Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Perang di Georgia (?)

PADA REVOLUSI MATAHARI YANG TAK BERBILANG.


Lucunya malam itu saya berkata secara maya untuk kunjungi ibukota Georgia.

"Cell penjara blok mana lo?", ketik si teman yang belepotan nulis "sel" dalam ejaan bahasa Inggris.

"C-22.", tangkis saya.

Sepermilisekon, setting bilik chat itu menyeruak cahaya pekat di mata, mentransportasikan si penghobi ketik berantai ini di lokasi baru.

Telungkup; lalu merayap. (Lho?)

Otomatis telungkup menuju pojokan ruang yang tergumul sampah serutan pensil campur debu nuklir, bersama wanita berrambut kasar yang duluan sampai.

(Kok bisa ada sisa partikel sinar Gamma?)

Poni lempar saya terasa hangat. "Cesss" bunyinya. Sinar itu menerusuk jendela fibre glass berbalapan dengan kecepatan cahaya Helium.

(Ini sinar matahari atau pesta radiasi?)

(Di mana saya?)

Sinar itu redup seiring dengan sang matahari malu-malu untuk permisi.

Wanita tadi, yang rambutnya kasar tergerai seperti sisa kepangan sejak jaman Jurassic, sepertinya pekerja juga seperti saya. Bajunya kemeja khaki berlengan panjang yang digulung sampai siku, berdebu, celananya coklat panjang.


"Nah kita sudah aman.", tukas wanita itu sambil berdiri.
"Nah, di sebelah ini, adalah gedung 1000 tingkat bekas penyiksaan.", lanjutnya.

(Gilaa! Saya cuma bisa melihat kehampaan di dalam gedung itu. Bergidik! Kenapa ga sekalian bilang itu black hole sih mbak?")

Habis itu perang dimulai lagi.

Kami harus menghindari beberapa instansi dan mobil label tertentu. Jalan raya penuh dengan partai.

Dari sebuah pasar, saya berpisah dengan kekasih. Entah dia atau saya yg salah menganalisa, saya salah arah untuk jalan pulang.

Hampir pun dibidik oleh mobil tentara raksasa. Telungkup dan tidak kena.

Saya telpon lagi dia dengan pulsa seadanya, Dia berkata untuk menuju ke "RUE DE..", padahal saya hanya bisa melihat plang hijau bertuliskan "Jalan".


(Dia di mana? Ini negara apa sebenarnya? Indonesia? Georgia? Perancis?)

Lantas saya berlari menyusur balik pasar itu. Berharap sampai pada posisi ground zero guna mentraksi jejak kaki kekasih saya, menuju ke arah yang sama.

Saya tergopoh-gopoh, ingin segera sampai di tempat saya terpisah.

Namun gopohan itu berubah menjadi engahan. Rambutpun basah berbulir keringat dan menghiasi pipi.

Gatal rasanya pipi ini, ingin bercermin.

(Ohya, tadi malam saya habis makan cumi-cumi Mbah Jingkrak dan ikan pari. Mungkin alergi)

Cermin, wahai sobat. Mengapa kamu mengejutkan saya dengan refleksi wajah bengkak merah dan bermahligai nanah? Pengelihatan saya nyaris terhalang. Perkembangan bengkak itu meminjam fungsi eksponensial. Seperti monster..makin memerah, beruntus dan gatal.

(Obat alergi Claritin saya tertinggal di kantor yah? Aduh!)

Di bangku kayu memanjang, ada sederet pak-pak, bu haji bersandar di sebuah counter apotik Century seadanya. Tapi sudah tutup di pukul sebelas ini.

Ada ibu-ibu berpakaian serba ungu, bu haji yang berhijab pastinya; pak haji berkaos kutung putih, sarung motif kotak berbau nyong2..sisanya tampak bapak-bapak berpakaian seragam bertiga dan duduk dempetan kayak kembar siam.

(Mata saya nyaris tak bisa melihat! Gila nihh!!)

Luapan neon putih nyaris tidak menyilaukan mata lagi. Terlalu rapuh fungsi retina membiaskan cahaya. Terhalang gerhana bualan yang gatalnya makin tak terbayangkan.

Pak haji yang nomer dua dari kiri membolehkan saya mengambil obat, dengan syarat melewati Walk In Interview.

(Whaat? Macam cari kerjaan ajaa. Saya sangat butuh CLARITIN, ahoraaaaaa!!)

Sambil mengerek pintu garasi apoti, iya berkata, "Mbak coba telapaknya nempel ke jemari saya. Terus angkat tangannya."

Bodohnya saya nurut.

(Bapak ini sinting yaa? Ngapain dia meraba bawah ketiak dan samping dada saya??!!)

Namun saya tegaskan,

"Boleh apa gak nih pak!!!!!!"

Ternyata gak boleh...


....
Ternyata waktu menujukan pukul 06.12..

HOAHM.

Nyalain lampu, gosok gigi, cuci muka, buang air kecil diselingi buang angin.....alias rutinitas pagi.

Ohayou Gozaimasu.





This post first appeared on LUSTY SOJOURN OF CONTENTMENT, please read the originial post: here

Share the post

Perang di Georgia (?)

×

Subscribe to Lusty Sojourn Of Contentment

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×