Hallo sahabat bacabagus…
Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, jagat maya dihebohkan dengan hadirnya flim baru Indonesia bernuansa superhero. Ya, flim itu ialah Satria Dewa: Gatot Kaca.
Flim yang disutradari oleh Hanung Bramantyo ini telah menggelar gala premiere di XXI Epicentrum, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin, 6 Juni 2022 lalu.
Saat menghadiri acara ini, crew bacabagus melaporkan, suasananya sangat ramai. Kalangan artis, masyarakat, dan para penggemar berkumpul jadi satu menyambut detik-detik diputarnya flim ini di bioskop.
Beberapa hal memang sungguh mengejutkan. Diantaranya dengan hadirnya Menteri BUMN, Erick Thohir. Ia tiba sekitar pukul 18.15 WIB dengan ditemani beberapa staf. Para penonton yang hadir sempat kaget dan banyak pula yang menyapa.
Mengenai Flim Gatot Kaca, Ia mengaku, menyambut baik kehadiran pahlawan super baru di Indonesia tersebut. Saat hadir dalam acara ia ditemani dan disambut hangat para tokoh dan pemeran flim Gatot Kaca tersebut.
Diantaranya; Rizky Nazar, Omar Daniel, Yayan Ruhiyan, hingga aktris senior Yatti Surachman, dan sutradara Hanung Bramantyo. Juga artis sekaligus politisi Eko Patrio, Pasha Ungu, dan Dessy Ratnasari.
“Saya senang, Indonesia punya superhero baru. Mudah-mudahan ini menjadi sebuah hal yang bisa terus dikembangkan karena sudah waktunya industri kreatif di Indonesia semua bisa berkembang,” kata Erick Thohir, dilansir dari beberapa sumber.
Ia mengajak masyarakat yang hadir untuk terus mendukung industri film nasional yang berpotensi luar biasa itu. Karena bagi dia, flim ini tak hanya dari cerita filmnya yang bagus, tapi masyarakat juga bisa menikmati lagu, alur cerita, dan merchandisenya yang tak kalah menarik.
“Inilah Multiplatform Story Telling yang tidak akan putus. Apresiasi masyarakat harus terus kita rangsang agar melalui industri hiburan, salah satunya film nasional, kita bisa menjadi pop culture country,” katanya melanjutkan.
Erick Thohir memberi contoh Korea Selatan, di mana dunia entertainmentnya disukai secara global. Tidak saja film dengan K-Drama dan K-Movie-nya, tapi juga musik yang dikenal dengan K-Pop.
Pihaknya menjelaskan, ada sebuah konsep multiplatform story telling untuk membangun industri film nasional agar terus terdorong. Supaya sebuah film tak hanya disukai dari sisi tontonan semata. Namun, sebuah Film harus mampu menciptakan tren sebagai kekuatan sehingga daya tarik dan nilai jualnya tidak akan terputus.
“BUMN siap memberikan dukungan. Kita memiliki PFN (Produksi Film Negara) atau juga Telkom dan Telkomsel sebagai aggregator untuk mendukung konten lokal agar terus berkembang. Kita punya pasar yang besar dan jika meledak di dalam negeri, maka hal itu akan berpengaruh ke seluruh dunia. Kuncinya, harus kreatif,” ucap Erick Thohir.
