Serangan Pearl Harbor mengejutkan Amerika Serikat dan menjadi pemicu bagi mereka untuk secara resmi memasuki Perang Dunia II sebagai pihak yang terlibat dalam konflik.

Serangan Pearl Harbor mengejutkan Amerika Serikat dan menyebabkan kemarahan dan kekecewaan yang besar di negara itu. Keesokan harinya, Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt, menyampaikan pidato yang dikenal sebagai "Infamy Speech" di depan Kongres AS, meminta mereka untuk menyatakan perang terhadap Jepang. Amerika Serikat kemudian masuk ke dalam Perang Dunia II, bergabung dengan Sekutu dalam perjuangan melawan Axis Powers.

Serangan Pearl Harbor memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah Perang Dunia II dan mengubah arah konflik tersebut. Itu juga mengilhami semangat nasionalisme dan patriotisme di Amerika Serikat, serta mempersatukan negara dalam upaya perang. Serangan ini dianggap sebagai salah satu momen paling penting dalam sejarah Amerika Serikat.

Setelah serangan Pearl Harbor, Amerika Serikat berusaha mengembangkan senjata baru yang memiliki kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu bom atom. 

Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama yang diberi nama "Little Boy" dijatuhkan oleh pesawat Amerika B-29 yang bernama Enola Gay di kota Hiroshima, Jepang. Ledakan tersebut menghancurkan sebagian besar kota dan menyebabkan kematian sekitar 140.000 orang secara langsung atau tidak langsung.

Hanya beberapa hari setelah serangan di Hiroshima, pada tanggal 9 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua yang diberi nama "Fat Man" di kota Nagasaki, Jepang. Lebih dari 70.000 orang tewas akibat ledakan tersebut.

Serangan dengan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki menjadi peristiwa penting dalam sejarah, karena ini adalah satu-satunya kali dalam sejarah dunia di mana senjata nuklir digunakan dalam konflik. Akibat penggunaan bom atom ini, Jepang menyerah secara tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945, yang menandai berakhirnya Perang Dunia ke II