Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Pemkab Lamsel) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) menyebut ada sejumlah 10 Destinasi Wisata Baru di kabupaten setempat.

Kadis PMD Lamsel, Erdiyansyah menyampaikan, 10 destinasi Wisata baru itu merupakan bagian dari 50 desa yang diproyeksikan menjadi desa wisata, dan kini telah dituangkan kedalam surat keputusan yang ditandatangani Bupati.

"Penetapan proyeksi 50 desa wisata sudah dicantumkan dalam SK Bupati tertanggal 14 Agustus 2023," kata Kadis PMD, saat dikonfirmasi, Jumat (20/10/2023).

Erdi melanjutkan, dari 50 desa wisata pada tahun 2023, sudah ada desa-desa yang langsung mengimplementasikan merintis destinasi wisata baru.

"Alhamdulillah sesuai arahan pak Bupati, beberapa desa sudah ada yang membuat progres dan muncul destinasi wisata baru," sambungnya.

Erdi merincikan, tercatat ada pengembangan 10 destinasi wisata baru yang muncul di wilayah Kabupaten Lampung Selatan diantaranya, wisata pantai hingga pemandian alam.

"Destinasi wisata pantai di Desa Legundi, Ketapang, Tri Dharma Yoga, Canggung dan Suak," cetus Kadis PMD.

Lalu, wisata perosotan alam Way Guyuran Desa Guring, air terjun Desa Canti, pemandian alami Desa Banjarmasin, wisata bendungan Desa Penengahan, serta Teropong Benteng Bendulu di Desa Sukaraja.

"Ada dua pengembangan destinasi wisata yang bekerjasama dengan perusahaan, yakni Teropong Benteng Bendulu Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II Raden Intan, dan pantai Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo bekerjasama dengan PT Pelindo," urai Kadis PMD.

Erdi sedikit bercerita, Teropong Benteng Bendulu merupakan peninggalan sejarah pahlawan nasional Raden Intan II pada era perang perjuangan melawan Belanda.

Erdi menegaskan, tahun 2024 mendatang, desa-desa yang sudah ditetapkan sebagai proyeksi desa wisata akan fokus pada pengembangan lokasi wisata.

"Untuk desa-desa lain di Kabupaten Lampung Selatan mulai menyusun pariwisata dalam Musrenbangdes 2024," cetus Kadis PMD.

Erdi menyatakan, semakin ramainya pengunjung ke lokasi wisata belum dibarengi dengan tempat penginapan yang memadai.

"Kita mendorong desa wisata untuk mempersiapkan home stay, seiring semakin banyaknya kunjungan ke desa-desa wisata," tandas Kadis PMD. (*)