Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Gubernur Bantah Kebakaran Hutan dan Lahan di Lampung Terluas se-Sumatera

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membantah kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Lampung terluas se-Sumatera. Data lengkap karhutla tahun 2023 ada di Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.  

Arinal mengatakan, tidak benar kebakaran hutan dan lahan di Lampung terluas se-Sumatera. “Tidak benar Kebakaran Hutan Dan lahan di Provinsi Lampung terluas se-Sumatera. Data lengkap karhutla ada di Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. Nanti hubungi Kepala Dinas Kehutanan Lampung ya,” kata Arinal kepada Kupastuntas.co, Rabu (20/9/2023).

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah mengatakan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Lampung pada periode bulan Januari hingga Agustus 2023 seluas 3.547 hektar.

“Dengan jumlah tersebut, Provinsi Lampung bukan daerah dengan luasan karhutla terluas se-Sumatera. Kami sudah melakukan konfirmasi data dengan UPT Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Ditjen PPI. Kami konfirmasi data karena memang ada perbedaan data. Dan data dari PPI dan Pemprov Lampung sama," kata Yanyan, Rabu (20/9/2023).

Yanyan mengatakan, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal PPI, karhutla di pulau Sumatera pada periode bulan Januari hingga Agustus 2023 totalnya mencapai 17.092 hektar.

“Dimana yang terluas adalah Provinsi Sumatera Selatan dengan luasan mencapai 4.083 hektar, dan setelahnya Provinsi Lampung dengan luasan mencapai 3.547 hektar,” katanya.

Yanyan menerangkan, terkait penurunan jumlah hotspot namun terjadi peningkatan luas kebakaran hutan, itu merupakan perbandingan dari bulan ke bulan.

"Pada tahun 2022 sampai akhir Desember luasan karhutla kurang lebih 5 ribu hektar. Sedangkan tahun ini sampai Agustus masih 3 ribuan hektar. Jadi ada penurunan untuk luasan karhutla," jelasnya.

Menurut Yanyan, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Lampung didominasi di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang berada di Kabupaten Lampung Timur.

"Terbanyak karhutla di kawasan TNWK, dan yang terbakar bukan hutan. Yang terbakar adalah savana. Jadi padang alang-alang yang sering terbakar karena ulah pemburu liar," ujarnya.

Yanyan menerangkan, dahulunya Taman Nasional Way Kambas pernah menjadi hutan produksi yang salah satu aktivitasnya adalah penebangan.

Namun, selanjutnya setelah ada Hak Pengusahaan Hutan (HPH) terjadilah perambahan. Hal tersebut kemudian mengakibatkan lahan marjinal menjadi parah. 

"Setelah menjadi taman nasional, kondisi suksesi juga terhambat karena adanya perburuan ilegal yang memanfaatkan savana sebagai lokasi yang strategis untuk berburu dengan memanfaatkan pucuk-pucuk rumput muda," paparnya.

Ia menjelaskan, proses suksesi tersebut tidak pernah tercapai selama aktivitas tersebut masih terus berlangsung. Lalu, TNWK mengambil kebijakan dengan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat.

“Pemberdayaan tersebut dengan mengajak masyarakat berperan serta dalam rehabilitasi kawasan hutan dan kemudian membuka peluang pemanfaatan jasa lingkungan berupa wisata alam yang menghubungkan desa penyangga dan TNWK,” ucapnya. 

Ia berharap, dengan upaya-upaya itu tumbuh peluang pendapatan baru bagi masyarakat sekitar TNWK sehingga mereka akan ikut menjaga kelestarian Way Kambas dan mempercepat proses pemulihan ekosistemnya dengan mencegah adanya aktivitas ilegal di dalam TNWK.

“Untuk upaya yang dilakukan oleh Pemprov Lampung guna menekan karhutla ialah dengan minta kepada para bupati dan walikota untuk ikut berperan serta dalam upaya penanggulangan dan pencegahan karhutla,” tegasnya.

"Memang deteksi dini menjadi sebuah tindakan utama yang penting. Karena kalau sudah kebakaran maka susah untuk dipadamkan. Oleh sebab itu peran masyarakat sebagai ujung tombak memang sangat penting," lanjutnya.

