Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Potensi Kehilangan Hasil Panen Padi di Lampung Akibat El Nino Capai 1.954 Ton, Ini Upaya Pemprov

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Luas lahan padi di Provinsi Lampung yang terdampak El Nino hingga akhir Agustus 2023 mencapai 765 Hektare. Dari jumlah tersebut lahan seluas 93 hektare dinyatakan puso atau mengalami gagal panen.

Dari lahan seluas 765 hektare yang terdampak El Nino dan 93 hektare yang mengalami puso tersebut terdapat Potensi Kehilangan hasil produksi mencapai 1.954 ton Gabah Kering Panen (GKP).

Dimana lahan padi yang terdampak El Nino tersebar di beberapa daerah, diantaranya :

  1. Lampung Barat 118 hektare dengan potensi kehilangan produksi 168 ton GKP
  2. Lampung Selatan 205 hektare mengalami puso 2 hektare dan potensi kehilangan 378 ton GKP
  3. Lampung Timur 68 hektare dengan potensi kehilangan 93 ton GKP
  4. Way Kanan 45 hektare dengan potensi kehilangan 58 ton GKP
  5. Tulang Bawang 135 hektare dan 85 hektare mengalami puso dan potensi kehilangan 884 ton GKP
  6. Pesawaran 120 hektare yang mengalami puso 5 hektare dan potensi kehilangan 245 ton GKP
  7. Pringsewu 49 hektare yang mengalami puso 1 hektare dengan potensi kehilangan produksi 92 ton GKP
  8. Pesisir Barat yang terdampak El Nino 25 hektare dan berpotensi kehilangan 36 ton GKP

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, dalam menghadapi El Nino Provinsi Lampung ditargetkan menambah tanam padi pada periode Agustus dan Oktober seluas 36.000 hektar yang tersebar di 10 daerah.

"Realisasi tanam pada bulan Agustus yang eksisting atau reguler seluas 24.718 hektar dan gernas seluas 881 hektar. Sehingga total pertanaman padi bulan Agustus yang berkontribusi menghadapi El Nino seluas 25.599 hektar," kata Arinal, saat dimintai keterangan, Selasa (5/9/3023).

Selanjutnya target tanam secara reguler pada bulan September seluas 11.832 hektar dan gernas seluas 11.904, sehingga total target tanam padi pada September seluas 23.736 hektar. Sedangkan target tanam bulan Oktober melalui program gernas seluas 4.274 hektar.

"Dari jumlah tersebut target produksi di bulan September 459.865 ton, Oktober 371.662 ton, November 139.277 ton dan Desember 63.029 ton. Sehingga total dari bulan September hingga Desember produksi nya 1.033.833 ton GKP," ungkapnya.

Menurutnya, guna mengantisipasi El Nino pihaknya sudah melakukan berbagai strategi, seperti pemilihan komoditas atau varietas dan waktu tanam.

Dengan memilih varietas toleran kekeringan seperti Inpago 5, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10 Inpari 10, Rindang atau agritan, Rindang 2 agritan, dan varietas local sejenis.

Kemudian melakukan identifikasi permasalahan dan sumber daya air, penggunaan bahan organik untuk memperbaiki struktur tanah, melakukan gropyokan dan pemanfaatan agens hayati untuk mengatasi OPT yang timbul akibat dampak kekeringan. 

"Mengurangi penggunaan pestisida, karena kita tahu penggunaan pestisida yang berlebihan akan merusak biologi dan struktur kimia dan fisika tanah sehingga akan menyebabkan tanah lebih cepat mengalami kekeringan," terangnya.

Selanjutnya membantu dan mendorong petani di wilayah rawan agar mendaftar Asuransi Usaha Tani Petani  (AUTP). Pada tahun ini, Provinsi Lampung mendapatkan alokasi AUTP seluas 30.000 hektar yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota untuk mengantisipasi apabila petani mengalami gagal panen akibat kekeringan atau kebanjiran.

Selain itu ada penyaluran sarana pestisida dan pengadaan pompa air kepada kelompok tani dan wilayah yang membutuhkan.

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Lampung telah menyalurkan bantuan berupa pompa air sebanyak 204 buah pompa ke 13 kabupaten/kota melalui POPT dan ketua kelompok tani serta 206 unit di Brigade Alsintan.

"Kemudian optimalisasi pemanfaatan sarana bantuan seperti sumur, pompa, biopori, embung, long storage baik swadaya maupun bantuan. Ada juga penyaluran bantuan benih untuk lahan sawah yang mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan atau banjir," katanya.

Namun jika petani tidak terdaftar ke dalam AUTP, akan dialokasikan mendapatkan bantuan benih baik dari bantuan pemerintah melalui kegiatan pengembangan padi maupun dari Cadangan Benih Daerah (CBD).

"Tahun 2023 ini, Provinsi Lampung masih ada stok cadangan benih daerah sebanyak 25,03  ton atau setara dengan luasan 1.001 hektar," pungkasnya. (*)



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Potensi Kehilangan Hasil Panen Padi di Lampung Akibat El Nino Capai 1.954 Ton, Ini Upaya Pemprov

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×