search Appearance”=> pilih  “Structured Data”. Lalu anda dapat melihat skema markup Google telah ditemukan pada situs anda, dan jika juga barangkali terdapat error pada situs anda.

    CHAPTER #4: TEKNIS SEO

    Teknis SEO adalah  hal penting untuk semua jenis situs, tapi dua kali lipat lebih penting untuk situs ecommerce. Karena situs ecommerce cenderung memiliki banyak halaman untuk dimanage.

    Bayangkan saja, situs ecommerce yang kecil saja memiliki 5,000+ halaman. Dan semua halaman-halaman itu dapat meningkatkan komplekstifitas persoalan pada teknis SEO.

    Tidak hanya itu, kebanyakan halaman produk ecommerce tidak mempunyai banyak backlink. Ini berarti bahwa teknis seo seringkali  menjadi “tiebreaker”  pada halaman pertama Google. Misalnya, jika anda dan kompetitor anda seperti leher-dan-leher, masalah teknis SEO dapat menjadi perbedaan antara tempat ke 5 dan peringkat #1 yang didambakan.

    Itulah sebabnya mengapa teknis SEO situs audit dianggap sebuah e-commerce SEO praktik terbaik.

    1. Bagaimana menjalankan teknik SEO untuk audit situs Ecommerce

    Dalam contoh ini kita menggunakan tool Raven. Selain tool Raven, ini adalah tool SEO lain yang bisa anda gunakan untuk audit situs ecommerce anda.

    • ‘SEMRush’
    • ‘DeepCrawl’
    • ‘ScreamingFrog’
    • ‘Situs Condor’
    • ‘Ahrefs’

    Cara menggunakan tool Raven untuk audit situs ecommerce anda adalah sebagai berikut:

    Pilih “Situs Auditor” dari sidebar kiri, lalu Raven akan menganalisis situs yang berpontensi error.  Lalu pindai persoalan seperti masalah pada judul atau deskripsi tag.

    1. Bagaiman menyelesaikan permasalahan klasik teknis SEO pada situs ecommerce

    Masalah pertama: halamannya sangat banyak.

    Mempunyai banyak sekali halaman pada situs adalah’mimpi buruk’ untuk SEO. Mengapa? Karena hal ini dapat menyebabkan penulisan konten yang ‘unik’ pada setiap halaman menjadi tugas yang monumental. Juga semakin banyak halaman, semakin anda harus berjuang untuk menghadapi persoalan  konten yang sama (konten duplikat).

    Bagaimana bisa?

    Beberapa situs ecommerce mempunyai sangat banyak produk untuk dijual. Karena setiap produk harus memiliki halaman masing-masing, sehingga jumlah halaman menjadi sangat banyak. Contoh saja, terkadang untuk produk yang sama, hanya berbeda ukuran saja   (seperti 15 ukuran sepatu yang berbeda) mempunyai URL yang berbeda-beda juga.

    Bagaimana memperbaiki masalah itu?

    Pertama, identifiaksi halaman yang dapat dihapus atau noindex tanpa mempengaruhi bottom line anda.

    Berdasarkan hasil studi backlinko.com, 80% dari situs ecommerce menjual sekitar 20% dari produknya,  dan 60%+ belum menghasilkan banyak penjualan dalam beberapa tahun.

    Daripada membuat banyak halaman (atau menambah jumlah halaman), seringkali lebih baik menyederhanakannya yaitu dengan menghapus,  noindex, atau mengkombinasikan mereka dalam “super page”.

    Anda dapat menggunakan CMS ecommerce (seperti Shopify) untuk melihat produk mana yang belum menghasilkan ‘revenue’ untuk anda. Lalu masukkan mereka ke daftar ‘kemungkinan dihapus’.

    Jika sebuah halaman tidak memberi visitor atau money cash pada kantong anda, maka anda harus mulai bertanya- tanya pada diri anda sendiri ‘ada apa dengan halaman ini?’, semua yang dilakukan adalah membuat effort teknik Seo anda lebih sulit. Dalam beberapa kasus  halaman “deadweight” akan mempercantik  5-10% situs anda.  Untuk yang lainnya bisa sampai 50%.

    Katakanlah anda telah menghapus halaman yang berpotensi menyebabkan masalah, sekarang waktunya memperbaiki dan meningkatkan performa halaman yang sudah tidak ada.