Yanyan menerangkan, pihaknya menyiapkan polisi hutan 241 orang, Masyarakat Peduli Api (MPI) 20 kelompok, Masyarakat Mitra Polhut (MMP) 600 orang, forum relawan bencana 27 LSM, dibantu TNI/ Polri serta BPBD kabupaten/kota dan provinsi untuk mencegah terjadinya karhutla.

"Kami juga berharap kepada KLHK untuk dapat memfungsikan KPH. Karena KPH ada ditapak dan intensitasnya tinggi di lapangan sehingga penting untuk ikut diberdayakan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Asdep 4/V Kamtibmas Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Brigjen Pol Lakoni mengatakan angka karhutla di Provinsi Lampung setiap tahunnya terus mengalami penurunan cukup drastis. Namun, Provinsi Lampung tercatat sebagai daerah dengan karhutla terluas se-Sumatera selama tahun 2023.

“Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan dalam penanganan karhutla, banyak daerah tidak memiliki dukungan operasional untuk pemadaman darurat dari BNPB,” kata Lakoni saat rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Lampung tahun 2023 yang berlangsung di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (19/9/2023).

Selain itu, kata Lakoni, ada pula permasalahan sarana dan prasarana penanggulangan karhutla yang ada sudah dalam kondisi usang dan rusak. “Lalu banyak perusahaan yang belum dilibatkan secara maksimal dalam penanggulangan karhutla," katanya.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Thomas Tandi Bua menambahkan ada beberapa kasus karhutla yang terjadi di Lampung selama periode Januari-Agustus 2023.

Diantaranya, pada 6 Januari 2023 terjadi karhutla di Grid 34E Resort Susukan Baru, Way Kanan, tepatnya di Balai Taman Nasional Way Kambas dengan luas lahan terbakar kurang lebih 70 hektar. Kemudian 9 Januari 2023 kembali terjadi karhutla di Grid 14E Resort Susukan Baru, Way Kanan, juga di Taman Nasional Way Kambas kurang lebih 100 hektar.

“Selanjutnya pada 14 Januari 2023 di Grid 68C Resort Rantau Jaya, Grid 67, 76, 77C Resort Toto Projo Balai Taman Nasional Way Kambas luas lahan terbakar kurang lebih 1.500 hektar,” jelasnya.

Kemudian, pada 10 Februari 2023 resort Susukan Baru, Balai Taman Nasional Way Kambas kembali terjadi karhutla dengan luas lahan 100 hektar.

"Kemudian tanggal 11 Februari 2023 resort Rantau Jaya dan Resort Susukan Baru SPTN 1 Way Kanan Balai Taman Nasional Way Kambas luas lahan terbakar 200 hektar. Dan memang karhutla yang terjadi di Lampung terbanyak di TNWK," paparnya. Ia melanjutkan, total luas lahan TNWK yang terbakar kurang lebih 1.970 Hektar.

Thomas menerangkan, di luar wilayah TNWK, karhutla juga terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Lampung. Yakni di Lampung Tengah 125,45 hektar, Lampung Timur 2.752,92 hektar, Lampung Utara 23,46 hektar, Mesuji 178,00 hektar, Tulang Bawang 224,22 hektar, Tulangbawang Barat 4,55 hektar dan  Way Kanan 238,59 hektar.

Thomas mengimbau, dalam menghadapi dampak fenomena El Nino, semua pihak harus memantau data dan informasi prakiraan iklim, cuaca dan sistem peringatan bahaya kebakaran dari BMKG.

Kemudian memantau hotspot dan informasi kejadian karhutla dari lapangan, serta melakukan penyuluhan, sosialisasi, kampanye literasi, dan edukasi di wilayah rawan karhutla.

"Penting juga untuk memasang rambu-rambu dan papan peringatan bahaya karhutla di lokasi strategis. Serta meningkatkan pengawasan terhadap indikasi kejadian karhutla dengan melakukan patroli dan cek lapangan," ujarnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis 21 September 2023 dengan judul “Gubernur Bantah Kebakaran Hutan dan Lahan di Lampung Terluas se-Sumatera



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Gubernur Bantah Kebakaran Hutan dan Lahan di Lampung Terluas se-Sumatera

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×