Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Enam Wilayah Lampung Dilanda Kekeringan Ekstrim, Satu Diantaranya Alami 80 Hari Tanpa Hujan

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Selama September 2023 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung mencatat terdapat enam wilayah di Provinsi Lampung yang masuk kategori kekeringan ekstrim dengan jumlah Hari Tanpa Hujan di atas 60 hari.

Berdasarkan data monitoring Hari Tanpa hujan berturut-turut dasarian III September 2023 Provinsi Lampung yang diposting di akun Instagram @bmkglampung, Selasa (3/10/2023), enam wilayah tersebut antara lain, Desa Pandan Surat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu dengan 68 hari tanpa hujan; Desa Cipadang dan Desa Way Awi, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran dengan 68 hari tanpa hujan.

Desa Gedung Ram, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji dengan 68 hari tanpa hujan; Desa Bukoposo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji dengan 61 hari tanpa hujan.

Desa Buana Sakti, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur dengan 80 hari tanpa hujan; Desa Purworejo, Kecamatan Negeri Katon dan Desa Sukodadi, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran dengan 67 hari tanpa hujan.

Sementara wilayah dengan kategori sangat panjang (31 – 30 hari) pada klasifikasi jumlah hari tanpa hujan masih mendominasi di Provinsi Lampung yakni sebanyak 30 persen lebih.

Sedangkan untuk analisis curah hujan pada periode yang sama secara umum bervariasi mulai dari curah hujan rendah 0 milimeter (mm) sampai dengan curah hujan tinggi 75 mm. Dimana curah hujan tertinggi terjadi di Bukit Kemuning (62 mm).

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Lampung, Rudi Harianto menyampaikan, enam daerah di Lampung dengan kategori kekeringan ekstrim memiliki curah hujan lebih sedikit daripada perbandingan rata-rata normal 30 tahunannya.  

“Jadi untuk wilayah itu memang dari prakiraan cuaca lebih kering. Kalau dari dinamika global fenomena el nino yang saat ini kita pantau masih kategori moderat dengan indeks +1,6, khususnya memang wilayah Lampung pertumbuhan awannya atau masa pembentuk awan berpotensi hujan relatif sedikit sekali,” ungkap dia.

Lebih lanjut Rudi menerangkan, pihaknya memprakirakan sampai Oktober 2023 saja jumlah curah hujan masih sangat rendah yakni 0 - 50 mm per bulan, dengan sifat hujan di bawah normal.  

Akan tetapi di November 2023 potensi curah hujan mulai ada di kisaran rendah sampai menengah 51 – 150 mm per bulan walau sifat hujannya masih di bawah normal.

Untuk Desember prakirakan wilayah Provinsi Lampung kriteria hujannya sudah menengah, hampir semua wilayah Provinsi Lampung sudah mengalami curah hujan.

“Awal musim hujannya memang tidak berbarengan, nanti di Oktober akhir itu di wilayah Lampung bagian Barat sudah masuk awal musim penghujan, untuk awal November Lampung Barat,” kata dia. 

“November pertengahan hingga akhir di wilayah Mesuji, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Lampung Utara, Lampung Tengah, Metro. Lampung bagian selatan pertengahan hingga akhir Desember yaitu Lampung Selatan, Bandar lampung. Jadi secara hitungan statistik mundur sampai satu bulan dari rata-rata normal,” paparnya. (*)



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Enam Wilayah Lampung Dilanda Kekeringan Ekstrim, Satu Diantaranya Alami 80 Hari Tanpa Hujan

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×