Secara umum, kalibrasi dilakukan untuk memberikan validasi pada Alat Ukur dan menyatakan bahwa alat ukur tersebut sudah akurat sebagaimana yang ditunjukkan. Proses kalibrasi ini dilakukan pada berbagai alat ukur guna memverifikasi akurasi dari alat ukur tersebut. Rumus kalibrasi yang digunakan pun pastinya berbeda-beda untuk setiap alat ukur yang digunakan.
Faktor Kesalahan Pengukuran dan Rumus Kalibrasi untuk Menunjukkan Akurasi Pengukuran
Secara umum, sebenarnya setiap hasil pengukuran tidaklah menunjukkan hasil yang absolut. Ada keterbatasan dari berbagai faktor yang menyebabkan ketidakabsolutan tersebut. Maka yang digunakan adalah hasil pengukuran yang paling mendekati harga geometris objek tersebut. Meskipun demikian, terkadang juga tetap ada penyimpangan hasil pengukuran atas alat ukur yang dengan hasil ukur yang sudah dianggap benar tersebut.
Kesalahan atau penyimpangan hasil ukur tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti faktor alat ukur itu sendiri, faktor lingkungan hingga faktor manusia. Karena itu, dibutuhkan proses kalibrasi pada setiap alat ukur dengan menggunakan rumus kalibrasi yang berbeda untuk setiap alat ukur. Sehingga kemudian diperoleh hasil yang benar-benar valid. Nah, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan pengukuran tersebut antara lain sebagai berikut.
- Kesalahan Karena Alat Ukur
Kesalahan pengukuran yang pertama bisa terjadi karena faktor alat ukurnya. Kesalahan pengukuran ini apabila tidak diperhatikan dan diperbaiki, maka sifat merugikan yang ditimbulkan dari kesalahan-kesalahan tersebut akan menyebabkan ketidakvalidan.
Maka dari itu, sebelum digunakan untuk melakukan pengukuran, alat ukur akan terlebih dahulu menjalani proses kalibrasi. Selain menghindari kesalahan serta memastikan validasi kebenaran skala pada alat ukurnya, juga untuk mencegah sifat merugikan yang ada pada alat ukur seperti kepasifan, kestabilan nol dan lainnya.
- Kesalahan Karena Benda Ukur
Setiap benda yang diukur tidak selamanya memiliki sifat pejal atau pasti. Ada pula benda ukur yang sifatnya cenderung elastis, atau benda-benda yang akan mengalami perubahan bentuk apabila mendapat tekanan. Faktor inilah yang juga sering menjadi penyebab kesalahan ukur. Karenanya, selain melakukan kalibrasi pada alat ukur, perlakuan pada benda yang diukur ini pun diperlukan agar didapat hasil pengukuran yang valid.
- Kesalahan Karena Manusia sebagai Pengukur
Tidak hanya alat ukur dan benda yang diukur saja, manusia sebagai pengukur juga sering menjadi faktor penyebab kesalahan pengukuran. Maka selain memastikan alat ukur sudah dikalibrasi, perlakuan pada benda ukur sudah tepat, pengukur juga harus dalam kondisi yang baik agar bisa melihat hasil ukur yang akurat.
Kesalahan pengukuran akibat faktor pengukur ini bisa jadi karena kondisi pengukur yang tidak dalam keadaan fit, metode atau rumus pengukuran yang digunakan tidak tepat, hingga kesalahan saat membaca skala hasil pengukuran. Karena itu, untuk menghindari hal-hal tersebut, menjadi pengukur juga harus memiliki spesifikasi khusus.
- Kesalahan karena Lingkungan
Faktor terakhir yang menyebabkan terjadinya kesalahan pengukuran adalah karena faktor lingkungan. Kondisi ruang pengukuran atau laboratorium tempat pengukuran dilakukan harus dipastikan kondusif, dalam keadaan terang, bersih dan tidak ada gangguan. Karena gangguan-gangguan kecil saja dapat berakibat pada kesalahan dalam pembacaan skala alat ukur.
Demikian tadi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan pengukuran. Proses kalibrasi hanya satu dari sekian metode yang digunakan dalam mencegah terjadinya kesalahan tersebut. Penggunaan rumus kalibrasi yang benar pun diperlukan agar hasil kalibrasi alat bisa tepat sehingga tidak terjadi kesalahan saat pengukuran. Sementara rumus untuk kalibrasi yang digunakan berbeda-beda untuk setiap jenis dan alat ukur yang akan dikalibrasi.