    Masalah kedua: Konten duplikat

    Disisi lain, dengan komitmen konten yang unik di setiap halaman situs ecommerce (dan menggunakan teknik seo handal seperti tag kanonikal), permasalahan ini lewat!

    Bagimana bisa? Ada banyak alasan yang menduplikasi konten muncul di situs ecommerce. Inilah tiga alasan paling umum.

    Pertama, situs tersebut membuat URL unik untuk setiap versi produk atau kategori. Misalnya, jika Anda memiliki menu kategori seperti ini :

    Itu mungkin membuat URL unik untuk setiap pilihan yang dibuat orang. Jika URL tersebut diindeks oleh Google, itu akan membuat Banyak konten duplikat. Hal ini juga dapat terjadi jika sedikit variasi dari produk yang sama (misalnya, URL unik untuk setiap ukuran atau warna sepatu) membuat URL halaman produk yang unik.

    Kedua, kita mempunyai konten ‘boilerplate’ yang mana anda mempunyai sebuah  potongan teks yang terlihat pada banyak halaman. Ini adalah contohnya:

    Tentu, sangat sempurna untuk memiliki sebuah line yang pendek atau minimal 2 setiap halaman.  Tapi jika konten boilerplate anda berjumlah 100+ kata, dan terlihat pada banyak halaman, maka ia akan terlihat sebagai konten  duplikat dimata Google.

    Akhirnya kita mempunyai deskripsi salinan. Ini terjadi kapapun anda mempunyai konten yang mirip (sangat mirip) pada banyak produk atau kategori halaman.  Berikut adalah contoh dari konten duplikat pada dua halaman produk ecommerce yang berbeda.

    Produk #1

    Produk #2

    Seperti yang dapat anda lihat, konten dari dua halaman tersebut sangat identik. Bagaimana memperbaikinya?

    Pilihan pertama Anda adalah ke halaman noindex yang tidak membawa trafik mesin telusur namun menyebabkan masalah konten duplikat. Misalnya, jika filter kategori Anda menghasilkan URL unik, Anda tidak dapat mengindeks URL tersebut. Masalah dipecahkan.

    Ini semacam’ the dead way’ untuk menyingkirkan persoalan  konten duplikat. Setelah Anda tidak mengetahui semua URL yang masuk akal untuk situs Anda, saatnya untuk masuk ke tag kanonik (“rel = kanonik”).

    Tag kanonik hanya memberi tahu mesin telusur bahwa laman tertentu adalah salinan yang tepat atau sedikit variasi dari halaman yang sama. Ketika mesin pencari melihat tag kanonik pada halaman, mereka tahu bahwa mereka seharusnya tidak memperlakukannya sebagai halaman yang unik.

    (Tidak hanya ideologi untuk memecahkan masalah konten duplikat, tapi ini membantu membuat baclink yang lebih bernilai. Itu karena link yang mengarah ke beberapa URL berbeda beralih ke satu URL).

    PRO TIP: implementasikan tag kanonikal sehingga lebih tricky.

    Sekarang waktunya menulis konten yang unik 100% untuk semua halaman yang belum diindex atau disetup dengan URL kanonikal. Okelah, benar bahwa ini pekerjaan yang sulit (terutama untuk situs ecommerce dengan ratusan halaman).  Tapi ini satu-satunya jalan jika anda ingin berkompetisi dengan situs ecommerce raksasa (seperti Amazon) yang cenderung mendominasi halaman pertama SERP. Untuk membuat prosesnya lebih sederhana, buatlah template untuk deskripsi produk dan halaman  kategori.

    Masalah ketiga: konten yang tipis

    Konten tipis adalah permasalahan klasik lain yang muncul pada situs ecommerce anda. Katakanlah masalah konten duplikat telah selesai, anda mungkin akan memiliki satu masalah lagi pada situs anda:  konten yang tipis.

    Jangan membuat kesalahan: konten yang tipis dapat merusak effort SEO situs ecommerce anda. Pada faktanya, Ebay kehilangan lebih dari  33% trafik organiknya  karena penalti Google terkait konten tipis.

    Tapi jangan berfokus pada sisi negatifnya saja. Berdasarkan riset dari Baclinko.com dengan menganlisis 1 juta hasil pencarian Google ditemukan bahwa konten yang panjang cenderung meberikan ranking diatas konten yang tipis. Jadi disarankan untuk mempublish sesuatu secara dalam (informatif), karena konten yang unik merupakan sebuah keuntungan yang kompetitif.  Bagaimana bisa?

