Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Orasi Ilmiah di Universitas Saburai Lampung, Prof Rokhmin: Alumni Perguruan Tinggi Harus Kompeten di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri mengatakan para alumni perguruan tinggi harus mampu menguasai Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (Iptek) serta memiliki analisis yang kuat untuk mendukung pembangunan menuju Indonesia emas 2045.

Hal tersebut disampaikan Prof Rokhmin saat menyampaikan orasi ilmiah nya dalam acara wisuda program Magister dan Sarjana di Universitas Saburai Bandar Lampung. Ia mengatakan terdapat 12 kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan keahlian yang dibutuhkan di jaman sekarang.

Kelompok Iptek yang pertama yakni berbagai jenis Iptek yang berkaitan dengan teknologi dan manajemen untuk memproduksi semua jenis produk dan jasa untuk memenuhi 5 kebutuhan dasar manusia secara produktif, efisien, berdaya saing, inklusif (berkeadilan), ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable).

"Diantaranya di bidang pangan dan minuman seperti pertanian, peternakan, perikanan, teknologi pengolahan pengemasan pangan, dan bioteknologi, lalu sandang seperti serat, tekstil dan produk tekstil,  papan perumahan dan bangunan lainnya, kemudian kesehatan seperti kedokteran, gizi, olahraga dan pendidikan," ujarnya, saat menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Saburai, Senin (23/10/2023).

Kedua, yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier manusia. Kebutuhan sekunder antara lain berupa, kelengkapan dan peralatan rumah tangga serta dapur seperti mebel, kitchen set, AC, dan TV HP, komputer, sepeda motor, mobil, kapal laut, dan pesawat udara.

"Jenis IPTEK yang mendasarinya adalah teknologi industri semiconductor dan chips. Adapun kebutuhan tersier antara lain mencakup, perawatan kebugaran (wellness), kecantikan, rekreasi, pariwisata, dan ‘medsos’," sambungnya

Baca juga : Orasi Ilmiah di Universitas Saburai Lampung, Prof Rokhmin: Indonesia Defisit Pemimpin Bangsa yang Kompeten

Ketiga, yang terkait dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan laut, bandara, air bersih, bendungan, jaringan irigasi, jaringan listrik, jaringan pipa gas, dan kabel di bawah laut.  Keempat, yang terkait dengan transportasi, komunikasi, dan konektivitas digital.

"Kelima, yang terkait dengan aspek HANKAM (Pertahanan dan Keamanan) termasuk industri pertahanan.  Keenam, yang terkait dengan eksplorasi, eksploitasi (produksi), pengolahan, transportasi, dan distribusi berbagai jenis mineral dan bahan tambang dan galian," lanjutnya

Ketujuh, terkait dengan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, transportasi, dan distribusi beragam jenis energi. Contoh energi yang tidak terbarukan (non-renewable energy) termasuk minyak, gas, dan batubara dan yang terbarukan (renewable energy) seperti energi matahari, angin, dan lainnya.

Kedelapan, yang terkait dengan teknologi dan manajemen lingkungan supaya pembangunan ekonomi dapat berlangsung secara berkelanjutan. Ini meliputi, perencanaan tata ruang wilayah (RTRW), pengendalian pencemaran, konservasi keanekaragam hayati (biodiversity) pada level (tingkat) genetik, spesies, dan ekosistem.

"Kemudian cara-cara mengubah bentang alam, mendesain, dan membangun infrastruktur serta bangunan yang sesuai dengan struktur, karakteristik, dan dinamika lingkungan alam (design and construction with nature)," jelasnya.

Kesembilan, yang terkait dengan mitigasi dan adaptasi terhadap Perubahan Iklim (Global Climate Change), gempa bumi, tsunami, bencana hidrometri (seperti banjir, erosi, dan longsor), badai, dan bencana alam lainnya.

"Kesepuluh, terkait dengan beragam jenis teknologi yang lahir di era Industri 4.0 sejak awal abad-21 ini sebagaimana telah saya uraikan sebelumnya, yakni IoT, AI, Blockchain, Cloud Computing, Robotics, semikonduktor, chips, Nanoteknologi, dan Bioteknologi," lanjutnya.

Kesebelas, yang terkait dengan manajemen pembangunan ekonomi, investasi, bisnis, dan perdagangan. Keduabelas, yang terkait dengan ilmu-ilmu dasar yang dibutuhkan sepanjang masa, termasuk untuk mendukung pengembangan kesebelas kluster IPTEK di atas. Contoh matematika, fisika, kimia, biologi, engineering, metalurgi, geologi, geodesi, hukum, dan politik.

Baca juga : Orasi Ilmiah di Universitas Saburai Lampung, Prof Rokhmin : Kedaulatan Pangan Salah Satu Indikator Utama Menuju Indonesia Emas 2045

"Adapun profil alumni Perguruan Tinggi yang dibutuhkan di abad-21 adalah mereka yang memiliki 8 karakter berikut. Pertama adalah kompeten pada bidang Iptek dan seni (program studi) yang ditempuh selama kuliahnya. Kedua, memiliki kemampuan analisis, sintesis, kritis, kreatif, inovatif, dan problem solving," terangnya

Ketiga, menguasai dan terampil menggunakan teknologi digital termasuk komputer, HP, dan gadget lainnya. Keempat, memiliki soft skills seperti dapat memelihara dan memompa motivasi diri, adaptive (cepat belajar dan menyesuaikan diri dengan hal baru), agile (gesit, cekatan), bisa bekerjasama, teamwork, disiplin, entrepreneurship, dan leadership.

Kelima, menguasai sedikitnya satu bahasa asing seperti Inggris, Arab, atau Mandarin. Keenam, berakhlak mulia termasuk jujur, amanah, fathonah (cerdas dan visioner), tabligh, berempati, menyayangi sesama makhluk Tuhan YME, sabar, bersyukur, dan qanaah. Dan, ketujuh adalah beriman dan taqwa kepada Tuhan YME.

Lebih dari itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan itu menambahkan saling hormat dan menghormati antar pemeluk agama, dan senang hidup harmonis penuh kedamaian dengan sesama insan, tanpa memandang suku, agama, dan latar belakang primordial lainnya. Iman dan taqwa kepada Allah SWT juga jauh lebih penting untuk dilakukan.

"Tuhan yang menciptakan kita manusia dan alam semesta, ini sangat penting supaya kita terus istiqomah mengerjakan kebajikan, menuntut dan mengamalkan IPTEK, menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan, merawat lingkungan hidup, dan amal saleh lainnya,"  tambahnya

Juga agar terus konsisten menjauhi beragam jenis kemaksiatan, korupsi, kebohongan, kezaliman, kemalasan, iri, dengki, kemalasan, dan larangan Tuhan yang lainnya. Iman dan Taqwa juga membuat kita ikhlas, sabar, dan tangguh dalam menghadapi segala bentuk ujian duniawi.

Sebab, baginya kehidupan di dunia ini hanya sementara dan panggung sandiwara. Sedangkan, kehidupan yang sejati, adil, dan abadi adalah di akhirat kelak. Tujuan utama dan akhir dari kehidupannya adalah surga di akhirat kelak.

"Terakhir, setelah wisuda ini, saudara-saudara semua harus terus membaca dan belajar tentang IPTEKS baru (inovasi) dan softskills baru. Karena, belajar dan menuntut ilmu itu sejatinya harus “dari sejak kita lahir hingga sebelum wafat”," pungkasnya. (*)



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Orasi Ilmiah di Universitas Saburai Lampung, Prof Rokhmin: Alumni Perguruan Tinggi Harus Kompeten di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×