Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Petani di Ketapang Lamsel Panen Dini Hindari Kerugian Besar Akibat Kekeringan

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kekeringan lahan sawah kurun waktu 2 bulan terakhir memaksa petani di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), memanen Padi yang baru berusia 70 hingga 80 hari.

Salah seorang petani, Supri mengaku khawatir bila harus Panen pada umur tanaman padi yang idealnya 100 hari bakal berisiko rusak dan merugi lebih banyak lagi.

"Terpaksa saya panen sebelum waktunya karena batangnya sudah layu, guna menghindari kerugian Besar Akibat Kekeringan," ujar Supri, saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).

Supri melanjutkan, cuaca terik dua bulan belakangan yang melanda areal persawahan membuat bulir padi menjadi kosong atau diistilahkan gabuk. Tak ayal, kondisi itu memberikan dampak pada hasil panen yang terjun bebas hanya mencapai 50 persen saja.

"Ya di musim ini hasil panen turun, biasanya musim normal hasil padi paling sedikit 2-4 ton, tapi kali ini mendapatkan 1 ton saja sudah syukur," keluhnya.

Baca juga : Ribuan hektare Sawah Kekeringan, Petani di Sidomakmur Lamsel Harap Keringanan Cicilan Bank

Jauh dari kata untung, karena hasil panen dini membuat harga gabah dihargai oleh para tengkulak menjadi lebih murah dari biasanya.

"Para tengkulak enggan membeli dengan harga standar, karena padi panen dini tidak dapat diolah menjadi beras super," urai Supri.

Supri menambahkan, cuaca panas membuat ketersediaan air untuk irigasi areal persawahan menjadi menyusut bahkan mengering. "Gimana mau dapat air mas, irigasi dan siringnya aja kering," timpalnya.

Meski begitu, tidak semua petani memilih jalan seperti Supri, petani lainnya mencoba bertahan hingga waktu panen tiba dan berharap akan turun hujan sehingga padi bisa normal.

Baca juga : Dampak El Nino, 592 Hektar Sawah di Pringsewu Kekeringan

Sementara Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Lamsel, Eka Saputra menyampaikan, kondisi lahan pertanian seluas 35 ribu hektare di Lampung Selatan ada potensi dampak kekeringan akibat El Nino.

"Untuk produksi pertanian pasti turun, karena memang kita tahu padi sawah bukan tanaman air tapi membutuhkan air. Jadi dengan adanya kekurangan air, jelas potensi bobot hasil akan menurun," ujar Eka.

Eka merincikan, produktivitas lahan padi di Lampung Selatan per hektare rata-rata mencapai 6 ton, melihat saat ini sedang dan sudah panen terjadi penurunan sekitar 15 sampai 20 persen.

"Yang sudah menyampaikan kondisi tanaman saat ini yang terkena dalam kondisi ringan belum ke sedang, berat, atau puso seluas 3.081 hektare itu sudah terkena ringan," tandas Eka. (*)



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Petani di Ketapang Lamsel Panen Dini Hindari Kerugian Besar Akibat Kekeringan

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×