    Alasan utama situs e-commerce menderita konten tipis adalah tantangan menulis banyak konten unik tentang produk serupa. Lagi pula, setelah Anda menulis deskripsi tentang satu sepatu lari, apa yang bisa Anda tulis tentang 25 orang lainnya? Meskipun ini adalah masalah legit, seharusnya tidak menghentikan Anda menulis setidaknya 500 kata (dan lebih disukai 1000+ kata) untuk semua kategori dan halaman produk penting Anda.

    Bagaimana cara memperbaikinya?

    Pertama identifikasi halaman pada situs anda yang memiliki konten tipis.

    PRO TIP: Setiap orang memiliki definisi yang berbeda soal konten tipis. Akan tetapi banyak yang sepakat bahwa konten tipis adalah konten yang tidak memberikan banyak nilai dan keunikan. Anda dapat menyisir halaman demi halaman pada situs anda untuk menemukan konten tipis atau menggunakan tool Raven. (Raven menganggap halaman yang kurang dari 250 kata sebagai  ‘low word count’).

    Anggap saja anda telah mengidentifikasi konten yang tipis pada halaman anda, saatnya memborbardir mreka dengan konten berkualitas tinggi, yang unik. Template membuat prosesnya lebih cepat.

    Ini adalah contoh template dari deskripsi halaman produk:

    PRO TIP: Semakin unik konten anda, semakin baik. Hal tersebut sama dengan ‘mengunakan produk yang anda jual sendiri’. Tulis kesan anda. Ambil gambar produk anda sendiri. Itu akan membuat produk anda mengesankan bagi user maupun mesin telusur.

    Problem: Kecepatan Situs

    Kecepatan situs telah diklaim oleh Google sebagai bagian dari algoritma untuk sinyal ranking mereka. Tapi kecepatan situs bukan hanya penting bagi SEO ecommerce: ia juga secara langsung berdampak pada bottom line anda. Riset yang dilakukan oleh Radware menemukan bahwa loading yang lambat dapat menambah ketertinggalan ‘shopping cart’ hingga 29.8%.

    Bagaimana bisa? Ini adalah alasan loading halaman situs ecommerce anda lambat:

    • Bloated Ecommerce Platforms: Platform ecommerce tertentu inheren lambat karena kode kembung.  Tidak seperti blogging CMS (seperti WordPress), Anda tidak bisa menginstal plugin. (By the way, anda dapat memeriksa hasil studi ini untuk melihat bagaimana perbandingan kecepatan loading pada platform ecommerce yang berbeda).
    • Ukuran gambar yang besar. Okelah, Resolusi gambar yang tinggi memang dapat membuat ecommerce anda mengagumkan, tapi juga dapat membuat loading ke halaman anda menjadi lebih lambat.
    • Hosting dan server yang lambat: ketika sudah sampai pada hoasting web, anda mendapatkan apa yang telah anda bayar. Perencanaan  hosting yang lambat dapat mengerem kecepatan loading maksimal situs anda.

    Bagaimana cara memperbaiki masalah di atas?

    • Upgrade hoasting anda: disarankan untuk menggunakan provider hoasting yang spesifik karena keputusan bergantung pada preferensi dan kebutuhan anda (sebagai contoh, level dukungan, harga, keamanan, dll), tapi point pentingnya adalah sudah seharusnya anda mengeluarkan budget minimal $50/bulan untuk hoasting. Karena jika kurang dari itu, kecepatan loading situs anda akan sangat mengkhawatirkan.
    • Investasikan pada CDN: CDN adalah jalan tercepat dan termurah untuk menaikkan loading situs anda secara signifikan. Bonus: CDN juga membuat situs anda lebih aman dari serangan dan hacking.
    • Optimalkan ukuran gambar dengan kompresi: ini adalah masalah besar untuk halaman produk ecommerce anda

    Chapter # 5: Konten Marketing untuk situs Ecommerce

    Seperti situs apa pun, situs ecommerce dapat meningkatkan trafik dan penjualan mereka secara signifikan dengan memanfaatkan pemasaran konten. Misalnya, situs e-commerce masak populer Williams-Sonoma.com memiliki blog yang menampilkan resep, kiat memasak, wawancara dengan koki, dan banyak lagi.

    Dengan output reguler konten top-notch, tidak mengherankan jika hompage blog mereka memiliki 66 otoritas halaman.

