Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Volume sampah di Kota Bandar Lampung meningkat hingga 400 ton per hari selama libur lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Para petugas kebersihan tetap berjibaku mengangkut Sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung meskipun momen hari raya. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Ahmad Husna mengatakan peningkatan volume sampah selama lebaran cukup signifikan. Per hari sampah meningkat 300-400 ton atau 40 persen. 

"Sekitar 40 persen peningkatan sampah saat perayaan Idul Fitri sampai dengan terakhir libur cuti lebaran kemarin. Nah mulai hari ini sudah mulai berangsur normal kembali," kata Ahmad, Selasa (16/4/2024). 

Untuk mengatasi peningkatan volume sampah tersebut, Ahmad Husna mengaku melakukan penambahan jam kerja petugas kebersihan selama Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Kemarin jam kerja yang kita tambah, jadi di saat yang lain cuti atau libur, petugas kebersihan tetap bekerja malah menambah shift kerja dan menambah kendaraan angkutannya. Ini dilakukan untuk menjaga kebersihan Kota Bandar Lampung," jelasnya.

Sementara pada momen Bulan Suci Ramadan kemarin, DLH Kota Bandar Lampung mencatat volume sampah yang masuk ke TPA Bakung naik 200 ton per hari.

"Biasanya sampah yang masuk itu 800 ton per hari dan ini naik 5 persen dari biasanya," kata Ahmad Husna.

Menurutnya, kenaikan volume sampah menjadi 1.000 ton per hari karena saat bulan Ramadan pola konsumsi masyarakat meningkat dari hari biasa sehingga mengakibatkan adanya peningkatan volume sampah.

"Yang paling banyak ditemukan selama bulan puasa yakni sampah makanan dan kemasannya," ungkap dia.

Pada bulan puasa, DLH pun telah meminta agar masyarakat membuang sampah pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan dan tidak membuang di sembarang tempat.

"Kalau sudah dibuang di lokasi-lokasi seperti tempat pembuangan sementara, nanti petugas kebersihan yang akan mengangkutnya ke TPA Bakung," kata dia.

Husna menyebutkan bahwa DLH Bandar Lampung juga telah bekerja sama dengan 10 bank sampah guna menangani persoalan sampah di kota setempat. 

"Kesepuluh bank sampah, lokasinya tersebar ada di Unila, Kemiling, Panjang dan Sukabumi. Dengan adanya bank sampah ini tentu harapannya dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Bakung," kata dia.

Selain itu lanjutnya, DLH Bandar Lampung juga menggandeng peternak magot untuk mengelola sampah makanan.

“Kami rasa itu semua cukup membantu mengatasi permasalahan sampah di kota ini," ucapnya. (*)