Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Sapi Terjangkit Penyakit LSD di Lampung Bertambah 396 Ekor

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penularan penyakit LSD pada hewan ternak sapi di Provinsi Lampung terus berlanjut, meskipun penyuntikan vaksin untuk mencegah penularan virus tersebut sudah dilakukan.   

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung, Lili Mawarti, mengatakan saat ini jumlah sapi terjangkit penyakit LSD di Provinsi Lampung bertambah menjadi 396 ekor.

Lili mengungkapkan, Provinsi Lampung masih membutuhkan sekitar 400 ribu hingga 500 ribu dosis vaksin untuk disuntikkan kepada sapi dan kerbau guna mencegah penularan virus LSD yang semakin meluas.

"Estimasi kebutuhan vaksin di Lampung minimal 50 persen dari populasi. Artinya sekitar 400 ribu sampai 500 ribu dosis yang kami butuhkan. Dan ini terus diupayakan dengan meminta ke pusat dan juga ajukan di APBD Perubahan 2023," kata Lili, Selasa (16/5/2023).

Lili menjelaskan, hingga kini pihaknya telah mendistribusikan 10 ribu dosis vaksin LSD pemberian dari Kementerian Pertanian ke pemerintah kabupaten/kota yang membutuhkan.

"Kami minta kepada teman-teman di kabupaten/kota untuk aktif melakukan vaksinasi LSD. Kasus LSD di Lampung juga belum dinyatakan wabah karena ini masih bisa ditangani, dan petugas di kabupaten/kota sudah aktif mensosialisasikan ke peternak," katanya.

Ia menerangkan, kasus penyakit LSD sudah ditemukan sejak pada tahun 2021 yang masuk dari Provinsi Riau. Namun, LSD sempat hilang lantaran adanya virus baru yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Saat ada wabah PMK, LSD hilang kemudian muncul lagi di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang kasusnya luar biasa. Kami masih terus berusaha semaksimal mungkin agar LSD ini tidak sampai seperti PMK," ujarnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Lampung telah membuat surat edaran ke kabupaten/kota agar melakukan penanganan penyakit menular ini dengan menjaga kebersihan kandang.

"Petugas akan melakukan pembersihan kandang dengan memberikan disinfektan yang dulu pernah juga diberikan saat ada PMK. Karena cara penanganan dan pencegahannya sama. Daya tahan tubuh sapi harus ditingkatkan seperti pemberian pakan yang baik dan berkualitas. Dan LSD ini bisa sembuh," ungkapnya.

Hingga kini, penyakit LSD sudah menyebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Lampung yaitu Lampung Utara, Tulang Bawang, Lampung Selatan, Mesuji, Tulangbawang Barat, Lampung Timur, Lampung Tengah, Way Kanan, Lampung Barat dan Kota Metro.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, I Made Bagiasa, minta Pemprov Lampung serta pemda kabupaten/kota melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak guna mengantisipasi penyebaran LSD agar tidak semakin meluas.

"Tentunya vaksinasi harus dilakukan percepatan. Selain itu para peternak juga harus paham terhadap kebersihan kandang karena ini juga penting. Jadi semua harus saling bahu membahu," katanya.

Ia juga minta kepada pemerintah daerah bekerjasama dengan kepolisian dalam melakukan pengawasan terhadap lalu lintas ternak.

"Daerah perbatasan harus dijaga jangan sampai ternak yang sakit masuk atau keluar dari Lampung. Terlebih ini mendekati hari raya Idul Adha yang pasti permintaan akan meningkat," paparnya.

Ia mengimbau kepada para peternak untuk lebih waspada dan mengenali ciri-ciri ternak yang terpapar penyakit LSD.

"Jika ada indikasi ternak terpapar LSD maka segera laporkan dan segera lakukan pemisahan dengan yang lain. Jaga kebersihan kandang dan semprot disinfektan secara berkala," ujarnya.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging (APD) Provinsi Lampung, Tampan Sujarwadi, mengatakan merebaknya penyakit LSD pada ternak sapi sejauh ini belum berdampak terhadap penurunan permintaan daging sapi di pasaran.

"Alhamdulillah sejauh ini LSD belum ada pengaruhnya terhadap penurunan penjualan. Dan semoga tidak terdampak. Saat ini harga juga stabil di kisaran Rp125 ribu sampai Rp130 ribu per kilogram,” kata Tampan.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada beberapa daerah yang melaporkan adanya ternak sapi yang terserang LSD. Karena itu, ia meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan percepatan vaksinasi.

"Kami minta stakeholder untuk bahu membahu melakukan pencegahan dengan menjaga agar virus ini tidak semakin meluas. Apalagi dalam waktu dekat akan ada hari raya Idul Adha, jangan sampai peternak terganggu," katanya.

Ia mengimbau kepada para peternak sapi untuk selalu memperhatikan kebersihan kandang serta melakukan isolasi terhadap ternak yang terkonfirmasi penyakit LSD.

"Jika ditemukan ternak terkena LSD segera karantina jangan sampai campur dengan sapi sehat. Tapi dengan adanya pengalaman dalam penanganan penyakit PMK, saat ini para peternak juga sudah sigap dan siaga," ujarnya. (*)


Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Rabu, 17 Mei 2023 dengan judul "Sapi Terjangkit Penyakit LSD di Lampung Bertambah 396 Ekor"



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Sapi Terjangkit Penyakit LSD di Lampung Bertambah 396 Ekor

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×