    Bagaimana anda dapat melakukan hal yang sama untuk situs ecommerce anda? berikut adalah paduan step-by-step untuk membuat konten mengagumkan pada situs ecommerce anda.

    STEP 1: Temukan Dimana Pelanggan Anda  Hang Out Online

    ‘Hanging out’ dengan pelanggan dapat memberikan pengetahuan tentang pemikiran, mimpi, ketakutan, dan hasrat target pelanggan anda. Jika hanging out sulit dilakukan, disarankan untuk menemukan tempat yang mereka habiskan untuk online.

    Misalnya, jika audiens target Anda terdiri dari sok kopi, periksa tempat-tempat seperti komunitas kopi di Reddit atau forum sekolah tua tentang kopi.

    STEP 2: Pelajari Kata dan Frasa yang Mereka Gunakan

    Sekarang katakanlah anda telah menemukan target pemirsa anda, saatnya ‘menguntit’ mereka. Menguntit dalam artian memahami dan memperhatikan kata maupun frasa yang mereka gunakan untuk mendeskripsikan persoalan mereka.

    Frasa itu  dapat merepresentasikan keyword yang pemirsa anda gunakan pada Google ketika mereka tidak belanja produk. Ini dapat membuat keyword yang mengagumkan untuk konten anda.

    STEP 3: Buat Sepotong Posisi Konten Sekitar Keyword

    Selanjutnya, inilah waktu untuk membuat konten terbaik di planet ini.  Adakah Jalan termudah untuk melakukan-nya? Ada, dengan teknik Skyscraper.

    Setelah menyelesaikan step #3, mulai dari atas lagi dan lakukan prosesnya lagi. Ketika anda secara konsisten mempublikasikan konten dengan rumus ini, anda dapat menemukan diri anda dengan trafik, backlink, dan pelanggan.

    CHAPTER #6 : LINK BUILDING UNTUK  SITUS ECOMMERCE

    Saat Anda mempublikasikan konten  bagus di blog situs e-commerce Anda, Anda memiliki strategi link building dunia yang Anda inginkan.

    Ya, membangun link ke konten anda dapat memberi laman produk dan kategori anda dorongan dalam hasil penelusuran Google. Namun link tersebut tidak sekuat link yang mengarah langsung ke laman produk dan kategori Anda. Tapi Anda mungkin bertanya-tanya: “Mengapa juga ada orang yang menautkan ke halaman produk?”.

    Ini adalah pertanyaan sama yang Chris Laursen (reader backlinko.com) herankan. Chris memiliki klien yang sedang berjuang dengan link building.  Lalu  Chris memutuskan untuk mencoba  metode ‘Moving Man’. Setelah mengimplementasikan strategi itu,  jumlah link ke kliennya merekah secara darmatis. Yap! Chris telah membangun banyak backlink.

    Ini adalah step-by-step yang Chris gunakan.

    STEP #1: Temuka Sumber Outdated, Moved atau Expired  

    Jika anda ingin membangun link, tidak ada yang lebih penting kecuali memiliki ‘sesuatu’ yang dapat menambah nilai pada situs orang lain.  Karena jalan satu-satunya agar seseorang memberikan backlink kepada anda adalah dengan membuat situs mereka lebih baik.  Tapi bagaimana caranya?

    Simak paduan selanjutya!

    Step #2: Temukan Sumber yang Kadaluarsa atau Tidak Bekerja

    Karena Chris bekerja dengan situs e-commerce, ia memusatkan perhatian pada perusahaan yang baru saja keluar dari bisnis. Tetapi tidak peduli apa yang Anda Jual, ada bisnis dalam industri Anda yang telah pergi… dan  memiliki ribuan link yang menunjuk ke situs lama mereka.

    Dalam banyak kasus, sebenarnya nama domainnya kadaluarsa. Ketika itu terjadi, seluruh situs diganti dengan parked pages, seperti ini:

    Karena halaman dari bisnis situs tersebut secara teknis masih bekerja (mereka tidak 404s), maka tool ‘broken link checkers’ dapat menemukan mereka.

    Meskipun domain parked sulit ditemukan daripada broken link, keuntungan dari menggunakan mereka adalah ini: Mereka mengaitkan anda dengan peluang link building yang tidak diketahui kompetitor anda.

    Sebagai contoh, Lihatlah Blockbuster.com (175.000 + link). Anda mungkin pernah dengar bahwa perentala film raksasa ‘Blockbuster’  telah ditutup beberapa tahun belakangan. Karena Video Blockbuster Video adalah nama rumah tangga, situs Blockbuster.com telah menghasilkan banyak backlink berkualitas sepanjang tahun.

