Hari Senin, 06 Juni 2022 awan mendung bergelayut di beberapa wilayah Ibu Kota Jakarta. Tak terkecuali di wilayah Stasiun Pasar Senin. Pagi itu, crew bacabagus tiba di Stasiun sembari menunggu grab car yang dipesan melalui gadget pintar.

Hari itu adalah hari yang kiranya ditunggu-tunggu banyak orang. Bagaimana tidak? Hari itu adalah hari dimana serangkaian acara Gala Premiere Film Satria Dewa: Gatot Kaca digelar. Masayarakat, para penggemar, para artis, para aktor serta tim internal dari film berkumpul jadi satu.

Gala premiere dari film dengan salah satu jargo bertagar ‘ini jagoan kita’ itu dipusatkan di Mall Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. Crew bacabagus hadir siang hari, tepat sebelum serangkaian acara inti dimulai.

Agenda ini terlihat cukup semarak. Ribuan orang berdatangan silih berganti. Makin sore, pengunjung makin memadati area mall. Apalagi saat malam hari, tambah rame lagi. Memasuki area, pengunjung disambut oleh gerbang bertuliskan Satria Dewa: Gatot Kaca dengan gambar Gatot Kaca dan Aswatama di samping kanan kirinya.

Dibalik dedaunan, gerbang itu terlihat epik dan fotogenik. Tak sedikit dari pengunjung yang mengabadikan dirinya berfoto di area gerbang. Setelah memasuki gerbang, ada beragam pameran yang disuguhkan.

Disebelah kiri, berjajar beragam barang dan koleksi Bernuansa Gatot Kaca. Mulai; permen, minuman kaleng, koin, patung, dan senjata. Satu hal yang menarik adalah ditampilkannya patung setengah dada dari gatot kaca, senjata brajamusti, senjata konta wijaya, dan senjata chakra sudarsana.

Adapun disebelah kanan, terdapat layar kaca yang menampilkan cuplikan video bernuansa gatot kaca. Uniknya, layar ini juga menampilkan permainan game dari flim gatot kaca. Di sebelah layar ada banner besar bernuansa gatot kaca, dimana di bawahnya terdapat logo-logo sponsor. Di area ini juga beberapa kali digunakan untuk berfoto.

Lalu paling ujung, terdapat logo dan gambar dari gatot kaca dan korawa. Desainnya lebih menarik karena bisa menyala saat malam hari. Gatot kaca logonya menyala kuning, sedangkan korawa logonya menyala merah. Dari pantauan kami, backdrop bernuansa gatot kaca atau korawa inilah yang lebih diminati. Karena saat malam hari, keduanya makin menyala.

Lalu lalang para pengunjung di dalam ruangan pun tak kalah ramainya, satu persatu dari mereka bergantian membeli tiket nonton. Para pemeran juga mulai terlihat berseliweran memasuki ruangan. Nyatanya, sore itu digelar konferensi pers. Semua tim internal duduk di atas panggung. Ada sang sutradara Hanung Bramantyo, pemeran utama Rizky Nazar, Yayan Ruhian, Cecep Arif Rahman, Yasmin Napper, Omar Daniel, dan lain-lain.

Satu persatu pertanyaan mulai dilontarkan. Baik itu kepada sutradara, produser, dan para aktor. Film ini dilahirkan dengan konsep baru yang lebih kekinian. Hanung menyampaikan, film ini nuansanya sejarah berkonsep gen atau titisan.

Meski demikian, hal-hal penamaan yang sudah paten dalam sejarah itu tidak dirubah. Seperti nama senjata dan nama tokoh. “Intinya, yang ingin kita ceritakan adalah gen pandawa tidak selalu baik dan gen korawa tidak selalu jahat. Ada konsep yin dan yang,” tuturnya.

Satu hal yang bisa kita pelajari adalah, sebaik-baiknya manusia pasti ada sisi buruknya dan seburuk-buruknya manusia pasti ada sisi baiknya. Itulah kiranya pesan yang ingin disampaikan dari film Gatot Kaca ini.

Para aktor juga bercerita tentang tantangan dan lamanya latihan yang dijalani untuk bisa berperan mendekati sempurna. Tak lain juga aksi dari pemeran utama Rizky Nazar berkelahi dengan Yayan Ruhiyan yang berperan sebagai Beceng.

Hari berganti malam, suasana di Mall Epicentrum makin ramai. Para aktor dan internal berganti busana lebih modis. Ada yang memakai gaun, jas, dan lain-lain. Mayoritas bertemakan batik. Hadir juga group band Kotak sebagai pencipta lagu berjudul ‘Hantam’, lagu yang dipakai soundtrack dari flim gatot Kaca sendiri.

Di dalam area gedung bioskop, para pengunjung tak segan menyegat para artis dan aktor pemain untuk dimintai foto bersama, tanda tangan, atau video ucapan. Ya, mumpung bisa ketemu kali ya. Bersyukurnya, mereka dengan suka rela mau meladeni keinginan para penggemarnya.

Di acara ini, memang banyak artis lain yang datang. Bahkan, pejabat pemerintah pun sebagian ada yang datang loh. Erick Thohir Menteri BUMN misalnya. Tak sedikit dari mereka memberi apresiasi untuk penayangan flim ini. Mereka berharap dengan inovasi anak bangsa dengan memadukan konsep sejarah dengan masa kini, industri kreatif bisa semakin diminati.

Mereka yang hadir, berkesempatan menonton film ini lebih dulu dari jadwal penayangan di tanggal 09 Juni 2022. Terutama crew bacabagus juga berkesempatan menonton film ini tiga hari lebih cepat dari jadwal tayang.

Menurut kami, film ini cukup bagus meski tak terpungkiri akan banyak anak muda yang asing dengan penamaan-penamaan zaman sejarah. Namun, dengan film perdananya dari Satria Dewa, kami akan menjadi bagian dari orang yang menunggu karya flim selanjutnya yang akan dihasilkan. Sukses terus Satria Dewa….