Setengah tahun ini Aurum memperbudak sepenggal Manusia Mulia. Pencapaian magnifius bagi secarik logam cadas yang stabil tampil di wacana perbuaran fiesta investa.
Betapa nilainya tiada kenal lelah menatap matahari. Habis menunjam pegal tengkuknya karena meratapi sang surya, ia pun terus meranah, menanjak, dan meraih selaput Aldebaran. Hilang isian kamus lelah darinya.
Puncak Kerinci menjadi sejarahnya sebelum menggoyang altituda sang bolabola helia. Ia terus bergerilya menuju atap nebula tanpa lindungan badja.
Aurum Aurum nan rupawan.
Aurum selihai tani yang merabas tumbuhan sampai akarnya demi komoditi negara. Seperti penghapus raksasa yang meringis tipis sejarah si manusia mulia.
Si mulia mulamula mencinta bentuk kurva aerodinamika yang bisa menjenggal awan dan bertransfer berlokasi dinamika. Ia mencinta Cathy, Khatarya, Elmira, Jesshita dan Arasya.
Momen kini ia seringkali meringis lembaran bombay dengan Salma, Jaya dan Golidagarim; terbuai visi jauh yang tiada tercapai daya sumbat udara aerodinamika maupun kereta kuda via Antoinetta.
Ratusan beratnya setara rindu langit biru dan bahana ionion asing.
Ratusan rasanya tumbuh produktif di negara Pseudo-Kapitalis..saatnya kita main petak umpet di balik punden berundak yang tidak disanjung masa restorasi.