    Jika anda dalam industri entertainment, Blockbuster.com adalah sebuah tambang emas yang absolute untuk link building. Tapi bagaimana cara anda menemukan sumber kadaluarsa ini? simak strategi berikut!

    Strategy #1: Domain Aftermarket Situs

    Ketika sebuah domain otoritas kadaluarsa biasanya diambil oleh domain besar pelelangan situs seperti pelelangan GoDaddy, NameJet atau Flippa pencarian domain. Domain pelelangan situs telah melakukan banyak kerja keras untuk menemukan sumber yang kadaluarsa untuk anda.

    Strategy #2: Beritakan soal penutupan bisnis, Rebrands dan  Mergers

    Google News adalah sebuah informasi  treasure tentang perusahaan yang tutup, rebrand, atau diganti nama domainnya.  Hanya masukkan pada Google News dan gunakan salah satu  string pencarian berikut ini:

    • “Chapter 7” (Chapter 7 means the company dissolved. Chapter 11 means the company is restructuring)
    • “Business closes”
    • “Has closed”
    • “Out of business”
    • “Rebrands as”
    • “Bankruptcy”

    Strategy #3:  temukan ‘parked page’

    ‘Parked page’ sangat sempurna untuk metode ‘Moving Man’. Berikut adalah cara menemukan mereka.

    “Parked Page milik GoDaddy.com” + “domain ini untuk dijual”

    Tombol ini menampilkan parjed page situs GoDaddy  yang akan dijual.

    Ini mungkin membutuhkan sedikit penggalian. Tapi jika anda cukup melihatnya dalam hasil anda akan menemukan paling sedikit satu link yang anda gunakan untuk metode Moving Man.

    Kembali pada Chris

    Ketika Chris menggali sumber yang sudah kadaluarsa, dia diperingtkan parked domain pada niche yang sama seperti kliennya (iphone cases) — edge-design.com.

    Edge Desaign digunakan untuk menjual kustom casing dari  iPhone, sebelum mereka menutupnya dengan alasan yang tidak disebutkan.   Dan itu adalah produk yang dijual oleh klien e-commerce nya.

    Chris berpikir dengan dirinya sendiri: “Jika kita tertaut ke edge design, saya bertaruh websitus lain juga”. Dan dia benar.

    STEP #2: Ambil Daftar Halaman yang Merujuk ke SumberUsang, Setelah Anda mengidentifikasi sumber yang populer tapi usang, saatnya menemukan Situss yang menautkannya.

    Tool seperti Ahrefs dan Majestic SEO dapat mempercepat proses ini (pada contoh ini digunakan Ahrefs). Cara menggunakannya, pertama dapatkan URL dari sumber yang sudah mati.  Jika itu adalah halaman individual (sebagai contoh, sebuah tool tidak dapat bekerja lagi atau perbaikan  yang tidak disediakan perusahaan lagi), enter URL halaman khusus.

    Jika semua situs telah masuk, anda dapat menggunakan URL homepage.  Jika anda menemukan halaman dengan banyak domain reffering, masuk ke  Archive.org dan lihat apa yang telah digunakan pada halaman tersebut. Lalu buatlah lagi resource yang mirip pada situs anda. Karena anda mempunyai pengganti untuk halaman yang sudah kadaluarsa, Selanjutnya, eksport eksternal link:

    Dan anda mendapatkan halaman yang tertaut ke sumber yang sudah kadaluarsa.

    Step #3. Kirim email-dapatkan link.

    Setelah semuanya selesai, sekarang waktunya memberi tahu orang-orang tentang link mereka yang sudah kadaluarsa. Cara terbaik untuk melakukannya? Dengan email outreach.

    Chris memberi tahu mereka soal link yang kadaluarsa, dan juga memberi link pengganti.  Kebetulan kalau penggantinya adalah halaman di situsnya.

    Ketika anda mengirim outreach email  (yang singkat saja sekitar 21 kata) itu akan menaikkan trafik situs orang lain-email outreach cenderung merubahnya menjadi lebih baik



    This post first appeared on Undercover.co.id, please read the originial post: here

    Share the post

    SEO E-commerce: Paduan SEO Pada Situs E-commerce Anda

    ×

    Subscribe to Undercover.co.id

    Get updates delivered right to your inbox!

    Thank you for your subscription

    ×