Hallo sahabat bacabagus…
Akhir-akhir ini milenial indonesia di berbagai daerah mengalami fenomena-fenomena yang terjadi pada belahan dunia. Siapa milenial yang tidak pernah menonton drama korea? Pasti kebanyakan milenial di Indonesia pernah menontonnya.
Dikemas dengan alur yang unik, pemain yang cocok dalam perannya, drama korea menjadi idola di kalangan milenial tanah air. Selain menyuguhkan budaya korea yang aestetik, mereka juga memamerkan aktor dan aktris yang sangat baik dalam menjalankan perannya.
Banyak milenial indonesia yang saat ini sedang Hallyu Fever atau demam korea. Mungkin diantara milenial bertanya-tanya apasih enaknya nonton drakor?
Ya kembali lagi ke masing-masing personalnya. Diantara milenial yang “terkena” Hallyu Fever ialah kaum perempuan. Dikutip dari Kompas.com, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, diantaranya :
- Adanya korean wave
- Mengarah pada ikatan emosional
- Penetrasi pada platform digital
- Ceritanya yang menarik
Fenomena ini terjadi cukup lama di indonesia. Dimana banyak mereka yang menjadi fans sejati para aktor ataupun aktris korea tersebut. Dikutip dari Tribunnews.com, dosen program studi bahasa dan kebudayaan korea Universitas Indonesia (UI) Eva Latifah Phd menyebut, ada sebuah kebanggan sebagai bagian dari asia karena selama ini selalu budaya barat mendominasi dalam budaya indonesia.
Ada juga faktor kejenuhan dalam menghadapi pandemi covid 19 ini, dimana semua dilakukan from home. Disela kesibukan mereka yang jenuh ini mereka mendapatkan “healing” online melalui Drama Korea Tersebut.
Tak heran fenomena ini sudah lama “menyerang” milenialis tanah air. Tak hanya milenialis tanah air, ternyata Menteri Keuangan Tanah Air juga suka melihat drama korea tersebut.
Ya betul, Ibu Sri Mulyani bercerita, sering menonton Drakor di waktu senggang. Pada saat itu drama yang sedang naik daun berjudul Crash Landing On You. Menurutnya, Drakor tersebut memiliki alur cerita dan makna yang bagus untuk diikuti.
Dikutip dari Sindonews.com, Sri Mulyani mengatakan, “I think is Good. Ada sedikit nyindir karena saya public policy maker, jadi saya penasaran bagaimana Korea Selatan ngomongin Korea Utara karena film itu propaganda,” kata dia dikutip dari podcast Deddy Corbuzier.
Setelah ditelaah Hallyu Fever bisa menyerang siapapun, tak terkecuali pejabat pemerintah yang notabene selalu sibuk mengurus Negeri ini. Berbagai pengaruh dari luar seyogyanya kita saring terlebih dahulu, ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari drama korea tersebut. Seperti halnya kisah kehidupannya yang memberikan moral positif seperti: bekerja keras, hemat dan pantang menyerah.
Dari berbagai kisah tersebut juga bisa mengontrol emosional kita agar menjadi lebih baik di dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga bisa menginspirasi. (*)
