Gula Darah tinggi atau dalam dunia medis disebut hiperglikemia merupakan kondisi di mana kadar insulin dalam darah meningkat secara tidak normal. Hiperglikemia merupakan ciri khas yang biasanya muncul pada penderita diabetes, baik itu pada diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2. Kondisi ini merupakan kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi pada organ tubuh lainnya.

Kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan keadaan darurat medis seperti ketoasidosis diabetik (DKA) atau sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik (HHNK) atau disebut juga hyperosmolar hyperglycemic syndrome. 

Cara mengetahui kadar gula darah bisa dilakukan dengan menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena atau sampel darah dari jari. Sampel darah tersebut kemudian dapat diukur di laboratorium, dengan alat tes darah, atau dengan menggunakan glukometer, yaitu alat kecil yang berfungsi untuk mengukur kadar glukosa dalam darah tanpa perlu ke dokter. Anda bisa membeli glukometer di apotek maupun toko online. 

Gejala gula darah tinggi

Pada umumnya, seseorang bisa dikatakan memiliki hiperglikemia atau gula darah tinggi jika kadar gula dalam darah mencapai di atas 180-200 mg/dL. Biasanya, penderita hiperglikemia akan mengalami gejala-gejala medis lainnya. Gejala yang paling utama dan sering muncul adalah sering buang air kecil dan selalu merasa haus. Gejala lain yang dapat terjadi pada penderita gula darah tinggi di antaranya adalah:

• Sakit kepala 
• Kelelahan
• Penglihatan mulai kabur
• Masalah dengan berpikir dan sulit berkonsentrasi
• Sering kesemutan
• Luka sulit sembuh
• Terbakar sinar matahari yang akan menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan gula darah
• Beberapa orang yang memiliki diabetes dan peningkatan gula darah juga memiliki sensitifitas pada kafein
• Penyakit gusi yang merupakan salah satu komplikasi diabetes dan bisa membuat gula darah naik
• Susah tidur dan menyebabkan penggunaan insulin yang kurang efisien.

Penyebab gula darah tinggi

Sejumlah kondisi medis dapat menyebabkan hiperglikemia, tetapi yang paling umum penyebabnya adalah diabetes mellitus. Pada tahun 2020, Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan pada pasien diabetes. Prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen atau terdapat 10,8 juta orang yang menderita diabetes.

Pada penderita diabetes, kadar glukosa pada darah meningkat. Hal ini disebabkan karena jumlah insulin dalam tubuh tidak mencukupi atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. Biasanya, pankreas akan melepaskan insulin setelah makan dan membuat sel-sel dalam tubuh memanfaatkan glukosa sebagai bahan energi. Insulin ini lah yang menjaga kadar glukosa darah normal.

Pada penderita diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin karena adanya kerusakan sel-sel pada pankreas. Sementara diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif karena itu glukosa tidak diubah menjadi energi dan menyebabkan kadar gula darah semakin tinggi.

Gula darah tinggi tidak hanya disebabkan oleh diabetes. Kondisi medis lain juga dapat menyebabkan kondisi tersebut. Di antaranya adalah:

• Pankreatitis (radang pankreas)
• Kanker pankreas
• Hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif)
• Sindrom Cushing (peningkatan kadar kortisol darah)
• Tumor yang tidak biasa yang mengeluarkan hormon, termasuk glukagonoma, pheochromocytoma, atau tumor yang mensekresi hormon pertumbuhan
• Stres berat pada tubuh, seperti serangan jantung, stroke, trauma, atau penyakit parah lainnya dapat menyebabkan hiperglikemia sementara
• Mengambil obat-obatan tertentu, termasuk prednison, estrogen, beta-blocker, glukagon, kontrasepsi oral, fenotiazin, dan lain-lain, dapat menyebabkan gula darah tinggi.

Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), seseorang bisa dikatakan memiliki hiperglikemia atau gula darah tinggi jika kadar gula dalam darah mencapai di atas 300 mg/dL. Perlu diketahui bahwa batas gula darah normal adalah di bawah 100 mg/dL dalam keadaan tidak makan selama kurang lebih 8 jam. 

The post Penyebab dan Gejala Gula Darah Tinggi appeared first on Informasi Kesehatan Mancanegara.