Kupastuntas.co, Metro - Pasca viralnya kabar peristiwa teror Bom Molotov di Ponpes Darul A'mal Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat oleh orang tidak dikenal (OTK) pada Jum'at lalu, Pemuda Muhammadiyah Kota Metro mengutuk aksi tersebut dan meminta Polisi segera menangkap pelaku.

Hal itu diutarakan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Metro, Suwarno menanggapi viralnya kabar pelemparan bom molotov di Ponpes Darul A'mal.

"Pemuda Muhammmadiyah Kota Metro mengutuk keras kejadian ini, semoga pelaku segera tertangkap dan diadili. Kami minta kepada Polres Metro untuk segera melakukan penyidikan kasus ini," kata dia kepada Kupastuntas.co, Senin (25/9/2023) sore.

Suwarno menilai tindakan kriminal yang dilakukan di Ponpes tersebut telah merusak kedamaian Kota Metro sebagai Kota Pendidikan yang kondusif.

"Metro ini damai, jauh dari tindakan kriminal khususnya terhadap Pondok pesantren, saya minta pelaku segera ditangkap dan diadili. Karena meresahkan dan membahayakan kehidupan masyarakat, khususnya Pondok pesantren," ucapnya.

BACA JUGA: Pondok Pesantren di Metro Lampung Dilempari Bom Molotov, Pengurus Lapor Polisi

Dirinya bahkan berharap, peningkatan kewaspadaan terhadap aksi teror juga dilakukan oleh seluruh Ponpes dibawah naungan Muhammadiyah.

"Kami berharap dan meminta pondok - pondok pesantren lainnya di Metro, juga dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi kejadian ini ditempat lain," pungkasnya.

Sebelumnya, kabar pelemparan bom molotov oleh OTK di Ponpes Darul A'mal Kota Metro terkuak setelah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kota Metro membeberkan informasi tersebut kepada Kupastuntas.co, Senin (25/9/2023) pagi.

Aksi teror itu dilakukan OTK pada Jum'at (22/9/2023) sekitar pukul 03.33 WIB lalu. Teror bom molotov tersebut bahkan terekam Closed Circuit Television (CCTV) Pondok Pesantren dengan durasi 53 detik.

Peneror melakukan aksi pelemparan benda yang diduga bom molotov ke atap bangunan Ponpes dengan cara menyusup ke lingkungan Ponpes setempat. Bom molotov yang meledak di atap bangunan mengakibatkan munculnya kobaran api.

Pengurus Ponpes juga telah melaporkan aksi teror OTK ke Mapolsek Metro Barat dengan nomor laporan STTPL/B/21/IX/2023/SPKT/Sek. Barat/Res. Metro/Polda Lpg pada hari Minggu, 24 September 2023.

Sayangnya, hingga kini pihak Ponpes enggan memberikan keterangan apapun kepada awak media terkait dengan kronologi kejadian pelemparan bom molotov.

Bahkan, pihak Ponpes menolak memberikan keterangan saat akan dikonfirmasi oleh insan Pers. Tak hanya itu, laman resmi maarifnumetro.ponpes.id yang sebelumnya memuat informasi berjudul PCNU Metro Kecam Keras Upaya Pembakaran Pondok Pesantren Darul A'mal, pun telah dihapus.

Tak hanya itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Metro juga belum dapat dikonfirmasi atas insiden teror yang dilakukan OTK di Ponpes Darul A'mal. Saat akan di konfirmasi, Kepala Kemenag Metro, Jamaludin tidak berada di kantornya.

"Bapak lagi tidak ada," ucap salah seorang pegawai kantor Kemenag setempat. (*)