Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Ego Tunda Di Bawah Rotunda


KOMPLEKSITAS YANG SEDERHANA.


Hanya kamu, keluarga dan temanteman yg membuat saya bertahan di kota ini.

Saya bisa gila dengan segala kesulitan akses menuju taman alam dan udara segar. Saya menutup mata. Saya bermanja ke kuda dan meminjam kacamatanya. Saya berkonsentrasi memupuk prestasi beriringan dengan monetari untuk beranjak dari kota ini.......gila.

Kota gila. Saya tahu obat untuk menggelitik syaraf saya adalah berjalan dan aktif di luar, bergerak, tanpa penyejuk buatan. Di mana bisa ditemukan barang langka itu? Jalan surabaya terlalu padat dengan perintilan benda solid...bukan partikel berfasa kecil bertungkai kembar lingkaran sempurna.

Saya rindu berjalan tak bertuan...saya rindu mengendus embun yang menghantui pagi dan menembus seluruh entitas yang berhampar menujunya.. Saya rindu menyusur jalan yang tak bertuan dan asing di kotak kepala neuron saya.. Saya rindu menulis rasa dengan detail yang tertera di syaraf saya.. Sampai syaraf saya tak bisa merespon gangguan halus dalam rongga nafas..

-------

Lelah lama menerka kelana, melolong dan memahat gaung guna meranah lorong. Gelombang masih memenuhi dinding berlubang kecil, meratakan sempurna dengan pisau selai kacang hazel dengan hatihati. Selang selongsong senantiasa penuh bak kacang polong. Tiada menyisa lubang untuk bernafas wawas diri dan dunia. Bereksperiman yang kami suka diramaikan oleh segala penikmatnya.

Retakan stabilitas tubuh akhirnya menjadi formasi syukur namun gaduh.
Para pelaku jasa pengeboran menerima ujian berat untuk membuat lubang sebesar kacang polong secepat kilat mencatat anti-gravitasi ke langit surga. Sesempit terusan Suez yang belum terkontaminasi arwah bajak laut; setipis selaput fortifikasi kaum Kartini.

Betapa berharga dua hari ini.

Selancar Ciliwung semua mengalirkan rasa dan daya yang memicu hangat lajur darah. Menitahkan dalam sebuah wadah mengenai rasa dan daya yang terabaikan dan tertunda. Sangat diketahui bahwa tunda tidak pernah bisa bersaing dengan cantik lestari sang tundra. Tunda tiada manfaat di akal yang sehat. Namun arah angin senantiasa bertiup membentuk azimut yang sering lebih sesuai dengan ego kita.

Ego Tunda di Bawah Rotunda.

Berpayung tudung semerta berlukis cahaya. Mengurung ego dan penjara sang tunda.






This post first appeared on LUSTY SOJOURN OF CONTENTMENT, please read the originial post: here

Share the post

Ego Tunda Di Bawah Rotunda

×

Subscribe to Lusty Sojourn Of Contentment

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×